22

3.6K 157 0
                                    

Baru saja Calvin dimakamkan, banyak anak SMA Garuda yang datang juga guru guru, mamahnya sejak tadi menangisi kepergian Calvin sama seperti aku, namun bedanya mamah Calvin menyesal karena tidak ada di sampingnya saat anaknya meninggal, sayangkan aku ada disebelahnya bahkan aku memeluknya. Semua orang memakai pakaian hitam, tinggal aku seorang disini memeluk batu nisan Calvin sambil menangis.
"Vin..."lirihku
"Gw belum siap Vin"
"Jangan tinggalin gw sendirian"ujarku lagi

Semua ini karena ulah Pharrel iya karenanya Calvin meninggalkan aku untuk selamanya, aku akan membuat perhitungan dengannya, nyawa dibalas oleh nyawa. Aku segera menjalankan motorku dengan kecepetan tinggi, ah aku tidak peduli dengan resiko kecelakaan toh jika itu terjadi aku senang senang aja, aku ingin menyusul Calvin, aku ingin selalu ada di sampingnya.

Aku memberhentikan motorku di dekat SMA Cekrawala, sekolah Pharrel. Orang yang kucari sudah keluar dari gerbang sekolah menaiki motornya, aku segera mengikuti.
"Stef..Stefi"ucap Pharrel setengah kaget sambil turun dari motornya karena kuhadang
"Lu!harus bertanggung jawab atas kematian Calvin!"teriakku

Bukkk

Aku memukul rahang Pharrel

Bukk
Bukk
Bukk

Bugh!

Aku menendang kepala Pharrel dengan gerakan memutar, dan dia langsung tersungkur di tanah
"Gara gara lu!gw kehilangan Calvin!gara gara lu!Calvin ninggalin gw selamanya!gara gara lu dia ingkar janji sama gw!"teriakku sambil menahan air mata yang sudah menumpuk di pelupuk mataku agar tidak jatuh
"Nyawa dibalas nyawa!"teriakku lagi dengan nafas tersengal sengal
"El...Elang"lirih Pharrel, aku langsung menoleh kebelakang tapi tidak ada siapa siapa, saat aku melihat ke posisi Pharrel tadi, dia sudah tidak ada.

Sial. Gw ditipu

Aku terduduk di tengah jalanan yang sepi ini. Aku terisak. Aku tidak kuat untuk hidup tanpa Calvin. Aku melempar kerikil kerikil yang ada di depanku tanpa arah
"Hiks...Calvin!!!!!"teriakku

Satu butiran air jatuh diwajahku lama kelamaan menjadi banyak. Ini hujan. Mungkin dunia merasa sedih juga karena kehilangan Calvin, karena itu hujan turun. Kadang aku bingung dengan hujan, dia sudah jatuh berkali kali tapi dia tidak pernah berhenti untuk jatuh?

Aku memeluk lututku dan menenggelamkan wajahku dengan rambut panjangku. Aku masih disini. Masih di tengah jalan yang sepi ini. Masih di tengah hujan deras ini. Jalanan ini sepi, gelap, hanya ada beberapa lampu yang remang remang di pinggiran jalan.
"Gw benci takdir!"teriakku dengan suara parau. Ya aku masih menangis yang bercampur air hujan
"Gw benci takdir...hiks hiks"lirihku pelan
Bentar deh, sekarang ujankan tapi kenapa tidak ada butiran butiran air yang jatuh kekepalaku atau wajahku. Aku mendongak keatas, ada payung berwarna biru langit. Elang
"Udah selesai nangisnya?"tanyanya dengan suara pelan

Aku diam

"Need hug?"tanyanya lagi
Tanpa aba aba aku langsung memeluknya erat
"Gw benci takdir"lirihku pelan sangat pelan seperti bisikan
Dia mengelus ujung kepalaku pelan, saat ini aku membutuhkannya, dia sangat membuatku tenang, bau parfumnya tercium di hidungku.
"Tapi karena takdir kita bisa bertemu"ucapnya. Aku melepas pelukan
"Gw sayang sama lu, Stefi mau jadi pacar Elang?"tanyanya

Jantungku berdetak sangat cepat. Aku mengagguk, entah kenapa cepat sekali aku menjadikannya pacar mungkin karena aku juga sekarang lagi butuh dia. Dia kembali memelukku.

***
"Lang,mau mampir?"tanyaku
"Gak usah makasih, gw pulang ya bye"ujarnya langsung menjalankan motor

Aku masuk ke dalam rumah sudah ada mamahku disana berdiri sambil melipat kedua tangannya di bawah dada
"Kemana aja kamu?"tanyanya
"Bukan urusan mamah"jawabku
"Kamu ini ya!Calvin meninggal terus baru saja dikubur kamu malah kelayapan!gak ada rasa terima kasihnya banget sama dia yang udah mau jagain kamu!"bentak mamahku
"Mamah!kalau mamah gak tau yang sebenernya gak usah ngomong!aku gak kelayapan!malah aku lagi memperjuangkan atas kematian Calvin!"teriakku
"Kamu ini!berani ya bentak mamah!alah bilang aja kamu kelayapan!"balas mamahku
"Bukan aku yang kelayapan!mamah yang kelayapan!bukannya ngurusin anak malah kemana tau!mamah itu!mamah yang sibuk cari pengganti papahkan!?"ujarku dengan nada tinggi. Aku menatap matanya lekat lekat

Plak

Satu tamparan keras dari tangan mamahku mendarat di pipi cabiku. Aku menatap tajam mamahku
"Stef..Stefi..mamah min-"
Belum dia menyelesaikan omongannya, aku langsung menendang vas bunga yang berukuran sedang di sebelah kakiku sampai pecah. Aku pergi kekamarku.

Aku duduk dipinggiran balkon, aku menatap langit langit yang bertaburan bintang. Jarang aku bisa melihat bintang.

"Calvin...."lirihku
"Gw butuh lu sekarang"ujarku lagi

Aku membuka hpku mencari grup line the mostnya wanted

Grup Line
The mostnya wanted

Stefi
Kgn Calvin...

Yap, aku baru saja mengganti nama akun lineku

Rafka
Stef..
Udh jgn diinget trs

Stefi
Dia abang gw!
Gw gak bisa ngelupainnya begitu saja

Rizki
Kita ngerti
Tapi ayola...
Bangkit Stef!

Rafka
Gw, Rizki, Della, Rossa
Otw rmh lu [read ]

Aku berjalan ke tempat tidurku lalu aku tiduran disana sambil menonton tv

Line!

Elang
Stef
Need moodbooster?
I will be a moodbooster

Stefi
Lu moodbreaker gw!

Elang
Lu mrh sama gw?
Knp?

Stefi
Lu kemana
pas Calvin meninngal?!
Gk ada!

Aku baru sadar saat pemakamam Calvin, Elang tidak ada

Elang
Sorry Stef
Gw ada urusan

Stefi
Urusan apa sih?
Lebih penting dari tmn meninggal?hah?!

Elang
Lu pasti lagi moddy ya?
Aaa cayang cayang

Aku lupa sekarang aku sudah resmi menjadi pacarnya

Stefi
Hm

Aku langsung melempar hpku asal kekasur baru saja aku ingin memejamkan mata tapi seseorang ada yang menimpa badanku, eh dua orang
"Stefi..."
Sekarang ada Della, Rossa, Rafka, dan Rizki dihadapanku, mereka tersenyum sumringah
"Hai"balasku dengan senyum paksa
"Stef, senyum yang ihklas dong"ujar Della pelan

Shit, tau aja ish

"Iya"jawabku

Sekarang mereka sesang menonton film komedi di kamarku, aku suka melihat mereka, mereka pasangan yang sangat cocok
"Stef"panggil Rafka
"Iya"jawabku
"Kita pacaran"ucap Rafka tiba tiba
"Hah?pacaran berempat?maksudnya gimana?"tanyaku
"Bukan, gw pacaran ama Della, Rizki pacaran ama Rossa"ujarnya
"Ohh, selamat ya"ucapku

Mereka kembali menonton tv, aku ingin memberi tahu mereka tentang aku dan Elang.
"Eh"panggilku
"Hmm"guman Rizki tapi matanya masih fokus ke layar tv, begitu juga yang lainnya
"Gw pacaran"ujarku
Sontak mereka semua langsung melihatku dengan wajah terkejut
"Hah?!anjir boong mulu"ucap Rafka
"Demi apa Stef?sama siapa njir?"tanya Rossa
"Hmm"gumanku
"Tapi rahasia ini ya"ucapku lagi. Mereka mengangguk secara bersamaan.
"Elang"ujarku
"Anjing!demi apa?"teriak Rizki heboh
"Gak!gak percaya gw!"teriak Rafka
"Yang penting gw udah ngasih tau kalian"ujarku
"Jadi ini serius?"tanya Della
Aku mengangguk
"Bilang kalau dia ngakitin lu"ucap Rizki dengan tatapan yang tak bisa diartikan
"Iya abang abang baruku"ujarku
"Stef, lu udah tau kalo gw ama Rizki saudaraan?"tanya Rafka membuatku melongo. Aku menggelengkan kepala.
"Jadi mamahnya Rizki kan single parent, nah papah gw single parent terus tahun kemaren mereka nikah deh hahaha"jelas Rafka
"Tapi sayang mamah kita udah gak ada"ucap Rizki dengan sorot mata sedih
"Maksud lu?"tanyaku
"Dia udah meninggal"ucap Rafka
Aku tak ingin Rafka dan Rizki bertambah sedih, aku hanya ber'oh'ria lalu mereka melanjutkan menonton film.

***
Telat update hehe
Sorry

Cute BadgirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang