HMH 6

18.3K 607 15
                                    

Meskipun dia bersikap kasar atau terkesan tidak sedikit pun pernah peduli sama sekali...



Tapi sebenarnya dia, adalah orang yang paling peduli...



***



Selama dalam perjalanan bahkan saat mesin mobil baru saja di hidup kan. Febian terus bertanya pada Yeslin tentang banyak hal. Namun Yeslin enggan untuk menjawab semua pertanyaan Febian. Hanya beberapa pertanyaan yang Yeslin jawab



" nanti jika sudah ada pertigaan belok kiri. aku berhenti disana saja " Yeslin yang langsung memotong perkataan Febian dengan menunjukkan arah jalan mana yang harus dilewati oleh Febian setelahnya



" Ini kan? Ini kan, bukan jalan ke rumahmu" Febian yang merasa asing dengan jalan yang di lewatinya saat ini



" Em... Bukan begitu aku harus membeli sesuatu di supermarket yang ada disana " Yeslin yang langsung mencari alasan sebelum Febian semakin curiga dan tentunya akan semakin banyak bertanya tentang ini dan itu.



" aku antar..." Ucap Febian menawarkan dirinya untuk mengatar ke supermarket



" tidak perlu aku bisa sendiri, kamu sudah mau memberiku tumpangan saja aku sudah terima kasih " ucap Yeslin yang merasa canggung dan memilih keluar dari mobil Febian, setelah mobil itu berhenti. tapi sebelum pergi Yeslin mengucapkan terima kasih untuk kedua kalinya pada Febian



Saat Febian sudah tidak terlihat lagi Yeslin langsung memanggil bajai untuk memutar arah.



Pejalan yang cukup lumayan memakan waktu membuat Yeslin pulang saat hari sudah hampir malam.



Tapi Yeslin tidak perlu cemas atau takut akan di cecar berbagi pertamanya oleh Randy. Ya, walaupun memang sebenarnya Randy tidak pernah mencampur urusannya. Begitu juga dengan Yeslin yang bahkan tidak ingin mencampuri urusan Randy. Mereka cukup tahu saja apa yang pasangan mereka lakukan. Tidak lebih dan tidak kurang



" nyonya kenapa baru pulang hari sudah hampir petang " tanya Finny saat melihat majikannya baru pulang.



" tadi ada urusan sebentar, kamu kalau mau pulang? Kalau ia bisa pulang sekarang, maaf ya, Karena aku pulang sedikit terlambat. Kamu juga harus pulang terlambat" ucap Yeslin yang benar-benar menyesal. Apa lagi Yeslin tahu Finny punya keluarga yang menunggunya di rumah.



Satu hal yang sama sekali Yeslin milik. Jujur Yeslin iri dengan Finny, punya suami yang mencintainya dengan tulus. Anak yang manis dan menggemaskan. Hal yang tidak akan pernah bisa Yeslin milik.



Berharap memiliki suami yang benar-benar mencintai dirinya dengan tulus. Itu seperti menguras air laut agar surut. satu hal yang sama sekali tidak mungkin terjadi....



Apa lagi sampai bermimpi untuk punya anak. Mungkin itu sanggatlah tidak mungkin. Bagaimana bisa punya anak. Jika pernikahan ini hannyalah dianggap sebagai formalitas belaka. Bahkan apa yang namanya Hanny moon saja Yeslin tidak tahu. Baginya itu hannyalah mimpi yang akan tetap selamnya jadi mimpi.



Mungkin mimpi yang bisa jadi kenyataan jika pernikahan pura-pura ini berakhir. Dimana Yeslin akan memulai hidupnya yang baru.



Menemui orang-orang baru. Dan menikahi pria yang tentunya mencintainya. Di saat itulah semua impian Yeslin akan terwujud. Dari memiliki keluarga kecil yang bahagia, suami yang mencintainya, anak yang lucu-lucu.



Dan jika melihat hubungan yang sekarang ini dirasa semua itu tidak akan terjadi, Karena hubungan yang di jalani bersama dengan Randy bukan hubungan yang sehat sejak awalnya. Yang artinya cepat atau lambat semua ini akan berakhir dan itu hanya tinggal menunggu waktunya yang mungkin tidak lama lagi. Di tambah lagi pria yang ia nikahi bukan tipe pria yang suka dengan anak-anak. Berbanding terbalik dengan Yeslin yang sangat suka dengan anak kecil.

He Is My Husband (Selesai season 01)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang