Chapter 6 -Blue Handkerchief-

22.2K 967 20
                                    

Hey, sesuai janji, gue nge-post Be My Star habis ulangan. So, jeng..jeng.. jadilah chapter yang seadanya karena masih mumet ngurusin remed. Hihi.. semoga suka yaa ^^

Gue juga mau berterima kasih bagi para pembaca yang sudah nge-vote dan comment BMS. Gue juga sangat berterima kasih bagi yang sudah nungguin ceritanya Maudy. So, Happy Reading!

Bonus PIC Azriel di multimedia ^^

-

Saat ini ia berada di taman belakang. Menikmati setiap oksigen  yang dihirupnya. Menikmati semilir angin yang menerbangkan helaian rambut cokelat keemasannya. Menjelajahi apapun yang berada di taman tersebut. Sampai tak ada sejengkal pun terlewati.

Taman kali ini sangat sepi. Ia hanya melihat dua orang cewek yang sedang bergosip ria duduk jauh darinya. Sedangkan siswa-siswa lain pasti menghabiskan waktu istirahat mereka di kantin atau berkumpul di ruang olahraga melihat para cowok menunjukkan aksinya dalam bermain basket, eh.. salah ding, tepatnya tebar pesona. Sedangkan para ceweknya sibuk teriak-teriak tanpa menghiraukan suara mereka yang memang amat sangat cempreng dan memekakkan telinga. Bahkan dapat merusak gendang telinga bagi siapa saja yang mendengarnya.

Sementara dirinya? Lebih suka dengan suasana yang tenang. Apalagi kalau sedang memikirkan sesuatu seperti sekarang.

Tiba-tiba sekelebat bayangan masa lalunya muncul di kepalanya. Berbagai slide-slide muncul bergantian dipikirannya.

Flashback

“Eh, ada apa sih kok banyak betul orang berkerumunan di ruang musik?” tanya Ryn kepada gadis yang berdiri di sebelahnya. Akena.

I don’t know. Let’s check!” seru Akena sambil menarik lengan Ryn dan membawa Ryn menuju ke dalam ruang musik. Mereka  terus berjalan membelah kerumunan orang-orang dan berhenti tepat paling depan barisan orang-orang.

“What? Itu kan Ryuu? Ngapain dia disana?” tanya Ryn lagi.

“Shutt.. Lihat aja,” jawab Akena sambil tersenyum misterius. Ryn pun hanya memutarkan kedua bola matanya dan kembali melihat Ryuu yang berada di atas panggung dengan sebuah mic.

“Ekhem.. Teman-teman semua maaf kalau menganggu kalian semua. Kalian semua sudah tahu saya kan? Saya Tsukiyomi Ryuki akan mebawakan sebuah lagu untuk My Ai, Ryn Guellena.” Ucap Ryuu sambil mengedipkan sebelah matanya ke arah Ryn.

Ryuu pun beranjak ke arah drum yang sudah disiapkan di atas panggung. Sedangkan teman-temannya sudah siap di tempatnya masing-masing. Sorak sorai para siswa memenuhi ruang musik.

“A..Akena?” ucap Ryn terbata.

“Ya. Ryn?”

“Ryuu, mau ngapain?”

“Just watch and listen, Ryn!” ucap Akena sambil menggoyangkan jari telunjuknya ke kiri dan ke kanan.

JRENG..JRENG..

Ryn pun terkesima dengan penampilan Ryuu. Ryuu menyanyi sambil bermain drum. Benar-benar keren. Bahkan saking terpesonanya, Ryn sampai tak sadar kalau lagunya sudah selesai dan Ryuu menatap ke arahnya.

“Ryn, maju sana, Ryuki sudah nunggu tuh!” seru Akena sambil mendorong pelan tangan Ryn. Ryn pun terkesiap dan dengan gugup melangkah ke atas panggung.

Setelah Ryn sampai dihadapannya, Ryuu pun mengeluarkan sebuket bunga mawar putih.

“Mungkin aku memang bukan cowok romantis, aku juga gak sempurna, gak sebanding dengan Ai. Tapi, aku  bakal berusaha untuk sesempurna mungkin ngebahagiain Ai. I love you, Ai. Would you be my girl?”

Be My StarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang