Chapter 15 -School Anniversary-

18.1K 917 22
                                    

Hai, readers. Chapter 15 udah author posting nih. Kayaknya ni chapter absurd banget soalnya akhir-akhir ini sibuk banget. Tapi, tetap author usahain post cepat kok.

Selamat baca ya, semoga suka <3

-

Hari ini adalah hari ulang tahun sekolah. Sekolah pun telah diliburkan sehari untuk mempersiapkan acara nanti sore. Semua murid menyambutnya dengan sukacita, kecuali bagi para panitia. Karena mereka harus mendekor sekolah dan menata panggung. Mengecek  sound system dan microphone. Menyiapkan segala kebutuhan yang akan diperlukan selama jalannya acara.

Begitu pula dengan Rissa. Tenaganya terkuras habis, apalagi napasnya tinggal setengah-setengah. Bayangin aja, dia kebagian untuk meniup balon yang super duper banyak.  Parahnya lagi, salah satu panitia yang disuruh membawa pompa balon lupa untuk membawanya. Jadi dia berjuang untuk meniup balon-balon tersebut. Untung saja ada beberapa panitia yang ikut membantunya. Kalau tidak, mungkin ia sudah mati gara-gara kehabisan napas. Gak lucu kan, kalo dia mati karena kehabisan napas saat meniup balon?

Sudah 5 jam ia berada di sekolah. Dan sekarang sudah jam 12 siang. Pekerjaannya sudah selesai dan para panitia sudah bubar sejak lima menit yang lalu. Dan mereka akan berkumpul kembali di sekolah jam 4 sore.

Sekarang ia berada di parkiran menunggu seseorang yang akan menjemputnya.

TIIN.. TIIN..

Terdengar suara klakson mobil yang tak asing lagi baginya. Ia pun langsung membuka pintu mobil tersebut dan duduk di kursi penumpang.

“Langsung ke rumah gue kan, Ris? Apa ada yang mau lo ambil dulu di rumah lo?” tanya orang yang berada di sebelahnya. Si pengemudi.

“Langsung ke rumah lo aja gin. Dress sama sepatu gue ada di lo, kan? Jadi gak ada yang perlu diambil lagi. Oh ya, gue numpang makan di rumah lo ya. Gue lapar benget nih, Ryn,”

Si pengemudi yang ternyata adalah Ryn itu pun terkekeh geli. Ya beginilah Rissa, dia gak jaim kalau soal makanan. “Oke, gue juga lapar kok. Kebetulan pas gue pergi bibi lagi masak, mungkin nanti sudah jadi.”

Rissa mengangguk lemah. Lalu, menyandarkan kepalanya di sandaran kursi. Ia merasa sangat capek dan ingin memejamkan matanya sebentar.

-

Sekarang sudah hampir jam 5. Orang-orang sudah mulai berdatangan. Rissa dan Ryn sudah datang dari jam 4 tadi. Sekarang Ryn sedang mengobrol dengan Gracia yang memakai dress warna krem kecokelat-cokelatan dengan hiasan bunga di bagian pinggangnya. Sedangkan rambut blonde lurusnya di curly.

Sedangkan Ryn sendiri memakai dress putih tanpa lengan dengan rok corak floral. Ia juga memakai blazer warna peach sebatas dada. Ditambah dengan boots putih sampai dibawah lutut. Rambut cokelat keemasannya digerai dan diberi mahkota kecil yang agak dimiringkan ke kanan.

Ia sangat cantik. Tiga kata tersebut pasti akan diucapkan bagi setiap orang yang melihatnya.

Sedangkan Rissa? Ia sudah sibuk di backstage sebagai panitia.

“RYN!” panggil seorang cewek. Ia berjalan tergopoh-gopoh ke arahnya.

“Kenapa Gis?” tanya Ryn pada Gisel. Gisel mengatur napasnya yang naik-turun. Lalu, ia menghela napas panjang.

“Anak kelas 11 IPA  3 kumpul di kelas sekarang. Ada masalah, ini gawat banget!”  seru Gisel sambil menarik lengan Ryn.

“Eh, Rissa gimana?”

“Rissa sudah gue panggil tadi. Semuanya udah kumpul, tinggal lo. Ayo, cepat,” seru Gisel lagi. Mereka pun berlari-larian di sepanjang koridor.

Setelah sampai, mereka langsung masuk kelas dan duduk di bangku masing-masing.

Be My StarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang