HMH 18

12K 316 12
                                    


di saat yang sama ada sepasang mata yang memperhatikan mereka. mata itu memancarkan penuh amarah dalam dirinya tangannya yang mengepal rahangnya yang mengeras tatapan mata yang seakan ini berkobar dan terbakar oleh api cemburu dalam dirinya, saat melihat orang yang tak lain adalah orang yang paling dekat dengannya kini sedang dipeluk oleh pria lain di depan matanya sendiri....

Secara langsung

siapa lagi yang melihat mereka dengan tatapan seperti itu kalau bukan Randy, Randy yang melihat Yeslin yang saat ini dipeluk oleh pria lain di depan matanya kepalanya sendiri...

dan mereka berpelukan di tempat umum yang di mana semua orang bisa melihat dengan bebasnya ketika Febian memeluk Yeslin dan ketika Yeslin juga membalas pelukan Febian, seketika itu pula ada rasa tidak suka melihat pemandangan yang saat ini tersaji di depan matanya, ada perasaan tidak terima dan juga seperti ada sesuatu yang membakar hatinya saat melihat adegan tersebut dengan mata kepalanya sendiri

karena merasa tidak nyaman dengan apa yang dia lihat

Randy memutuskan untuk secepatnya pergi dari tempat itu dan mengurungkan niatnya untuk meminta maaf atas perkataannya itu adalah perkataan yang sangat menyakitkan

sebenarnya tidak bermaksud untuk berkata seperti itu pada Yeslin, tapi entah kenapa saat dia mengingat Yeslin ingin  bertemu seseorang pria, ada perasaan yang tidak ingin dirasakan oleh Randy selama ini kepada Yeslin. Seakan egonya terlalu tinggi untuk bicara yang sebenarnya pada Yeslin

sebenarnya pada saat Yeslin keluar dari ruangannya, saat itu juga Randy masuk ke dalam ruangan Yeslin berniat untuk meminta maaf atas apa yang diucapkan tadi.

sebenarnya dia tidak bermaksud untuk mengatakan semua itu tapi entah kenapa kata-kata itu muncul saja dari mulutnya

Tapi di saat akan masuk Randy melihat Yeslin  hendak keluar jadi Randy bersembunyi di balik tembok saat Yeslin keluar

"kenapa dia pergi dengan terburu-buru, dan mau ke mana dia... "Gumam  Randy saat melihat Yeslin, dan memutuskan untuk mengikuti ke mana Yeslin pergi

" kenapa dia pergi keluar kantor? Sebenarnya dia mau ke mana?  "kata Randy yang terus dengan sabar mengikuti ke mana Yeslin pergi. Hingga Yeslin berarti di salah satu kantin yang ada di seberang kantor

" dia mau bertemu dengan siapa? dan sepertinya dia adalah.... "ucap Randy yang tidak dapat melihat dengan jelas bahwa siapa yang di temui Yeslin saat ini

Hingga beberapa detik kemudian Randy dapat melihat siapa yang ada bersama dengan Yeslin adalah seorang laki-laki...

" siapa kaki-laki itu?! dan kenapa Yeslin menemuinya dan kenapa mereka terlihat sangat dekat dengan Yeslin ...."gumam Randy  dengan amarah yang seakan siapa meledak di dalam kepalanya saat ini

Randy terus mengawasi dan terus mempertahankan Yeslin dan pria yang saat ini bersama dengannya..

Dan semakin lama semakin membuat Randy harus berusaha keras untuk menahan amarahnya agar tidak meledak saat ini juga. Randy harus tetap menjaga harga dirinya. Dia tidak mau dia terlihat seperti orang yang tidak terhormat

"dia, tertawa? kenapa aku baru saja melihat dia bisa tertawa? dengan selepas itu? Itu pun dengan pria itu? tapi kenapa tidak,  jika bersama denganku? Kenapa saat bersamaku dia...  memunculkan silap yang berbeda padaku...? "Gumam Randy yang hanya bisa  mengepalkan tangannya saat ini.

berapa menit kemudian tak ada lagi tawa di antara mereka, dan pembicaraan itu kini terlihat lebih serius dan beberapa menit kemudian hening tak ada obrolan lagi..

hingga di detik berikutnya Randy sekan mendapatkan kenyataan yang pahit dia seakan mendapatkan sambaran petir di siang bolong saat melihat  berpelukan dengan pria lain ..

bayangan itu kini seakan  mengganggu Randy. bayangan kejadian tadi membuatnya tak bisa mengendalikan pikirannya sendiri

Kenapa kejadian itu membuat hati Randy terasa panas dan membuat pikirannya terasa menjadi buntu, dan perasaan  apa ini yang ada di dalam dirinya? tapi kenapa Randy tidak suka melihat orang yang seharusnya ada di sampingnya bersama dengan orang lain? 

apalagi ketika melihat senyuman dan tawa lepas saat bersama dengan orang lain, semua membuat hatinya terasa terluka, Randy berpikir Kenapa bukan dengannya Yeslin tersenyum dan tertawa lepas seperti itu?

"kenapa? harus dengan orang lain Yeslin tertawa dengan bahagia, bisa mengungkapkan semua isi hatinya pada orang lain. tapi kenapa tak pernah bisa mengatakan apa yang sebenarnya ada dalam hatinya padaku..."

" Ada apa dengan dirimu ?"tanya Randy pada dirinya sendiri

" Randy kenapa kau merasa seperti ini? " Randy menggerutu pada dirinya sendiri

" kenapa kau seperti merasa orang yang paling buruk, Kenapa kau merasakan hatimu terluka ?"

"Kenapa kau tidak suka melihat Yeslin dengan yang lain, apa yang sebenarnya ada dalam hatimu ?kau dan dia..."

"kalian tidak boleh ada rasa cinta sama sekali "gumam Randy

"pernikahan kalian hanya tertulis diatas Kertas bukan pernikahan sesungguhnya " Randy mencoba menyelaraskan hati dan pikirannya dengan mengingat semua perjanjian yang ia sudah buat bersama dengan Yeslin

" untuk Apa kau merasakan hal ini. ini adalah perasaan yang tak boleh kau miliki " Randy memarahi dirinya sendiri

"Kau itu harus menjadi dirimu sendiri dan bukan menjadi orang lain atau merubah hatimu untuk orang lain " ucap Randy meyakinkan hatinya bahwa ,hatinya tak boleh berubah dia tak boleh ada cinta dalam hatinya apalagi cinta untuk Yeslin cintanya hanya untuk 1 orang yaitu untuk Lusiana bukan untuk Yeslin ataupun siapa pun

pikirannya berpikir seperti itu tapi hatinya tidak. hatinya, tidak menerima Jika dia harus mencintai orang lain ...

Entah kenapa hatinya tidak ingin dan tidak suka melihat istri bersama orang lain.

padahal Randy pun tak tahu siapa orang yang bersama dengan Yeslin. siapa pria yang bersama dengannya, siapa pria yang membuatnya tertawa dengan bahagia, bahkan saat bersamanya pun seakan ingin melupakan semua beban dalam dirinya

namun saat bersama dengan Rendy seakan terlihat jelas beban di wajah Yeslin begitu banyak kesediaan,  seakan begitu banyak air mata dan sakiti hati yang begitu dalam sampai siapa pun, yang menatapnya, tak akan bisa  menahan rasa iba jika melihat Duka Dalam Hati Yeslin...

untuk sesaat Randy berkutat dengan perasaan aneh yang saat ini timbul dalam hati, untuk beberapa saat kemudian Randy bisa lagi menguasai hatinya  yang seakan berkobar panas dalam diri seperti api yang begitu Ingin meledak

" Apa nona Yeslin sudah kembali ke ruangannya" akhirnya Randy memutuskan untuk menghubungi resepsionis untuk mengetahui apa yang sering sudah kembali ke kantor atau masih di luar kantor

" maaf, sebelumnya pak sepertinya Yeslin belum kembali ke kantor atau mungkin sebentar lagi nona akan kembali" jawab si resepsionis

"Nanti setelah Yeslin kembali suruh dia masuk ke dalam ruanganku, karena akan ada yang harus aku katakan padanya dan aku bahagia dengannya" Titah Randy sebelum memutuskan sambungan telepon

resepsionis akan menjawab ia pada Rendy ternyata sambungannya telah terputus terlebih dahulu oleh Randy

tak berapa lama setelah resepsionis menerima telepon dari Randy. Yeslin pun datang setelah hampir telat masuk kantor karena jam makan siang telah selesai tapi sebelum Yeslin masuk ke dalam lift resepsionis sudah memanggilnya terlebih dahulu

" Mbak Yeslin  ditunggu bapak Randy di ruangannya katanya ada sesuatu yang penting yang harus dibicarakan dengan mbak Yeslin " Panggil Jia saat melihat Yeslin yang datang dari pintu masuk kantor tadi

" bapak Randy ingin membicarakan sesuatu denganku? tapi kenapa tidak langsung menghubungi aku? dan kenapa Lewat kamu juga? " Tanya Yeslin yang heran kenapa Randy tidak menghubunginya malam hubungi Jia dan meminta, Jia memberikan pesan melalui Jia

" kurang tahu pasti, tentang hal apa  Mbak, tapi sepertinya Bapak ingin membicarakan hal yang penting pada Mbak, saya juga kurang tahu kenapa Bapak minta saya menyampaikan ini, mungkin ponsel tidak bisa dihubungi, makanya bapak meminta saya menyampaikan hal itu pada Mbak "jelas Jia

" Baiklah kalau begitu terima kasih aku akan menemui Pak Randy segera dan terima kasih kau sudah menyampaikan pesannya untukku " ucap Yeslin

" tumben sekali dia menitipkan pesan pada resepsionis?? dia biasanya dia langsung menghubungiku "

"Coba sekarang aku Cek ponselku Siapa tahu memang ponselku mati dan Randy menghubungi Jia untuk memberikan pesannya pada aku " kata Yeslin sambil berjalan menuju Life untuk ke ruangan Randy

" Ya, tuhan jelas  saja Randy  menghubungi Jia ternyata ponselku mati,  sekarang aki harus cepat-cepat sampai siapa tahu ada hal penting yang dibicarakan Randy denganku ,atau dia memintaku untuk menyelesaikan laporan keuangan perusahaan” gumam Yeslin

Tak lama kemudian Yeslin Sudah sampai di lantai paling atas Di mana tempat Randy dan dirinya bekerja walaupun mereka bekerja di dalam ruangan yang terpisah tapi mereka tetap dalam suatu area lantai yang sama

sebelum Yeslin masuk dia merasa ada sesuatu hal yang janggal dia merasa akan terjadi sesuatu hal yang besar yang akan terjadi dengan dirinya sesuatu yang mungkin tak pernah bisa dibayangkan

Surat Yeslin hendak mengetuk pintu, tapi tangannya terhenti karena suara Randy yang sudah menyuruhnya untuk segera masuk ke dalam ruangan yang membuat jantung Yeslin semakin berdegup kencang apalagi dari nada bicara Rendy Terdengar sangat mengerikan berbeda dengan biasanya

" Bapak memanggil saya? "  suara Yeslin sangat berhati-hati dan lirih saat melangkah masuk ke ruangan Randy. Hawa ruangan ini sangat tidak bersahabat sekali. Terasa begitu mencekam lebih mengerjakan dari sebelumnya

" tahu ini jam berapa?! " suara Randy yang terdengar menggema di seluruh ruangan dengan nada marah yang terdapat di setiap kalimat yang diucapkannya. Membuat Yeslin semakin yakin bahwa kali ini dia dalam masalah besar.

"jam satu siang pak..." kata Yeslin yang takut dengan cara Randy bertanya dan menatapnya saat ini yang seakan ingin memakannya hidup-hidup saat ini

" kamu tahu kan itu artinya apa? " tanya Randy dengan nada mengintimidasi ke arah Yeslin, yang sekarang hanya bisa merunduk. Baru saja dia terlepas dari kandang harimau sekarang dia dipaksa masuk lagi ke kandang yang sama dengan harimau yang sedang lapar di dalamnya

" saya sudah telat masuk kantor pak " ucap Yeslin takut-takut menatap Randy

" kamu kira ini adalah perusahaan mu sendiri?! dan seenaknya saja kalau mau keluar masuk ke dalam kantor..."ucap Randy dengan wajah seriusnya saat ini

"tapi bukan maksud saya seperti itu pak, saya benar-benar minta maaf karena saya sudah datang terlambat.." ucap Yeslin yang melangkah mundur saat Randy mulai melangkah maju ke arahnya

saat Randy maju satu langkah Yeslin mundur satu langkah

"apa yang kamu lakukan di luar sana..? " tanya Randy dengan nada seriusnya

" maksud bapak siapa? saya tidak tahu..."jawab Yeslin

" siapa dia...!!" tanya Randy sambil tetap melangkah maju dan secara otomatis Yeslin melangkah mundur

"katakan padaku siapa dia ...!." tanya Randy lagi dengan jarak yang semakin dekat diantara mereka

" siapa yang bapak maksud saya benar-benar tidak tahu akan apa yang bapak maksud.." ucap Yeslin yang ternyata sudah terpojok antara  Randy dan juga dinding

"Mau sampai kapan kau bohong padaku Hah !! " Bentak Randy. Dengan jarak di antara mereka yang semakin berkurang satu sama lain

" jawab sekarang siapa dia...?!! " ucap Randy dengan tatapan mata elang yang sekan ingin menerkam mangsanya

" pak siapa dan apa yang bapak maksud dengan siapa? siapa yang bapak maksud" tanya Yeslin yang di buat bingung dengan apa yang di katakan oleh Randy dan juga tindakan Randy saat ini padanya yang benar-benar membuat Yeslin takut

" jawab katakan siapa laki-laki itu...!!! Jangan bohong padaku!! atau coba-coba membohongiku!! ,dasar wanita... Sialan...!!!" ucap Randy dengan semakin mempererat jarak diantara mereka

"siapa yang bersamamu tadi cepat Jawab aku jalang...!!" Randy yang semakin terdengar marah. Dan kemarahan itu terlihat begitu jelas dari gerakan tubuh, tatapan mata, garis wajah serta aura yang terpancar yang tersisa dingin, bahkan lebih dingin dari yang sebelumnya

" laki-laki yang mana ?" tanya Yeslin tak mengerti

"oh... jadi kamu memang seperti itu aku memang tidak salah mengatakan bahwa kamu sama seperti wanita -wanita murahan yang hanya mengejar uang laki-laki, dan apa yang kau janjikan pada laki-laki itu. Hah... "

"apa kamu menjajakan tubuhmu untuk dia Hah...?!!"

"Memang kau itu wanita yang murahan, yang bisa jatuh di pelukan pria mana pun yang kau mau"

"apa kau tak sadar dengan statusmu itu..."

"Sampai kamu menjual tubuhmu untuk mendapatkan uang ? Hah.."

"memangnya uang yang aku berikan selama ini kurang banyak Sampai kamu menjual tubuhmu itu untuk pria itu.. Hah...?!!" ucap Randy yang semakin terlihat sangat marah terlihat dari kedua matanya yang merah, menahan amarah

"Takku sangka ... Kau sama rendahnya dengan para wanita yang bisa aku bayar dengan uang, tapi memang pada kenyataannya seperti itu bukan?!. Kau aku bayar sama seperti Mereka!. Tapi bedanya mereka memberikan ku kepuasan dan sebagai imbalannya adalah uang, lalu kalau dirimu? apa yang bisa aku dapatkan sebagai imbalan dari semua yang sudah aku berikan padamu?"

"Apa kau akan membeberkan aku hal yang sama dengan para pria yang memberikan mu uang itu? "

“ohhhh...  Tentu saja itu bukan yang akan kau berikan padaku. Toh selama kita menikah aku bahkan belum pernah merasakanmu sama sekali, senikmat apa dirimu Sampai membuat para pria rela bergantian menunggu giliran untuk di pusaka olehmu" kata-kata vulgar dan tidak sopan yang terlontar dari mulut Randy hanya bisa Yeslin dengarkan. Walau harus dengan 100X lipat Yeslin mencoba mengatakan ini tidak sakit. Tapi kenyataannya menyakitkan.

sedangkan Yeslin yang mendengarkan semua ucapan Randy dia hanya bisa menangis dan mencoba menahan amarahnya karena perkataan Randy yang sangat menjijikkan bagai mana dia mengatakan hal. Itu...

mengatakan semuanya tanpa ada rasa bersalah di matanya

" berapa uang yang di bayar laki-laki itu? untuk bisa tidur denganmu katakan maka aku akan membayar 3X lipat dan sebagai imbalannya kau harus tidur denganku...?!!"

" berapa yang kamu mau 1, 2, 3, 5 atau 10 milyar yang harus aku bayar untuk bisa tidur denganmu Yeslin...?!!"

"kenapa diam Hah...!! apa kurang uang yang aku tawarkan kau tinggal sebutkan saja apa yang kamu inginkan..." Ucap Randy sambil tangannya mulai bermain di tubuh biasa

"plak....plak..... plak....!!!!" suara tamparan itu menggema di seluruh ruangan sebut

" cukup .... cukup.... cukup ...Randy!!!!!!" bentak Yeslin

" hentikan apa yang kau katakan kau kira aku sehina itu, Kau kira aku tidak sadar dengan apa statusku sekarang, aku sadar bahwa aku sekarang sudah menjadi seorang, seorang istri dan aku tahu batasan-batasan aku."

"Bagaimana kau bisa berpikir bahwa aku, melakukan hal sehina itu? Apa lagi hanya untuk mendapatkan uang asalkan kau tahu saja, aku bertemu dengan pria, pria yang kau maksud itu adalah sahabatku sendiri "

"Febian dan asal kau tahu kau bertemu bukan untuk melakukan hal-hal yang seperti yang kau pikirkan saat itu, tapi aku dan dia rencana untuk membuat nenek agar segera sembuh dengan apa pun caranya"

" Kenapa kau berpikir sehina itu Hah..."

"dan aku tak menyaka bawa kau berpikir tentangku serendah itu..."

" kau mengatakan aku, aku lebih hina daripada wanita-wanita yang menjual tubuhnya demi uang "

"kau salah aku tidak sehina itu tuan Randy yang terhormat...."

"aku kira kau adalah pria baik dan berpikiran luas tapi ternyata... " ucap Yeslin yang sambil bercucuran air mata dan. kembali mengatur nafasnya kembali sebelum melakukan kembali kalimatnya

" kau hanya pria yang berpikiran sempit aku salah pernah mengagumimu tapi.. aku salah pernah mengatakan bahwa kau adalah pria yang baik, dan aku merasa  aku  tak pantas untukmu"

" tapi sekarang aku tahu. Bukan aku yang tak pantas untukmu, tapi aku tahu sekarang yang membuat kita tak sama  adalah cara pandang pikir kita yang berbeda "

"kau menganggap semuanya bisa kau beli dengan uang, tapi asal kau tahu tidak semuanya kau bisa beli dengan uang"

" kau tahu saja Febian itu ingin membanuku, dia mau bayar hutang ku padamu, tapi Aku menolaknya Walaupun dia terus memaksa aku, memang diantara kita tidak ada kecocokan dan mungkin memang kau dan aku bukan untuk bersama"

" dan aku senang bahwa pernikahan kita, sesungguhnya hanya sebuah berikan Diatas Kertas, yang akan segera berakhir dan aku harap pernikahan kita itu akan segera berakhir "

" aku sudah tidak tahan dengan semua sikapmu, kau selalu memandang rendah dan hina diriku " ucap Yeslin yang menghapus air matanya dengan kasa dadanya naik menahan sesak dan sakit hati yang terasa menyakitkan

Yeslin  mengeluarkan apa yang dipendam dalam hatinya saat mendengarkan setiap hinaan yang Randy diberikan untuk nya

bisa seorang Randy yang dianggapnya adalah pria yang paling baik, tapi ternyata dia memandang hina istrinya sendiri. Dan  jika tidak menganggapnya sebagai seorang istri ataupun seorang wanita setidaknya Anggaplah Dia seorang manusia

yang mempunyai hak untuk membela dirinya dan hak untuk hidup bahagia bukan hak untuk dihina sama seperti ini

Randy hanya bisa tertegun saat dia mau dengar semua amarah yang dikeluarkan oleh Yeslin dan dia masih terpaku sampai saat ini. saat dimana Yeslin sudah tidak ada di ruangannya

Randy tak bisa berkata apa-apa. Dia hanya bisa berdiri tanpa bisa bergerak apa-apa lagi

ini bukan kali pertama dia membuat kesalahan dan ini bukan hanya kesalahan yang bisa dihilangkan dengan kalimat kata maaf saja yang diungkapkan, tapi kali ini Randy benar-benar membuat Yeslin sangat sangat terluka dan kecewa itu dapat dilihatnya dari sorot mata Yeslin

yang tak menyangka bahwa kalimat sehina itu bisa keluar dari dalam mulutnya

saat Yeslin keluar dari ruangan Rendy dia bukan kembali ke ruangannya melainkan menuju kamar mandi untuk menangisi dirinya menangisi nasibnya yang dianggap hina oleh suaminya sendiri.  di anggap seperti wanita murahan yang mengejar uang laki-laki dengan menjual tubuhnya hanya untuk mendapatkan beberapa uang saja dari laki-laki tersebut

Hatinya kecewa, hatinya sakit. ketika Yeslin di hina dan Yang paling menyakitkan hinaan itu sangat-sangat  membuatnya mati rasa  karena ia tidak tahu rasa apa yang harus di tunjukan sakit ia, terluka ia, kecewa ia,  hatinya terasa sesak saat mengingat setiap kata-kata yang dikeluarkan oleh Randy

Apa sehina itukah dirinya dimata Randy?  sampai Rendy Tega mengatakan hal itu. Bahkan dia akan memberikan imbalan uang untuk dirinya agar bisa tidur bersamanya. hatinya benar-benar terluka

"salah, Mungkinkan aku salah memiliki kehidupan seperti ini ?apakah aku terlalu hina ? Apakah aku harus menjalani hidup seperti ini ?selalu penuh dengan kesalahpahaman" sambil terus menangis di dalam kamar mandi Entah berapa lama dia  sampai hatinya merasa tenang

" Tuhan Kenapa kau begitu berat memberikan ujian hidup untukku "

"Kenapa kau memberikan aku ujian seberat ini"

" Kenapa setiap apa yang aku lakukan selalu salah dimatanya"

" Apakah aku terlalu salah untuk melakukan hal-hal yang aku anggap baik"

" Apakah aku salah jika aku bertemu dengan sahabatku sendiri ?"

"katakan Tuhan?"

" tunjukan padaku apa yang sebenarnya harus aku lakukan Apa? aku salah menikah dengan dia?"

" jika memang aku salah menikah dengan dia"

" tolong Tuhan berikan jalan untuk aku lepas darinya" Yeslin yang terus menangis di dalam kamar mandi

Sementara Yeslin Tengah meratapi nasibnya yang dihina oleh suaminya sendiri tiba-tiba handphone Yeslin berbunyi

" Halo siapa ini....??" tanya Yeslin

***




💍💍💍💍💍💍💍💍💍💍💍💍💍💍💍💍💍

He Is My Husband (Selesai season 01)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang