Hai, ini gue post chapter 18nya. Maaf ya kalau lama, baru bisa buka laptop nih. Thanks banget yang udah rela-relain nunggu nih cerita, hehe. Kalau ada typo kasih tau ya, langsung nge-post nih. Thanks.
-
Ryn mendengus kesal. Pagi-pagi sekali Mom-nya sudah membangunkannya. Sekarang Mom-nya telah berkicau sambil memasukkan pakaian-pakaian miliknya ke dalam koper.
Tadi malam, saat makan malam bersama, Mom-nya mengatakan bahwa butiknya di Bali ada masalah. Dan dia harus pergi selama sebulan. Karena itulah, Mom menyuruhnya untuk tinggal di rumah sahabatnya. Tentu saja Ryn protes. Tapi, Mom-nya tetap saja keras kepala.
“Mom, Ryn kan udah besar. Ryn bisa tinggal di rumah sendiri, lagipula ada bibik,”
“Besok bibik mau pamit pulang ke kampungnya, anaknya lagi sakit. Udah deh, nurut aja sama Mom,”
“Kalau gitu, Ryn nginapnya di tempat Calvin aja,”
“Gak bisa. Orantuanya Calvin kan lagi ke Singapura. Apalagi kan Calvin itu jarang di rumah, sering keluyuran. Lagipula, kamu juga bisa kok ngajak Calvin main kesana,”
“Emang boleh, Mom?”
“Bolehlah, lagipula kamu kenal kok sama anak sahabatnya Mom,”
“Emangnya siapa sih, Mom?”
“Lihat aja nanti,” jawab Mom.
“Kan, Mom main rahasia-rahasiaan lagi,” kata Ryn kesal. Ia mengerucutkan bibirnya. Lagi-lagi Mom tersenyum misterius. Lalu, Mom menarik koper Ryn dan memaksanya mengikutinya.
-
“Ayo turun, ini rumahnya,” ajak Mom. Dengan pasrah ia menuruti kemauan Mom-nya dan turun dari mobil.
Ia memandang rumah yang ada dihadapannya. Rumah yang besar bergaya victoria dengan halaman yang luas. Banyak bunga yang tumbuh dan menghiasi halaman tersebut. Sepertinya sang pemilik adalah penyuka bunga.
“Hai, Karin. Sudah lama kita tak berjumpa. Ayo masuk,” sapa seorang wanita yang kira-kira seusia dengan Mom.
“Hai juga, Fraya. Iya, maaf aku tak bisa lama disini,”
“Iya, tak apa. Aku tahu kok. Eh, ini Airyn ya? Cantik, sama sepertimu,” tanya wanita yang bernama Fraya itu sambil melirik Ryn dengan senyumannya yang lembut. Ryn mengangguk.
“Iya, Aunt Fraya,”
“Aunt? Baru kali ini loh aku dipanggil Aunt,”
“Eh, kenapa, Aunt? Gak suka ya? Soalnya Ryn sudah biasa manggil ‘Aunt’ bukan tante.”
“Gak kok, suka aja,”
“Oh ya,Fray, aku harus ke bandara sekarang. Titip Ryn, ya.”
“Iya, Ryn sudah ku anggap anakku sendiri kok. Hati-hati di jalan ya, Rin. Semoga selamat sampai tujuan,”
“Iya, Fray. Aku permisi dulu ya. Dan Ryn, kamu jangan nakal disini ya, jaga dirimu baik-baik selama Mom tak ada,” kata Mom.
“Iya, Mom. Mom juga harus jaga diri Mom baik-baik,” kata Ryn sambil tersenyum miris. Mom pun mengangguk, lalu meninggalkan Ryn di rumah yang sangat asing baginya.
“Ryn, ayo Aunt antar kamu ke kamarmu,” ajak Aunt Fraya, membuyarkan kesedihan Ryn. Ryn pun mengangguk dan mengikuti Aunt Fraya menuju ke kamarnya yang berada di lantai dua.

KAMU SEDANG MEMBACA
Be My Star
Fiksi RemajaIni kisah tentang Ryn--gadis ceria dan ramah, tapi dibalik keceriaan itu terpendam sesuatu yang orang lain tak boleh menyentuhnya. Sesuatu yang disebut 'rahasia'. Rahasia menyakitkan yang membuatnya menyembunyikan jati diri sebenarnya. Akankah satu...