HMH 32

11.7K 295 4
                                    

"terima kasih pak, ini ongkosnya" Yeslin memberikan uang sesuai dengan yang tertera di agro taksi

Yeslin langsung bergegas menuju ruangan mana yang tertera pada surat yang tadi di tunjukan untuknya. Dan  kali ini Yeslin datang dengan wajah yang merah padam menahan amarahnya yang hampir meledak, tapi Yeslin mencoba untuk tetap mengontrol emosinya

"Brakkkkkk...." suara pintu terbuka dengan sangat keras

"Akhirnya kamu datang juga sayangku" suara  Randy yang dengan wajah santainya menanggapi  kedatangan Yeslin yang sedang marah

Randy mendekat melangkah ke arah Yeslin yang masih mencoba mengontrol emosinya yang bisa kapan saja meledak karena Randy

" ternyata selama tiga bulan kita tidak bertemu kau sudah semakin berubah sayang? kau jauh lebih cantik daripada sebelumnya? apa aku yang salah melihatmu atau memang kau yang bertambah cantik" ucap Randy yang berjalan memutar di sekeliling Yeslin seperti memperhatikan setiap inci tubuh orang Yeslin yang Sudah tak pernah bus lihatnya selama 3 bulan terakhir

dan sesekali membelai rambut Yeslin dan dengan posesif. Menghirup wangi rambutnya

" kalau saja aku tahu cara memanggil mau kemari dengan merusak Cafe murahan itu seharusnya aku melakukan semua itu dari awal, dan aku sangat merindukanmu aku merindukan semua sentuhan tanganmu,  merindukan tatapan matamu yang mampu membuatku mabuk, merindukan setiap sentuhan dari tanganmu, dan aku.. sangat merindukan bibirmu ini... " ucap Randy sambil membelai setiap inci wajah Yeslin dengan tatapan mata yang ada memuja

"lepaskan!! tanganmu itu dari tubuhku, dan kau tidak punya hak lagi atas aku dan juga tabuku, kau tahu itu dan hentikan kata-katamu aku tidak akan lagi percaya dengan kata-kata dari seorang pembohong " jelas Yeslin yang menepis tangan Randy dari wajahnya dengan penuh kemarahan

"Aku datang kemari bukan untuk mendengar kata-kata bohong dari mulutmu, dan bukan untuk kembali bersama denganmu..."

"Tapi aku datang kemari untuk mempertanyakan apa yang kau lakukan pada tempat kerjaku. Hah..."

"Apa belum puas selama ini hidupku menderita karena kamu? Apa belum puas ayahmu membuat keluargaku menderita? Apa belum puas juga kau menyakiti hatiku, Hah..."

"Oh.... Ya mana mungkin orang seperti kamu akan pusa sebelum aku mati, iya... Itu benar " ucap Yeslin yang menahan air matanya

"Jadi, jangan ganggu aku lagi, Karana aku bukan istrimu lagi dan kau bukan suamiku lagi karena kita sudah bercerai. " ucap Yeslin yang tetap menahan air matanya sekuat tenaga

"Apa hubungannya ayah dengan semua ini? Kenapa kamu bawa-bawa ayah dihubungkan kita?” ucap Randy saat mendengar Yeslin mengatakan tentang ayahnya

"Ah... Aku baru tahu kalau seorang Randy ternyata tidak  bisa peka dan aku juga baru tahu kalau cintamu pada keluargamu itu ternyata cinta yang buta, bahkan kau juga tidak tahu apa yang dilakukan oleh ayahmu sendiri padaku ?! Pada istrimu sendiri..."

"Oh... Maaf aku lupa kita bukan suami istri lagi" ucap Yeslin yang sekarang benar-benar menangis di hadapan Randy dan melupakan semua amarahnya dan mengucapkan semua yang ia simpan dalam hatinya selama dia ini

"Tapi aku datang kemari bukan untuk membahas masalah hubungan kita yang sudah berakhir, tapi aku kesini ingin mengatakan jangan pernah ganggu Cafe tempat aku bekerja , karena mereka semuanya tidak ada hubungannya dengan aku ataupun kau....! "

He Is My Husband (Selesai season 01)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang