Hei, maaf baru bisa post sekarang. soalnya banyak tugas. Tapi, gue kasih bonus kok, chap. selanjutnya gue post kalau gak nanti malam, ya besok. soalnya, kebetulan besok libur. hihi~
Bagi yang udah vote dan komen, terimakasih banget ya {}
-
KRIIIINGG..
Alarm di kamar Ryn berbunyi terus menerus sampai sang pemilik bangun dari mimpinya. Masih dengan mata yang terpejam dan kesadarannya yang masih setengah, Ryn meraba meja kecil di samping tempat tidurnya untuk mematikan alarm tersebut.
Klik.
Setelah beberapa menit ia terdiam, tiba-tiba ia langsung terduduk. Ia merasa ada yang ganjil dan berusaha mengingat-ingat.
Kemarin? Gue pergi ke acara ulang tahun sekolah, nyanyi Lucky bareng Rey, kabur dari pesta dansa, dan ngobrol sama Rey di taman belakang. Terus.. Gue tidur dan gak ingat apa-apa lagi, pikirnya dalam hati.
“Eh? Tunggu dulu. Gue tidur? GUE TIDUR! OMG, siapa yang balikin gue?!”
JEDUG. BRUUUK.
“AUUUWW!”
Ryn jatuh terduduk di lantai kamarnya sambil mengelus-elus kepalanya yang kejeduk dengan meja kecil samping tempat tidurnya. Ia meringis kesakitan sambil merutuki meja kecil di samping tempat tidurnya.
TOK..TOK..
“Ryn, kamu kenapa, dear?” tanya Mom-nya dari luar pintu Ryn.
“I’m okey, Mom!” teriak Ryn. Lalu, ia berusaha berdiri dan menuju ke pintu kamarnya serta membukanya.
“Tadi Mom denger ada suara ribut-ribut di kamarmu. Ada apa?” tanya Mom setelah berhasil melihat putri semata wayangnya keluar dari kamarnya.
“Tadi Ryn kejeduk, trus jatuh dari kasur deh. Oh ya, Mom, siapa yang ngantar Ryn ke sini?”
“Duh. Makanya lain kali hati-hati. Oh, yang nganter kamu tadi malam itu pacar kamu, sayang. Katanya dia gak tega ngebangunin kamu, makanya dia bawa kamu ke rumah. Dia juga yang gendong kamu sampai ke kamar,”
“HAH—PACAAR?? Ryn gak punya pacar, Mom,”
“Loh, katanya bibi itu pacar kamu,”
“Tapi, beneran deh, Ryn gak punya pacar. Emangnya namanya siapa sih, Mom?”
“Ng.. Re—Reu? Eh, bukan Re—Rei? Oh, iya REY!” seru Mom.
“REY? Astaga, dia bukan pacar aku, Mom. Bibi aja yang ngawur,”
“Ah, kalau pacar juga gak apa-apa. Mom seneng kok, anaknya kelihatannya baik-baik. Lagipula..”
“Lagipula apa?”
“Gak papa, ayo kita sarapan dulu,”
“EH—MOM? Apaan deh? Plis, jangan suka buat Ryn kepo deh,”
“Ada aja, ntar kamu tahu sendiri kok,” jawab Mom sambil menyunggingkan senyum misteriusnya. Lalu, ia beranjak ke bawah untuk sarapan.
Ryn hanya mencak-mencak melihat Mom-nya yang main rahasia-rahasiaan sama dia.
-
TEET..TEET..
Suara bel rumah Ryn berbunyi, tapi Ryn cuek aja dan tetap melanjutkan sarapan sereal-nya dan meminum susu stroberi kesukaannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Be My Star
Teen FictionIni kisah tentang Ryn--gadis ceria dan ramah, tapi dibalik keceriaan itu terpendam sesuatu yang orang lain tak boleh menyentuhnya. Sesuatu yang disebut 'rahasia'. Rahasia menyakitkan yang membuatnya menyembunyikan jati diri sebenarnya. Akankah satu...