27

3.7K 150 0
                                    

Kami sudah selesai makan, lalu kami langsung mengantri untuk membeli tiket masuk ice skatting setelah dapat tiket, kami memakai sepatunya lalu bersama sama masuk ke ruangan yang lantainya terbuat es.

Rossa dengan Rizki, sedangkan Della bersama Rafka, yasudah aku berdua dengan Elang
"Yakin bisa?"tanya Elang yang jelas jelas sedang meledekku
"Bisalah, apa sih yang bisa buat Stefi"jawabku sombong

Aku langsung meluncur begitu juga dengan Elang.
"Hahaha, ayo kejar gw"seruku sambil berbalik badan
"Siap"jawabnya
"E-eh awas!"teriaknya tiba tiba
Saat aku membalikkan badan, aku langsung menabrak kaca, badanku menjadi kurang seimbang

Brukk

Yasudahlah, aku sudah terlanjur jatuh, terasa dingin di bokong indahku ini efek dari lantai es ini.
"Hahahahha"tawa Elang menggelegar di telingaku

Dia mengulurkan tangannya, aku menerima uluran tangannya.

"Makanya jangan meleng"ledeknya
"Sakit jidat dede"eluhku sambil menggosok jidatku
"Uluuluulu, sini sini"dia mencium jidatku dan entah kenapa itu membuat hatiku berbunga bunga, pipiku terasa panas
"Ih bullshing ya"ledeknya
"Gak siii"sangkalku
"Enggak tapi pipinya merah kaya ba-" dia menggantungkan ucapannya
"Barbieeekucayanggg"lanjutnya
"apesiiii"seruku sambil tertawa kecil

***
Elang POV

Kami sudah selesai ice skatting, sudah enam jam lebih kami disini tapi yang perempuan masih aja anteng di mall ini berjalan jalan, melihat lihat, berbelanja, kecuali Stefi. Tadi Stefi membeli sepatu ked berwarna hijau toska tanpa sepengatahuanku padahal aku akan membelikan sepatu itu pakai uangku.
"Stef, lu gak mau beli apa gitu kaya Della ama Rossa?"tanyaku sambil melirik Della, Rossa yang sedang memilih milih pakaian di toko baju yang lumayan ternama sedangkan Rafka dan Rizki bertugas untuk bilang 'cocok' dan 'gak cocok'
"Hm, entahlah"jawabnya

Palaku mulai pusing, semuanya menjadi berputar. Jangan saat ini.
"Stef gw mau ke kamar mandi"ucapku
"Oh yaudah, gw tunggu sini ya"jawabnya

Aku mengangguk

Aku langsung buru buru ke kamar mandi sebelum palaku makin terasa pusing. Saat sudah sampai di kamar mandi aku langsung berdiri di depan wastafel, aku mencari obat yang ada di kantung celanaku. Aku langsung menelannya, pahit memang tapi apa boleh buat.

Rasa pusing mulai hilang dari kepalaku. Aku segera kembali ke toko baju itu
"Lama banget Lang"kata Stefi
"Kangen yaaaa"godaku
"Iuhh"serunya sambil memasang muka jiji. Itu sangat lucu.
"Stef, mau pulang gak?"tawarku
"Terserah, emang kenapa?"tanyanya
"Kepala gw agak pusing"jawabku jujur
"Ha?yaudah ayo pulang"ajaknya lalu langsung menarik tanganku pergi sebelum itu kita pamit ke Della, Rossa, Rafka, dab Rizki dulu

Aku suka saat kamu khawatir Stef

***
Stefi POV
Motor Elang sudah berhenti di depan rumahku, aku segera turun dari motornya
"Makasih ya"ujarku
"Gak perlu, tugas gw bikin lu bahagia Stef"jawabnya. Kata kata yang simple tapi bisa membuat hatiku berterbangan kupu kupu

Aku tersenyum

"Gitu dong, sekarang senyum teruss"ujarnya
"Karna lu"jawabku asal
"Makasih udah mau nemenin gw"ujarnya lagi
"Tugas gw buat bahagiain lu, karna bukan hanya hanya perempuan yang pantas untuk di bahagiakan tapi laki laki juga"ujarku sambil tersenyum manis
"Kata katanya indah hahaha"tawa Elang

Aku hanya tertawa kecil

"Stef"panggilnya pelan
"Kenapa?"jawabku
"Kalau gw melakukan kesalahan besar, apa lu bakal ninggalin gw?"tanyanya
"Kenapa bilang gitu?"jawabku dengan sebuah pertanyaan
"Jawab aja"jawabnya
"Gak tau Lang, gw gak tau"jawabku lalu pergi ke dalam rumahku

Saat aku membuka pintu rumah, aku menemukan mamahku sedang menonton tv, aku akan langsung saja pergi ke kamar. Tapi sial, mamahku sudah duluan melihatku.
"Stefi"panggilnya

Aku terus melangkahkan kakiku

"Stefi!"panggilnya lagi, menaikkan suaranya beberapa oktaf.

Aku membalikkan badanku lalu memutar bola mataku jengah
"Apaan?"tanyaku ketus
"Kamu ini-"
"Kalau cuman mau marah marah aku keatas"potongku

Mamahku menghela nafas berat
"Maaf"ujarnya. Bosan aku mendengar kata kata itu
"Kalau cuman mau ngomong itu itu lagi, aku keatas, aku sibuk"ujarku
"To the point aja"ujarku malas
"Yaudah"
"Dua minggu lagi mamah mau nikah"lanjutnya

Itu sangat membuat aku kaget tapi aku langsung menutupi dengan wajah datarku. Terserah dia aja lah.
"Terus?"tanyaku
"Yaaa terus?"dia malah balik nanya
"Mamah berharap aku kaget?terus aku peduli?
"Gak mah, BIG NO!, aku udah gak peduli lagi sama kehidupan mamah, terserah
"Kalau aku ngelarang apa mamah bakal batalin?ENGGAK, hidup kita udah masing masing sekarang
"Aku udah gak PEDULI!"teriakku sambil menahan air mata yang sudah menumpuk di plupuk mataku
"Stef..."lirih mamahku dengan sorot mata sedih
"Udahlah mah kalau cuman mau ngomongin ini doang aku mau keatas, ini cuman buat aku CAPEK, aku terlalu sibuk untuk mengurusi kaya ginian"ujarku lalu aku langsung berlari kedalam kamarku menghiraukan teriakan perempuan yang ada di ruang tamu.

Air mataku mulai menetes di pipi disusul dengan teman temannya. Aku menenggelamkan wajahku di lutut yang aku peluk
"Pah...."
"Mamah mau nikah lagi
"Aku gak lera
"Papah gak bisa digantiin
"Mamah jahat
"Aku benci
"Aku kangen papah
"Aku pengen ikut papahku"liriku

Aku berjalan ke arah balkon sambil melihat langit langit yang sudah gelap, hari ini gak ada bintang. Sekarang saatnya aku curhat dengan Calvin
"Vin....."
"Gw nangis masa
"Cengeng banget ya
"Maaf ya gw nangis padahal lu gak mau gw nangis
"Gw butuh banget lu
"Pengen dipeluk lu
"Mamah gw pengen nikah lagi
"Gw kan gak rela
"Benci banget gw
"Papah gw kan gak tergantikan
"Gw udah gak peduli ama dia lagi
"Biarin aja hidup gw sendiri sendiri
"Dia ya dia, gw ya gw
"Gw cape
"Gw pengwn ikut lu ama papah gw
"Jahat kalian berdua
"Sama sama janji gak bakal ninggalin gw
"Tapi kalian yang ingkarin juga"

Selesai sudah curhatku ke Calvin yang dipenuhi dengan isakan isakan, aku tau dia sekarang lagi dengerin aku, pasti dia ikut sedih. Pasti dia juga pengen meluk aku.

Aku menghempaskan badanku ke kasur, aku menyetel televisi padahal aku tidak melihatnya, hanya untuk selesaikan keheningan di kamarku yang kelam ini.

Aku membuka ponselku, banyak sekali notif dari Elang

Elang.
Hey
Baik baik aja ajakan?
Blm bls
Tumben
Duh
Khawatir gw

Stefi
Lang
Gw ngantuk
Mau tdr dulu

Setelah itu aku menghempaskan ponselku asak di kasur lalu aku memenjamkan mataku.

.

.

.

.

.

.

"Tolong, jangan pernah tinggalkanaku, jangan pernah lelah untuk membuat aku tertawa"

Cute BadgirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang