Chapter 11 -Kiara?-

14.6K 695 17
                                        

Akhirnya posting juga chapter 11, hehe. Semoga suka ya.

Maaf, banyak typo dan gakjelas banget ceritanya. Makasih buat para readers yang sudah meninggalkan vote dan komen. 

Happy reading, guys..

-

Rey pun terbangun karena mendengar teriakan. Ia pun mengecek jam di dinding kamar Calvin. Jam 4 pagi. Lalu, ia melihat ke sampingnya dan tidak menemukan Calvin ada di sana.

"Haah.. Jangaaan.. Please, Jangaaaaan!"

Rey pun terlonjak karena mendengar sebuah teriakan lagi. Lalu, ia melihat ke kasur Ryn dan menemukan Ryn sedang mengigau sambil teriak-teriak. Ryn bergerak-gerak gelisah di atas kasur dan keningnya pun sudah dipenuhi dengan keringat.

Dengan sigap, Rey menghampiri Ryn dan mengusap-ngusapkan kepala Ryn dengan telapak tangannya. Rey pun membisikkan kalimat-kalimat untuk menenangkan Ryn.

"Hey, ssstt.. ini cuma mimpi buruk. Tenang, gue ada disini,"

Setelah beberapa kali membisikkan kalimat-kalimat tersebut, tak lama Ryn kembali tenang dan tidur kembali. Rey tersenyum lega dan mengecup kening Ryn.

"Selamat tidur, gadis kecil,"

Rey pun beranjak dari samping kasur Ryn yang sebenarnya kasurnya Calvin. Ia pun terbelalak ketika melihat Calvin yang tertegun menatapnya di depan pintu.

"Ekhem, gue mau bicara sama lo. Ayo, ke balkon!" perintah Calvin sambil melangkah ke balkon. Rey dengan pasrah mengikuti Calvin.

"Lo.. Tolong jelaskan apa yang tadi gue lihat, Rey"

Rey pun menghela napas panjang. "Hmm.. entah kenapa, gue yakin banget sepupu lo itu gadis kecil yang gue cari, Cal."

"Jadi, lo anggap Ryn itu gadis kecil lo yang selalu lo cari?"

"Bukan, dia memang gadis kecil gue."

"Kenapa lo sebegitu yakinnya, Rey? Bisa aja kan lo salah orang."

"Gue sudah suka dia selama sepuluh tahun, Cal. Sejak pertama gue lihat Ryn, gue sudah ngira dia itu gadis kecil gue. Dia sama persis. Apalagi sejak gue tahu kalau mata Ryn warna biru sapphire sama seperti dia."

"Jadi lo sudah tahu matanya Ryn sebenarnya warna biru?" Rey pun mengangguk. Lalu, ia mengeluarkan dompetnya dari salah satu kantong di celananya dan membukanya. Ia mengambi secarik kertas yang  ternyata adalah selembar foto.

"Nih," ucap Rey sambil memberikan foto tersebut ke arah Calvin.

"Itu foto gue dengan gadis kecil gue di ancol sepuluh tahun yang lalu,"

Calvin pun terbelalak kaget ketika ia melihat cewek yang berada di samping Rey kecil. Sekali lagi ia perhatikan betul-betul.

Benar-benar mirip.

Seketika itu juga Calvin berlari memasuki kamarnya dan mengobrak-abrik laci meja belajarnya. Ia mengambil salah satu buku album dan membawanya ke arah balkon.

Setelah itu, Calvin segera membolak-balikkan album tersebut dan mengambil secarik foto. Foto Ryn sepuluh tahun yang lalu.

Ia pun mencocokkan foto tersebut.

"I..ini, benar-benar Ryn,"

-

"Hey, Ris." sapa Ryn sambil meletakkan tasnya di atas meja.

"Hey, Ryn. Telat lagi lo?"

"Hehe. Iya nih, bangunnya kesiangan. Calvin gak ngebangunin gue," jawab Ryn sambil mengerucutkan bibirnya. Ia masih ingat tadi pagi ia bangun sudah jam 6 lewat. Sedangkan Rey dan Calvin sudah selesai mandi dan bersiap-siap.

Be My StarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang