Chapter7 -Basketball-

20.7K 931 7
                                        

Hai, chapter 7-nya udah di posting nih. Semoga suka ya. Jangan lupa vote dan komennya. Thanks banget bagi yang udah bersedia membaca dan nge-vote cerita ini ^^

Bonus PIC Himeka ^^

-

KRIING..KRIING..

Bel pulangan yang ditunggu-tunggu setiap siswa pun berbunyi. Ryn pun bernafas lega karena ia dan Rissa dapat mengakhiri sesi tanya jawab dengan anak sekelas.

“Sekian dulu pelajaran saya kali ini, yang kelompoknya belum maju ke depan harus sudah siap minggu depan. Selamat Siang,” ucap Bu Maya, guru PKn kelas 11. Lalu, ia pun melenggang keluar kelas sambil menenteng tasnya yang penuh dengan map-map.

Pelajaran PKn kali ini disuruh mendiskusikan tentang masyarakat madani dengan teman sebangku dan setelah itu mempresentasikan hasil diskusi mereka ke depan. Kebetulan Rissa dan Ryn mendapat urutan sebelum bel pulang.

Mana mereka dicecar berbagai pertanyaan dari seisi kelas, apalagi Rey yang tiada henti-hentinya memberikannya pertanyaan. Betapa menyebalkannya patung es berjalan itu menurut Ryn. Sepertinya Rey ingin membuat Ryn malu. Untung saja Ryn dan dengan dibantu Rissa selalu dapat menjawab pertanyaan yang diberikan  Rey.

Belum lagi dengan Cinthiya yang memberikan mereka pertanyaan yang melenceng dari topic diskusi yang diberikan. Untung saja Rissa dapat membalasnya dengan perkataan yang langsung membuat Cinthiya kagok dan berhenti menanyai yang aneh-aneh.

“Kita ganti baju dulu kan, Ris?” tanya Ryn sambil menyelempangkan tasnya.

“Yup, lo bawa baju ganti kan?” tanya Rissa balik.

“Gue ada baju olahraga di loker. Ke loker dulu ya?”

Rissa pun mengangguk. “Oke, gue juga mau ngambil sepatu olahraga gue. Lo juga gak mau ganti sepatu? Masa lo mau main pakai boots?”

“Ya ngak lah, Ris. Gila aja gue main pake boots, meskipun ini flat boots, tapi kan aneh banget kalo dipakai main basket,” ujar Ryn sambil mendelik ke arah Rissa dan pergi berjalan keluar kelas dan menuju lokernya.

Rissa pun cengengesan melihat wajah Ryn yang memang sudah ditekuk dari pelajaran PKn. Ia pun memilih mengikuti langkah Ryn dan menuju ke lokernya sendiri untuk mengambil sepatunya.

-

Sekarang Ryn dan Rissa sudah berganti baju dan ikut berkumpul dengan anggota ekskul basket lainnya di lapangan basket indoor. Ryn pun mengikat rambut panjang cokelat keemasannya dengan model pony tail supaya tidak mengganggu permainan basketnya.

Sedangkan Rissa sibuk bercengkrama dengan teman-teman seekskul basketnya. Ia pun melihat ke arah Ryn yang duduk di tribun penonton barisan paling depan dan memanggilnya.

“RYN!”

Ryn pun mengalihkan pandangannya ke arah Rissa yang sedang memanggilnya dan melambai-lambaikan tangannya ke arahnya tanda menyuruh Ryn untuk menyusul Rissa. Ia pun beranjak dari situ dan menyusul Rissa.

“Kenapa, Ris?” tanya Ryn ketika sampai di sebelah Rissa. Ia pun melihat teman-temannya Rissa dan tersenyum sekilas kepada mereka.

“Sini, kenalin ini Gracia, ” tunjuk Rissa kepada cewek tinggi, berambut blonde dan kulitnya berwarna putih pucat. Sepertinya dia seorang bule atau blasteran. Gracia pun mengulurkan tangan kanannya ke arah Ryn dan Ryn pun membalas uluran tangannya Gracia.

“ Gue Gracia anak kelas 11 IPA 2, lo anak baru itu kan? Ternyata lebih cantik dari yang gue bayangkan ya, ” ucap Gracia sambil mengedipkan sebelah matanya. Ryn pun tersenyum geli.

Be My StarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang