Halohalohaa, gue nepatin janjikan mau ngepost hari Jum'at? hehe. Sebelumnya thanks banget bagi yang udah ngesupport gue, yang udah setia nungguin cerita gue, dan yang udah ngevote cerita gue. Gue gak nyangka sampai +700 padahal ini cerita abal banget dan ini cerita pertama gue.
Thanks juga bagi yang udah ngasih komennya, kalian buat gue senyum-senyum sendiri ngelihat komenannya, ada yang ngebet minta lanjut lah, ada respon yang heboh banget lah, ada yang bilang benci inilah itulah, pokoknya makasih banget deh!
Oh, ya, kalau Ryuu sama Ryn ceritanya mereka ngomong pakai bahasa Jepang. Sedangkan Rey sama Ryuu ceritanya ngomong pakai bahasa Inggris. Ngerti kan? Gue lupa pengen bilang itu dichap. sebelumnya.
PIC RYUU
-
“Ryn, hey!” panggil Rissa sambil melambaikan tangannya tepat di depan muka Ryn.
Ryn pun tersadar dari lamunannya, “Oh,eh? Ya?”
“Ck. Lo kenapa sih? Dari tadi melamun terus, gue cerita dari tadi lo kacangin, huh?” dengus Rissa sebal.
“Uhm, maaf,” ringis Ryn. Ia menggaruk tengkuknya yang sama sekali tidak gatal.
Rissa menghembuskan napas panjang. “Gue sahabat lo kan? Lo bisa cerita sama gue,”
Ryn menatap ragu Rissa, tapi kemudian dia mengangguk mantap. Mungkin ini saatnya ia memberitahu Rissa.
“Ng.. gue punya mantan di Jepang,” Ryn berdehem sebentar. Ia membasahi bibirnya yang kering.
“Dan kemarin dia datangin gue,” Ryn menatap Rissa, menunggu responnya.
“Yah, terus kenapa? Dia mau minta balikan?” Ryn mendengus, lalu ia menggeleng perlahan. Ia tak tahu.
“Dia—yang buat gue pindah ke Indonesia, yang buat gue begini,” jawab Ryn lirih. Ia menundukkan kepalanya dan berusaha menormalkan suaranya.
Rissa menatap nanar sahabatnya. Ia menupuk pelan bahu Ryn.
“Gue gak tahu apa masalah kalian di masa lalu sampai lo jadi begini, Ryn. Yang gue tahu pasti masalah kalian sangat berat dan semuanya dibebanin ke lo. Entahlah, gue menyimpulkan ini masalah hati dan disini lo yang sakit. Tapi, gue saranin lebih baik lo jangan lari lagi. Kalau lo lari terus, lo gak bakal bisa tenang, lo bakal selalu dihantuin sama bayang-bayang masa lalu lo,”
Rissa berdehem pelan.
“Dia kesini mau datangi lo kan? Mau bicara sama lo kan? Lebih baik lo bicara baik-baik deh ke dia. Lo selesain semuanya. Hidup lo gak cuma berpatokan sama masa lalu kan? Live must go on. Lupain yang lalu, nantilah yang akan datang,”
BUGH.
Ryn langsung memeluk Rissa. Rissa yang tak siap pun terhuyung ke belakang dan sukses jatuh terduduk di rumput taman belakang sekolah.
“Ish, pelan-pelan dong, gue jatuh nih,”
Ryn tertawa geli. Ia mempererat pelukannya. “Makasih, Ris.”
“Iya, udahan ah mellow-melownya. Gue risih nih,” Ryn tergelak. Ia melepaskan pelukannya dan melihat raut wajah Rissa yang dibuat-buat. Mereka pun tertawa bersama.
-
Sekarang Ryn sedang berada di atas motor Rey. Mereka sedang berada dalam perjalanan menuju rumah Rey. Akhir-akhir ini Rey selalu ngotot untuk mengantar jemputnya. Pertamanya ia ingin menolak, tapi Rey tetap keukuh memaksanya. Kalau Rey sudah begitu, apa yang bisa Ryn perbuat?
KAMU SEDANG MEMBACA
Be My Star
Ficção AdolescenteIni kisah tentang Ryn--gadis ceria dan ramah, tapi dibalik keceriaan itu terpendam sesuatu yang orang lain tak boleh menyentuhnya. Sesuatu yang disebut 'rahasia'. Rahasia menyakitkan yang membuatnya menyembunyikan jati diri sebenarnya. Akankah satu...