HMH 20

12.6K 320 3
                                    

Sepertinya semua kehidupan Randy saat ini memang benar berputar di tempat, berputar-putar di satu orang yang tidak lain adalah Yeslin, semuanya sekan selalu membawanya pada Yeslin

Randy yang mencoba untuk menjauh dari Yeslin dan semua hal yang berhubungan dengan Yeslin itu sekarang sia-sia saja..

Entah mengapa langkah kakinya membawanya ke tempat ini? Ke tempat dimana Randy lihat pemandangan yang sama seperti di kantor tadi, Yeslin bersama dengan Febian yang tengah bercengkerama dengan begitu bebasnya, Febian yang tampak begitu perhatian dengan Yeslin

" dia bilang dia mau membahas tentang Nenek, Tapi apa sekarang Yang aku lihat mereka bermesraan di Cafe tanpa peduli bahwa di tempat ini adalah tempat umum "cibir Randy yang mengurungkan niatnya untuk masuk ke dalam Cafe dan memilih pergi dari Cafe

yang di mana Yeslin dan  Febian ada di dalamnya setelah melihat begitu dekat dan intimnya Febrian dengan Yeslin

tanpa Randy diketahui bahwa Sebenarnya bukan hanya Yeslin dan Febian yang ada di sana namun juga ada satu orang lagi yang ada di sana namun tak terlihat oleh Randy

" Kenapa hati ini semua serasa begitu tidak bersahabat denganku? Dan kenapa semua ini membuat aku susah hanya untuk bernafas " ucap Randy yang langsung masuk ke dalam mobil Sera menutup pintu dengan Karas

Dan melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi meninggalkan Cafe tanpa memperdulikan sekitarnya Randy terus melaju. Untungnya hari ini jalanan sepi.

" Kamu kenapa? Apa ada apa? " Tanya Febian saat Yeslin mengalihkan pandangannya serasa ada sesuatu yang menarik perhatian Yeslin saat ini, yang membuat konsentrasi Yeslin terpecah

" Tidak, ada apa-apa, aku tadi hanya memperhatikan kita... " ucap Yeslin belum tahu pasti apa yang ia rasakan adalah benar.

"Mana...? Aku tidak melihat siapa pun" ucap Febian yang mengecek ke sekeliling tapi tak ada orang yang di maksud oleh Yeslin

"Mungkin itu hanya pesanan kamu saja " tambah Febian yang coba melihat ke arah yang sama dengan apa yang Yeslin lihat tapi tidak ada apa di sana

" Ia... mungkin itu hanya perasaanku saja " jawab dan kembali membahas tentang rencana mereka yang akan membawa nenek ke Jerman untuk melakukan terapi untuk beberapa bulan ke depan

" Tapi kenapa aku merasa jika tadi yang memperhatikan aku dan juga Febian. Dan aku kenapa merasa kalau tadi Randy ada di sini? Di Cafe ini? Tapi di mana dia sekarang ? Kenapa aku tidak bisa melihat dia ada dimana-mana?" Gumam Yeslin yang meyakini jika tadi di seperti melihat bayangan Randy yang seakan sedang mengawasi dirinya dari kejauhan

Tapi saat Yeslin mencari ternyata tidak ada Randy di sekitar Cafe.

"Jadi ternyata itu bukan dia, tapi kenapa dengan bodohnya aku berharap kalau itu dia..."

"Jangan berharap hal yang Bodoh seperti itu Yes, dia sudah merendahkan kamu. Tapi kenapa kamu mengharapkan dia... "

"Orang yang bahkan sama sekali tidak pantas untuk di harapkan " gumam Yeslin dalam hatinya

Setelah semuanya dianggap sudah menemui titik terang dan Yeslin sudah yakin jika akan membawa sang nenek ke Jerman dengan semua akomodasi yang sudah di selesaikan oleh Febian

Kini hanya tinggal mengurusi visa untuk nenek, mama dan juga Cinta yang akan menemani sang nenek saat di Jerman

" Aku antar saja kamu pulang, apa lagi hari sudah mau malam..." Tawar Febian

" Tidak, perlu kamu sudah terlalu banyak membantuku dan aku tidak mau terlalu banyak merepotkanmu sedangkan kau sudah terlalu banyak membantuku dan keluargaku. Bahkan aku saja sampai bingung harus mengatakan apa-apa dan 100 kali dan 1000 kali dan sebanyak mungkin aku berterima kasih padamu atas semua kebaikanmu saja, itu seperti tak akan pernah cukup untuk menggambarkan. Betapa aku sangat berterima kasih karena kau sudah membantuku dan keluargaku " Yeslin yang mencoba menolak secara halus tawaran dari Febian yang ingin mengantarkannya pulang Yeslin masih tidak ingin Febian tamu dia menikah dengan siapa jika Febian tahu maka semua urusan akan menjadi sangat panjang

" Apa kamu tidak ingin merubah pikiranmu dan yakin dengan apa yang kamu putuskan ? kamu akan pulang sendiri? " Tanya Febian memastikan bahwa semoga saja biasanya merubah pikirannya dan mengizinkan Febian untuk mengantarkan Yeslin pulang

" tidak, aku yakin Lagian rumahku dan Cafe ini tidak terlalu jauh " ucap Yeslin yang mencoba tetap menolak Tapi dengan cara yang lebih halus agar Febian  tidak tersinggung

" jadi kamu tidak perlu susah-susah  mengantarku.  Dan terima kasih tadi sudah menjemputku " ucap Yeslin yang mengambil tasnya

" Tapi, kamu tidak boleh pulang sendiri, Kamu kan perempuan Seharusnya aku yang mengantarmu pulang karena tadi aku yang menjemputmu " ucap Febian yang masih tetap kekeh mau mengantar Yeslin pulang

" Tidak perlu untuk saat ini, tapi lain kali kalau kita bertemu lagi pasti aku akan mengizinkan kamu mengantarku pulang " ucap Yeslin yang harus terpaksa mengatakan hal tersebut, karena Yeslin tahu kalau sahabatnya itu adalah tipikal orang yang tidak bisa di tolak begitu saja

" Oke... baiklah aku tidak akan mengatakan kamu pulang, tapi biarkan aku mengatakan kamu, sampai kamu mendapatkan taksi bagaimana...??? " tanya Febian dengan memberikan opsi kedua sebagai pilihan karena Yeslin tidak mau diantarkannya pulang

Yeslin terlihat berpikir dan menimbang-nimbang dengan apa yang di tawarkan oleh Febian saat ini

" Kalau aku menolak maka dia akan terus berusaha untuk memaksaku agar mau di antaranya pulang?. Tapi kalau aku tidak mengiyakan keinginannya maka akan semakin cepat dia tahu siapa suamiku " Yeslin berpikir sejenak sebelum menggunakan "ia" kan atas usulan Febian .

"Seandainya, saja Randy bisa bersikap seperti yang Febian lakukan saat ini. Pasti akan bahagia. " Pikir Yeslin

"Apa-apa kamu ini Yes, kalau berharap itu yang realistis. Tidak akan mungkin orang seperti Randy bisa melakukan hal seperti saat ini" pikiran Yeslin yang sudah kembali kenyataan yang sebenarnya bukan di dunia khayalannya yang tidak  akan mungkin jadi nyata

Akhirnya Febian menemani Yeslin menunggu taksi, setelah mendapat taksi tak lupa Yeslin berterima kasih kembali tentang apa yang sudah di lakukan Febian untuk kesembuhan sang nenek, karena bantuan yang di berikan Febian ini adalah bantuan yang sangat besar bagi Yeslin

Tapi sebelum Yeslin memutuskan untuk kembali ke rumah, Yeslin memutuskan untuk ke rumah sakit untuk memberikan kabar bahagia ini pada ibu serta adiknya yang saat ini masih menjaga sang nenek yang masih dalam perawatan...

" Baru jam 18:30 ,jadi Randy belum pulang karena biasanya dia akan pulang 1 atau 2 dua jam lagi lebih baik aku temui mami dan cinta baru setelah itu pulang... Ah... ia seperti itu saja..." Ucap Yeslin pada dirinya sendiri

" Pak kita ke rumah sakit dulu setelah itu baru kita lanjutkan perjalanan pulang " seru Yeslin pada sopir taksi

" Baik nona... " Jawab sopir taksi

"Toh aku tidak akan lama " tambah Yeslin dengan senyum bahagia, karena dia akan memberikan kabar yang sangat menggembirakan

Resah waktu sudah menunjukkan 08.30 yang artinya Yeslin sudah terlambat datang ke rumahnya

" Pak tolong cepat ke jalan Tulip pak..." Ucap Yeslin yang langsung meminta pada sopir taksi

" Baik nona..." jawab sopir taksi yang langsung melakukan mobilnya ke alamat yang di tuju oleh Yeslin

Selama perjalanan Yeslin terus berharap jika Randy belum sampai rumah karena jika sampai nanti sampai di rumah terlebih dahulu maka ketegangan antara mereka akan semakin tinggi dan kesalahpahaman yang muncul maka semakin tinggi, dan Kenapa Yeslin berharap bahwa Randy belum sampai rumah adalah karena Yeslin, tidak mau melihat wajah Randy saat dia melihat wajah pria itu seakan mengingatkannya tentang segala penghinaan yang diperolehnya hari ini

Hanya itu yang bisa Yeslin harapkan saat ini. Berharap malam ini Randy tidak pulang, Yeslin masih ingin sendiri, Yeslin ingin rasa sakit hatinya hilang walau sebentar. Tapi siapa Yeslin? Seperti kata Randy dia hannyalah wanita yang di pungut dari gelandangan menjadi nyonya besar.

Yang tentunya Yeslin tidak punya kuasa apa pun untuk melarang Randy pulang. Itu adalah rumahnya Randy dan Yeslin di sana hanya menumpang. Dan tinggal di sana hanya sebagai pelengkap sandiwara mereka. Dan jika sandiwara itu selesai maka Yeslin harus kembali ke tempat yang seharusnya

Yeslin ingin mencoba membangun dan melupakan semua Penghinaan itu, Tapi tetap saja tidak bisa memungkiri bahwa hatinya masih sangat terluka dengan semua yang dilakukan tapi mau di apa kan lagi semua sudah terjadi

Yeslin bernafas lega saat melihat keadaan rumah yang masih terang yang menandakan bahwa tadi belum kembali ke rumah

Langsung membayar taksi dan langsung masuk ke dalam sebelum masuk Yeslin menghirup nafas dalam-dalam dan mengeluarkannya secara pelan-pelan untuk menenangkan perasaannya

Malam ini sama seperti malam yang sebelumnya. tidak mungkin Randy akan datang ke rumah apa lagi baru beberapa hari terakhir ini Randy datang. Mungkin setelah kejadian hari ini Randy pasti bisa di pastikan tidak akan kembali datang ke rumah ini. Kecuali satu hal, yaitu saat perjanjian mereka berakhir. Dan perjanjian itu hanya tinggal beberapa bulan lagi akan selesai. Yang artinya jika suatu saat mereka bertemu maka berpura-pura lah untuk tidak saling mengenal satu sama lain. 

Langkah pertama Yeslin merasa bahwa semua aman dan memang benar tidak ada siapa-siapa dirumah sepeti biasanya

" Baguslah dia memang tidak kemari. Tapi kenapa malam ini aku seakan mengharapkan dia kemari, hal bodoh bukan? " ucap Yeslin yang mengelus dadanya sendiri sebagai tanda bawa dia sudah aman karena Randy belum pulang

" Lebih baik aku masuk ke kamar dan segera beberas karena aku tahu sebentar lagi dia akan pulang " ucap Yeslin yang berjalan langsung menuju kamarnya untuk membersihkan dirinya setelah itu ke dapur untuk menyiapkan makan malam. Bahkan Yeslin lupa kalau hari ini dia hanya sarapan saja. Pantas saja perutnya kelaparan dan demo minta di isi

Tapi saat Yeslin masuk ke dalam kamarnya dan melihat kondisi kamar yang gelap Yeslin sempat bingung karena seingatnya dia menyalakan lampu sebelum dia pergi

" kok kamarku gelap apa Finny tidak menyalakan lampu? biasanya dia sudah menyerahkan lampu Kalau hari sudah sore atau lampu kamarku mati? " gumam Yeslin yang sudah meletakan tasnya entah dimana karena keadaan kamar yang gelap

" rasanya gelap atau mungkin Finny lupa menyalakannya lebih baik aku cari dulu tombolnya untuk menyalakan lampu "  gumam Yeslin yang mulai meraba pinggiran Dinding dan mencari tombol sekring yang menempel di tembok

" Kenapa aku tidak bisa menemukan tombolnya, kan aku tidak bisa melihat kalau tengkulak seperti ini” gerutu Yeslin yang tidak bisa menemukan  tombol untuk menghidupkan lampu-lampu di kamarnya

Saat Yeslin sedang sibuk mencari tombol sekring untuk menyalakan lampu di kamar secara tiba-tiba saja lampu kamar Yeslin menyala dan membuat Yeslin dan terkejut saat dia melihat Siapa yang  ada di dalam kamarnya sedang duduk di atas ranjangnya, siapa lagi kalau bukan Randy. Yang sejak tadi sudah ada di dalam kamar

" Dari mana saja kamu? jam segani baru saja pulang? Tanya Randy  sambil berusaha bangun dari tempat tidurnya Yeslin

" itu bukan urusanmu?! aku dari mana saja, dan bagaimana kau bisa masuk ke dalam kamarku sedangkan yang hanya punya kunci?! Dari mana kamu masuk ke kamarku? " tanya Yeslin yang heran ketika Randy sudah ada di dalam kamarnya, sedang duduk di atas tempat tidurnya sambil membaca buku namun mata tajamnya menatap ke arah Yeslin dengan penuh sejuta tanya dan ingin sekali seperti  membunuh Yeslin dan dengan tatapan mata tajam tersebut

" kamu lupa kamu ada dirumah siapa? dan terserah aku mau ada dimana ini kan rumahku? Jadi kau tidak berhak mengaturku " ucap Randy dengan nada sinis dan ketusnya yang saat ini tepat berada di hadapan Yeslin

"memang benar apa yang dikatakan. ini adalah rumahnya dan kenapa aku sampai lupa akan hal itu...  kalau ini adalah rumahnya jadi...  dia berhak untuk masuk dan pergi dari rumah ini dengan sesuka hatinya " pikir Yeslin

" tapi memang benar ini rumah Randy, tapi tidak benar juga jika  dia masuk ke kamar orang dengan  sembarangan" pikir Yeslin lagi

" tapi kan ini kamarku. Jadi kau tidak berhak masuk tanpa seizin dariku, Ya memang ini adalah rumahmu tapi kan kau bisa menghargai privasi orang dan kau bisa mengerti apa yang sudah menjadi milik orang dan tidak seharusnya kau melakukan hal seperti ini. Ini kan kamarku sedangkan kamu ada di sebelah " ucap Yeslin. Membalas serta menjawab apa yang ditanyakan oleh Randy padanya

" asalkan kamu tahu saja semua dan segalanya yang ada di rumah ini adalah milikku! termasuk juga dirimu! " ucap Randy dengan nada menegaskan saat dia mengatakan tentang milikinya

" aku, aku bukan milik siapa-siapa, aku juga bukan milikmu. Jangan kau ingat itu semua bisa menjadi milikmu tapi bukan aku! " balas Yeslin dengan nada yang tak kalah tegas dengan apa yang di katakan oleh Rendy

" Nyonya Yeslin Agatha Aurora atau yang sekarang lebih dikenal sebagai Yeslin Agatha Randy Marcelino Antonio " ucap Randy yang semakin mempererat jarak diantara mereka

" Apa maksud dari ucapan Aku tidak pernah mengganti nama belakangku, nama belakang kan tetap menjadi Yeslin Agatha Aurora bukan menjadi Yeslin Agatha Randy Marcelina Antonio. dan kau harus ingat itu aku adalah aku. Aku bukan barang yang bisa kau miliki sesuka hatimu dan kau buang jika kau sudah bosan " ucap Yeslin yang mencoba menjauhkan tubuhnya dari tubuh Randy, dengan cara mendorong tubuh Randy sedikit menjauh dari dirinya

" apakah lupa sekarang statusmu adalah apa? kau istriku!, jadi kau semuanya yang ada pada dirimu adalah milikku?!  begitu juga dengan nama belakangmu yang akan langsung terpaut  dengan namaku atau kau ingin  menambahkan nama lain di dalam nama belakangmu? kalau kamu tidak mau menambahkan mama keluargaku di dalam namamu " ucap Randy yang bukannya semakin menjauh malah semakin mendekat dan memegang pundak Yeslin kemudian memutar tubuh Yeslin yang tadinya hampir menabrak Dinding

" lalu nama siapa yang ingin kau tambahkan di belakang namamu? Apa nama keluarga pria lain yang ingin kau tambahkan di dalam nama belakangmu? atau kau ingin mencari pria lain " ucap Randy yang sekarang mencoba semakin dekat dengan Yeslin

Dan Yeslin yang merasakan bahwa dirinya sedang terancam otomatis bergerak secara spontan berjalan mundur untuk menghindari Randy

" apa yang kau maksud pria Siapa yang kau maksud ? nama siapa yang kau maksud?  ingin aku tambahkan di dalam nama belakangku? Bukankah aku dan kamu sudah pernah berbicara tentang hal ini ? "

"bahwa tidak ada yang tahu tentang status kita dan Namaku masih tetap Yeslin Agatha Aurora, dan  Aku adalah seorang Aurora bukan seorang Marcelino Antonio dan kau yang sudah mengatakan bahwa tidak ada orang yang boleh tahu tentang pernikahan kita?"

" Dan itu sebabnya aku tidak menggunakan nama keluargamu dan juga namamu di dalam belakang Namaku " jelas Yeslin tentang hal yang memang sebelumnya Randy pun tahu

" Dan benarkah apa yang kau katakan itu? Atau bukan karena kamu ingin cepat bebas dan pergi dari hidupku, dan memulai kehidupanmu bersama  dengan kekasihnya... Hah... " Ucap Randy yang terdengar membentak yang membuat Yeslin sampai kaget

" Randy kamu mabuk? Kamu pasti habis minum kan? aku bisa merasakan bau alkohol dari dalam mulutmu? " sudah biasa yang baru menyadari bahwa saat ini Randy sedang terpengaruh oleh minum minuman beralkohol

" cepat katakan bahwa kamu itu minum! Aku sudah melarang untuk minum. minum-minuman beralkohol itu tidak baik untuk kesehatan " tambah Yeslin yang mencari jawaban dari tatapan mata Randy saat ini

" sudahlah aku rasa tidak ada yang perlu kita bicarakan... Aku tidak mau berbicara dengan orang yang sedang mabuk, karena itu semua akan percuma tidak akan pernah selesai "

"jika aku bicara dengan orang yang sedang mabuk. lebih baik sekarang kau pergi dari kamarku dan cepat kembali ke kamarmu. Aku tidak mau bertemu dengan orang yang mabuk sepertimu " ucap Yeslin yang menarik tangan Randy untuk keluar dari kamarnya

Tapi bukannya Rendy mengikuti langkah Yeslin melainkan Randy hanya tetap berdiri diam dan ketika Yeslin terus melangkah Randy menarik tangan Yeslin sehingga Yeslin saat ini tertarik dan jatuh ke dalam dekapan Randy, tepatnya di dalam pelukan Randy

"Lepaskan aku Randy apa yang kamu  lakukan, aku tidak mau orang mabuk sepertimu ada  di kamarku, dan kita bisa bicarakan tentang masalah ini jika kau sudah sadar kembali..." Ucap Yeslin yang mencoba memberontak dari pelukan Randy

Namun percuma saja tenaga Randy lebih kuat dan lebih besar darinya, apa lagi kondisi Yeslin yang saat ini benar-benar lelah karena tenaganya sudah habis  karena lelah, lelah menangis saat tadi Randy benar-benar menjauhkan harga dirinya sampai ke titik paling terendahnya, dan lelah karena sudah harus mengurus semua tentang neneknya seorang diri dan sekarang ? Sekarang dia harus menghadapi pria yang sedang mabuk seperti Randy saat ini benar-benar membuat harusnya begitu melelahkan

" Lepaskan aku..." Ucap Yeslin yang tatap berusaha melepaskan diri dari Randy

" Tidak aku tidak akan pernah melepaskan kamu...!?? "ucap Randy yang terasa mengintimidasi dan dengan suara yang membuat kalimat itu menjadi semakin tegas, dan siapa pun yang mendengarnya akan langsung takut dan akan langsung tidak berkutik dan tidak akan melawan lagi

Begitu juga yang saat ini Yeslin alami tubuhnya serasa mati rasa saat kalimat itu keluar dari mulut Randy yang di ikuti dengan kedua mata elang yang menatapnya dengan tajam seperti akan menerkam mangsanya hidup-hidup saat ini juga...

08/03/2017

🐸🐸



He Is My Husband (Selesai season 01)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang