Hai, akhirnya nge-post juga chapter 14-nya. Sumpah bikinnya mesti muter-muter dulu baru dapet ide, wkwk. Semoga suka ya.
Thanks bagi yang udah bersedia baca, vote dan komennya.
-
Rissa masih memegang benda yang ditemukannya dan menatapnya dengan seksama.
Sebuah pigura dengan foto lima orang cewek berseragam sekolah ala Jepang dan memegang alat musik masing-masing. Dua orang di antaranya adalah Hime dan Yuu, teman Ryn –anggota seventeenIND. Di bagian bawah tengah foto tersebut terdapat tulisan U-niform dan ada tulisan kanji entah itu apa ia tak tahu. Dan latar fotonya berada di sebuah panggung (?)
Dan salah satunya mirip dengan Ryn. Ah, bukan itu memang Ryn. Ryn yang bermata biru sapphire.
Ryn baru saja menjelaskan tentang dirinya kepada Rissa. Tentang dia, sahabat, band, dan keluarganya. Rissa pun tambah kaget dibuatnya ketika telah mengetahui siapa Ryn sebenarnya.
Anak satu-satunya dari Richard Revaldo Guellena –pemilik sekaligus direktur management artis terbesar di Asia. Siapa yang tidak mengenalnya? Penyanyi dan juga artis yang dikeluarkannya selalu berkualitas dan dapat mengalahkan penyanyi dan artis yang lainnya. Dan juga ia adalah bagian dari keluarga bangsawan yang sangat disegani.
Selain itu, Ryn adalah ‘anak ajaib’ yang selalu dibangga-banggakan di Jepang. Bisa menguasai bermacam-macam alat musik, jago dance, mempunyai suara yang menggemaskan dan selalu bisa membuat orang lain hanyut dalam nyanyiannya. Bahkan Ryn sudah pernah membuat lebih dari lima puluh lagu yang sebagian berada di track dalam album band-nya.
U-niform. Ia pernah mendengar nama itu dari adiknya yang maniak dengan hal-hal berbau Jepang. Dari gaya-gaya busananya, negaranya, musiknya, anime-nya, sampai makanannya.
“Ini Naomi, sekarang dia jadi penyanyi solo. Dulunya dia jadi bassist sekaligus vokalis. Dan yang ini Ric-chan nama aslinya Ritsa. Gue paling dekat sama dia. Bahkan gue pernah cerita tentang lo ke dia. Dia itu drummer,” jelas Ryn sambil menunjuk satu persatu orang yang ada di dalm foto tersebut.
“Oh, dan ini pasti anggota seventeenIND yang kita pernah ketemu dulu itu kan?” tanya Rissa sambil menunjuk foto Hime dan Yuu.
Ryn pun mengangguk sambil tersenyum.
“Eh, gue mau lihat mata asli lo, nah,” pinta Rissa sambil menunjukkan tatapan ‘puppy eyes’-nya.
Ryn pun mengangguk dan melepaskan softlens-nya. Ia pun mengerjapkan kedua matanya. Lalu, menatap Rissa dengan kedua mata birunya.
“WOAAH.. SUMPAH, LO CANTIK BANGET!” seru Rissa sedikit gak nyantai.
“Tentu saja,” jawab Ryn sambil mengedikkan bahunya, lalu ia terkekeh pelan. Rissa pun ikut terkekeh melihat kepedean Ryn.
“Gue lebih suka lo dengan mata asli lo,” ungkap Rissa jujur.
Ryn pun tersenyum miris. “Gue juga berpikir begitu,”
“Eh, btw, ada yang mau gue tanyain dari tadi. Gue ngerasa aneh, kenapa lo pergi dari Jepang? Gue pernah dengar dari adek gue kalau lo bukannya lagi di Prancis? Tapi, kenapa lo ada di sini?” tanyanya.
Ternyata gak sia-sia juga dia punya adik yang maniak Jepang. Baru pertama kali dia bersyukur kalau adiknya maniak Jepang.
Hanya dengan satu pertanyaan, mata Ryn meredup. Kepalanya menunduk dan matanya menatap kosong ke arah karpet.
“You know, lah. Pembohongan publik. Kalau lo tanya mengapa, alasan itulah yang ngebuat gue begini.”
Rissa yang melihat perubahan raut wajah Ryn yang mulanya bahagia, tapi langsung berubah menjadi tatapan sendu seketika. Sepertinya ‘hal’ yang membuat Ryn ke Indonesia adalah hal yang sangat buruk bagi Ryn.

KAMU SEDANG MEMBACA
Be My Star
Teen FictionIni kisah tentang Ryn--gadis ceria dan ramah, tapi dibalik keceriaan itu terpendam sesuatu yang orang lain tak boleh menyentuhnya. Sesuatu yang disebut 'rahasia'. Rahasia menyakitkan yang membuatnya menyembunyikan jati diri sebenarnya. Akankah satu...