Chapter 23 -Be Mine?-

17.6K 915 50
                                    

Holaaa.. Akhirnya gue ngepost chap ini juga. Gak terasa gue bikinnya sampe jam setengah dua gini dan gue pengen langsung ngepost karena besok gue harus fokus belajar. Yuup, gue mau midsemesteran. Jadi, maaf yang sebesar-besarnya kalau seminggu kedepan gue gak bakal bisa ngepost next chap :'(

Langsung aja deh bacanya, semoga suka deh :)

-

“Ng.. Ryn?” mulai Rio, memecah keheningan yang terjadi di antara mereka selama beberapa menit yang  lalu.

Ya, mereka sedang bersama. Setelah sampai di tempat festival, mereka berpisah dengan yang lain karena Rio ingin membicarakan sesuatu hanya berdua dengan Ryn dan yang lainnya pun memaklumi.

“Ya?”

“Gue pengen kita, gue dan lo ngabisin waktu semalaman ini berdua. Lo gak keberatan kan?”

“Eh? Tapi—.“

Please, banyak yang pengen gue omongin dan ceritain ke lo,” mohon Rio. Ia menatap lekat-lekat cewek yang akhir-akhir ini menjadi pusat perhatiannya.

Uhm, oke,” Ryn mengangguk lucu, lalu tersenyum manis. Rio tak bisa menyembunyikan kesenangannya, ia pun tersenyum lebar dan menggenggam tangan Ryn dengan lembut. Ia mengaitkan jarinya pada jari Ryn dan menggoyangkan tangan mereka.

“Jadi, pertama-tama kita bakal ngelakuin apa?” tanya Rio sambil memainkan alisnya naik-turun. Membuat Ryn tertawa.

“Gimana kalau kita wisata kuliner dulu?”

“Hah? Lo belum kenyang? Bukannya tadi lo udah makan di café ya?”

Ryn meringis. “Gue lapar lagi, gara-gara ngelihat banyak makanan bertebaran dimana-mana,” Ryn pun mengedipkan kedua matanya lucu. Membuat Rio gemas melihatnya.

“Oke deh, makanan apa yang bakal jadi santapan pembuka kita?”

Ryn tersenyum lebar. Ia melihat sekelilingnya, mencarii stand makanan yang menarik.

“Nah, yang itu tuh, bentuknya lucu,” seru Ryn riang sambil menunjuk salah satu stand makanan.

“Ayok,” seru Rio. Mereka pun berjalan ke arah stand tersebut masih tetap dalam keadaan berpeganggan tangan.

“Yo, ini enak loh, lo mesti cobain deh,” seru Ryn sambil melahap kue seperti donat tusuk, tapi di dalamnya terdapat ice cream. Entah apa namanya itu.

“Coba sini deh, gue cobain,”

“Ayo. Aaaa—pesawat mau masuk,” kata Ryn sambil menyodorkan donat tusuk isi ice cream tersebut. Rio pun membuka mulutnya, tapi saat sudah sampai di ujung bibirnya, Ryn kembali menarik kue tersebut.

“Eiiit.. hahaha,”

“Ish, mulai deh. Isengnya keluar,” dengus Rio. Ia menekuk mukanya dan merengut dibuat-buat. Membuat Ryn tertawa.

“Oke, kali ini beneran. A               yo, Aaaa—hap,” Rio melahapnya. Lalu, ia mengangguk antusias.

“Anak pintar, ayo makan lagi yang banyak,” seru Ryn sambil menyodorkan kue tersebut berkali-kali sehingga mau tak mau Rio kembali melahapnya meskipun kue yang dimulutnya belum habis.

Ugh, cukup,” Rio menutup mulutnya yang sudah mengembung karena sudah banyak kue yang masuk ke dalam mulutnya.

Ryn tertawa. “Awas ya lo,” ancam Rio setelah menelan makanan yang ada di mulutnya. Ia menyeringai ke arah Ryn.

Be My StarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang