31

3.3K 142 0
                                    

Lagi pengen update hehe

-------------

Stefi POV

Aku sudah bangun, tumben tumbenan aku bangun pagi buta seperti ini. Aku buru buru membuka ponsel siapa tahu Elang membalas pesanku atau neleponku, tapi ternyata tidak ada notif satupun dari dia. Mungkin dia masih sibuk.

Setelah aku mandi, aku memakai seragamku seperti biasanya. Aku akan pergi ke Cafe sebentar untuk pergi sarapan.

Hari ini aku memakai mobil. Setelah aku memarkirkan mobil di parkiran Cafe Taman aku segera masuk, masih sepi hanya ada beberapa orang yang mungkin juga sama sepertiku. Sarapan. Aku duduk di meja pojok menghadap ke taman cafe ini.

"Mau pesen apa kak?"tanya seorang pelayan cantik dengan ramah
"Hm-sandwich yang isi dagingnya satu, hot chocolatenya satu ya"jawabku
"Hanya itu kak?"tanyanya lagi
"Iya"jawabku
"Saya ulang ya kak, sandwich isi dagingnya satu dan hot chocolatenya satu"ujarnya

Aku mengangguk, lalu pelayan itu pergi ke bagian dapur.

***
Elang POV

"Jangan tinggalin aku"lirih seorang perempuan, aku membuka mataku, aku sedang di sebuah taman bersama Stefi, perempuan itu memakai baju kodok berawarna cream dan dalaman kaosnya berwarna putih berlengan panjang.
"Aku gak bisa tanpa kamu"ujarnya lagi

Maksudnya apa?

"Aku gak bakal ninggalin kamu sayang"ujarku
"Tapi buktinya kamu akan pergi meninggalkanku"ujarnya lalu dia meneteskan air matanya yang diikuti oleh teman temannya
"Aku sekarang minta tutup mata kamu ya"pintanya

Aku memejamkan mataku tapi sudah lama aku menunggu Stefi untuk membuka mata tidak kunjung aku dengar. Akhirnya aku memutuskan untuk membuka mataku.

Mataku membelalak, aku sangat terkejut saat ini. Tepat di depanku Stefi menatapku dengan tatapan yang sulit diartikan, bahunya naik turun, dia masih memakai baju yang sama seperti tadi bedanya baju itu dipenuhi oleh darah dan banyak sobekan dibajunya.

"Kamu kenapa?"tanyaku khawatir, aku ingin memegang bahunya tapi Stefi malah menangkis tanganku kasar
"LU ORANG TERBRENGSEK YANG PERNAH GW KENAL!"teriaknya
"Maksud kamu apa?"tanyaku tak mengerti
"Gak usah sok BEGO!Gw benci sama lu!"jawabnya dengan berteriak
"BRENGSEK!"teriaknya berjalan mundur dariku
"GW MAU PERGI AJA!"teriaknya lagi
"Ja-jangan"ujarku

Dia menangis hebat di depanku, aku pernah melihatnya menangis tapi tidak pernah sehebat ini.

Dia tersenyum miris sambil terus berjalan ke belakang
"STEFI!!!!"teriakku saat melihat dia jatuh ke jurang

***

"STEFI!!!"teriakku, aku membuka mataku dengan nafas tak beraturan. Bau obat obatan tercium dihidungku, ruangan ini serba putih.

"Dek?lu gapapa?"tanya Kak Hana
"Kok kakak disini?terus kok aku disini?"tanyaku bingung

Tiba tiba seorang dokter masuk ke ruangan ini lalu meriksa kondisiku.
"Gimana dok, keadaan adik saya?"tanya Kak Hana ke dokter
"Alhamdullilah, keadaan pasien sudah stabil tapi masih harus dirawat, jika keadaan terus stabil seperti ini mungkin dua hari lagi pasien boleh pulang"jawab dokter itu lalu pergi dari ruangan ini
"Yaampun dek!lu bikin panik sekeluarga tau gak sih?!"teriak Kak Hana

Aku tersenyum tipis

"Oh iya dek, tadi lu teriakin nama cewe itu siapa?hm-Stef-Stef"ujar Kak Hana
"Stefi?"tanyaku
"Nah iya!pacar lu ya!"teriak Kak Hana heboh

Aku jadi ingat dengan mimpi tadi. Untung hanya sebuah mimpi.

"Assalammualaikum"salam dua orang yaitu mamah papahku
"Elang!?kamu udah siuman!"tanya mamahku heboh lalu memelukku erat
"Mahh, lepasin pelukannya"ujarku
"Hehe iya maaf maaf"ujar mamahku lalu melepaskan pelukannya
"Mamah seneng banget kami siuman sayanggg"ujar mamahku lagi
"Kamu yang kuat ya Lang"ujar papahku
"Tau nih, bikin panik"ujar Kak Hana kesal
"Cieee yang khawatir"ledekku
"Tidur lagi aja dah lu"ujarnya

Dasar kakak baperan

***
Stefi POV

Aku menatap keluar jendela, hari ini Elang tidak masuk lagi kemana dia?

Aku sudah mendapatkan alamat rumah Elang dari Dika, dan sekarang aku akan pergi ke rumahnya.

Aku memencet bel berkali kali tapi sama sekali tidak ada respon dari rumah ini, sampai akhirnya perempuan paruh baya keluar sambil tersenyum ramah melihatku. Sepertinya dia asisten rumah tangga disini.

"Ada apa ya mba?"tanya perempuan itu
"Saya Stefi temennya Elang, udah dua hari dia gak masuk sekolah, dia kemana ya?"tanyaku
"Mbah tidak tahu ya, mas Elang dari kemarinkan dirawat di rumah sakit"jawab perempuan itu membuat tubuhku terpaku
"Di rumah sakit mana ya dan ruangan berapa?"tanyaku
"Rumah Sakit Kasih Bunda, ruangan VIP atas nama Elang mba"jawab perempuan itu
"Makasih ya"ujarku lalu langsung masuk ke mobil dan melajukannya dengan kecepatan tinggi.

Lu kenapa Lang?

Sebelum aku ke rumah sakit aku membeli cake kecil kesukaan Elang, Cake tiramisu yang atasnya ada taburan oreonya.

Aku sudah sampai dirumah sakit lalu aku langsung ke customer service.
"Mba ruangan VIP atas nama Elang ada dimana ya mba?"tanyaku
"Di lantai dua, di pintunya ada tulisan atas nama Elangnya kok mba"jawab mba mba itu

Aku langsung berjalan ke lantai dua dan mencari nama 'Elang' di pintu. Tangan kananku memegang bungkusan cake yang aku beli, sedangkan tangan kiriku memegang ponsel, kunciran rambutku sudah berantakan, bodi amat deh.

Aku menemukan ruangan yang dipintunya ada nama 'Elang', aku langsung membuka pintu itu. Aku terpaku disini, melihat kondisi laki laki itu, dia terbaring lemah. Biasanya dia yang selalu ceria, sekarang dia malah terbaring lemah.

Aku langsung berhambur ke pelukannya, dia sedang tidur. Cake yang ada di tangan kananku sudah aku taruh di atas meja.
"Lang...."lirihku
"Jangan tinggalin gw"ujarku
"Lu kenapa?"tanyaku

Tiba tiba aku merasakan pelukanku di balas olehnya. Dia tersenyum manis, senyuman yang sangat rindukan.
"Ciee meluk meluk"godanya
"Sial"ujarku lalu melepaskan pelukan, aku duduk di kursi sebelah bangkar
"Lang, lu kenapa si?"tanyaku
"Kenapa?kangen ya"ledeknya
"Serius ih Elang"ujarku sebal
"Iya nanti gw kasih tau"ujarnya

Oh iya, aku kan sudah membeli cake kesukaan Elang
Aku menyuapi Elang majan cake yang aku beli katanya cake yang aku bawa saat enak, dia suka.
"Ini enak banget Stefff"seru Elang haboh
"Yaudah iya, udah miliaran kali lu nomong itu"ujarku sebal
"Oh iya lu sakit apa?"tanyaku
"Hm-"gumamnya

"Ekhem"itu bukan suaraku tapi juga bukan suara Elang, lalu itu suara apa?

.

.

.

.

.

.

.

"Berjanjilah, jangan pernah mepelaskan genggaman tangan ini"

Cute BadgirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang