30

3.4K 139 1
                                    

Author POV

Stefi dan kawan kawan sudah sampai di Cafe yang bernama 'OUTS', lalu Rafka dan Rizki menariknya untung ikut ke kasir yang dijaga perempuan cantik
"Siapin tempat biasa ya"suruh Rizki membuat perempuan itu mengangguk

"Hallo, my bosss"sapa seorang laki laki yang sekitar umur dua puluhan, aku melihatnya dia di rumah Calvin saat meninggal.
"Oyyy"mereka membalas sapaan itu, lalu satu persatu pelukan dengannya ala laki laki
"Kenalin nih, Stefi pemimpin kami, generasinya Calvin"ujar Rafka sambil mendorong Stefi agar lebih maju selangkah
"Ohh ini, Calvin sering banget cerita tentang lu"ujar cowo itu
"Oh iya?"tanya Stefi
"Iya, dia bilang dia paling takut kalau lu udah marah hahaha"jawabnya sambil tertawa
"Yasudah tempatnya sudah siap, silahkan masukkkk"ujarnya lalu dia pergi

Stefi masuk ke sebuah ruangan yang cukup gelap, banyak lampu lampu kecil disini, dan lampu glown in the dark, ruangan ini ber-ac, ada televisi, ini sudah cukup jadi tempat tinggal. Di meja sudah ada banyak makanan dan minuman.

Stefi memilih untuk duduk di sofa kecil yang hanya muat untuk satu orang, dia melihat ke jendela kecil, jendela itu mengarahkan ke keluar Cafe. Matanya menangkap seseorang yang sedang duduk diatas motornya sendirian, seseorang yang membuat hidupnya hampir hancur.

Emosinya sudah naik di ubun ubun, dia mengepalkan tangannya, wajahnya sudah merah padam. Rafka dan Rizki yang menyadari itu langsung bertanya tanya.

Stefi langsung berlari ke luar Cafe, tangannya sudah gatal untuk mendarat di wajah cowok itu.

Bugh

Satu pukulan dari Stefi tepat di wajah cowok membuat orang yang terkena pukulan terjungkal ke belakang dan jatuh dari atas motor.

Mata cowok itu membelalak saat melihat siapa yang sedang ada di hadapannya sekarang.
"Ste-stefi?"
"Kenapa kaget?!hah, iya?!"tanya Stefi dengan suara tinggi
"Lu ngapain?"tanya cowok itu
"Lu masih nanya gw mau ngapain?!gw mau bales perbuatan lu ke Calvin!"jawab Stefi berteriak

Bugh

stefi meninju perutnya

Bugh

Dia meninju tepat di hidung Stefi, sampai merasakan cairan merah kental keluar dari hidung Stefi

Bugh, bugh, bugh

Stefi meninju perutnya bertubi tubi membuat dia jatuh ke tanah, Stefi berjongkok dihadapannya lalu dia meninju wajah laki laki itu sampai hidungnya mengeluarkan cairan merah kental, dan ujung bibirnya yang berdarah

"Be-ber-berhenti"ujarnya dengan suara bergetar
"Kenapa?!udah gak kuat?!ini belum seberapa sama apa yang dirasain Calvin!"teriak Stefi dengan nafas tersengal sengal

Stefi baru saja ingin menginjak perutnya tapi seseorang menariknya untuk berhenti
"Lu pergi atau habis sama kita sekarang"suruh Rizki ke laki laki itu

Laki laki itu langsung melajukan motornya pergi

"Stef,lu ngapain sih?"tanya Rafka
"Lu tuh udah buat anak orang hampir mati"timpal Rizki, seluruh anggota sekarang melihat Stefi dengan tatapan bingung
"Biarin dia mati!emang harusnya dia mati!nyawa dibalas mati!"teriak Stefi
"Kalian bego!udah berhentiin gw yang mau abisin dia!"teriaknya lagi
"Maksud lu apa si?"tanya Rafka
"Dia Pharrel"teriak Stefi
"Iya gw tau, terus kenapa?"tanya Rizki
"DIA YANG BIKIN CALVIN MENINGGAL!"jawab Stefi dengan penuh penekanan disetiap katanya
"DAN KALIAN BEGO MALAH BERHENTIIN GW BALES DENDAM"teriaknya lagi

Mata meraka langsung membelalak, terlihat jelas mereka terkejut yang sekarang sudah menjadi merah padam.

"Demi apa?"tanya Rizki tidak percaya
"Gw sengaja ngerahasiiin ini, gw cuman bilang Calvin dikeroyok, gw sengaja!gw gak bilang ini ulah Pharrel!biar dia jadi urusan gw!"jawab Stefi
"Anjing!"teriak Rafka
"Kita gak bakal biarin dia"ujar Dika
"Ayo sekarang kejar!"seru Rizki
"Mau ngapain?kejar?udah terlambat bego!dia udah pergi, dia ngilang gitu aja abis gw pukulin saat Calvin di pemakaman
"Sekarang gw udah ketemu dia dan hampir bikin dia abis tapi kalian malah menghentikannya"jelas Stefi
"Kita gak tau Stef"ujar Rizki
"Gw mau balik, ini uangnya"ujar Stefi lalu dia memberi lima lembar berwarna merah ke tangan Rafka lalu dia pergi menaiki motornya.

***
Stefi POV

Aku merebahkan diriku di kasur, aku menonton film kartun, kadang aku membuka ponselku saat film itu iklan.

Daritadi Elang tidak membalas pesanku, teleponku saja tidak, kemana dia sebenernya?

Baiklah, aku akuin, aku sayang dia.
Jadi wajar jika aku khawatir,kan?

Atau mungkin dia sibuk ya?

Dunianya bukan hanya tentang aku saja. Aku tahu itu.

Baru satu hari tanpa Elang aja, gw kesepian. Ah ilah.

"Stefi"panggil seseorang dari luar kamarku. Mamah.

Aku membuka pintu kamarku. Aku sedang tidak ingin berdebat.

"Apa?"tanyaku ketus
"Dua minggu lagi mamah mau nikah ja-"
"Udah tau"potongku
"Jadi beberapa hari lagi kamu akan makan malam dengan calon suami mamah"ujarnya
"Gak"tolakku
"Mamah mohon sama kamu"ujarnya
"Entar aku pikirin"ujarku lalu aku menutup pintu kamarku

Apa mamahku serius menikah?apa dia segampang itu melupakan papah?

Aku mengambil album foto yang berada di dalam laci lemari di sebelah kasurku. Album khusus saat aku masih SMP.

Aku membolak balik satu persatu dengan penuh senyuman hampir di setiap fotoku ada Calvin, dulu dia satu SMP denganku, tapi dia seniorku disana.

Seandainya aku dan dia adik kakak, pasti aku dan Calvin, akan menjadi sibling goals.

Sampai akhirnya aku menemukan satu foto. Foto tentang dia. Dia yang sudah membuatku sakit hati. Dia yang membuat Calvin sangat marah.

Flashback Off

"Kamu kenapa?"tanya laki laki itu
"Kamu genit banget sama cewe"jawabku sebal
"Yaa terus kenapa?"tanyanya santai
"Aku kan pacar kamuuu"jawabku
"Ha?!"dia seperti kaget. Apa yang perlu dikagetin?
"Kitakan sahabatan gak pacaran Stef"ujarnya membuat tubuhku terpaku. Pasti dia hanya bercanda
"Hahaha, kamu suka banget bercanda"ujarku sambil tertawa kecil
"Aku gak bercanda"ujarnya. Maksudnya apa sih?
"Kan waktu itu kamu nembak aku, maksud kamu apa bilang kita cuman sahabatan?!terus kalau emang gak pacaran tapi kenapa kamu perhatian sama aku?!"tanyaku dengan emosi yang sudah meluap luap, air mataku sudah menunpuk di plupuk mataku
"Hahaha, kamu percaya sama itu?itu kan tod stefiii"ujarnya sambil tertawa

Dalam keadaan begini, dia masih tertawa?!shit

"Kamu gak pernah bilang tod!kamu juga perhatian sama aku!"teriakku
"Maaf aku lupa, aku perhatian sebagai sahabat Stefff"ujarnya
"Masa kamu baper"tambahnya
"Dasar jahat!gak punya perasaan!"teriakku

Aku baru saja ingin meninjunya tapi aku sudah duluan lemas, aku malah duduk di lantai sekolah sambil menyender ke tembok.

"Stef, Stef, kamu gapapa?"tanya laki laki itu sambil jongkok dihadapanku
"Gak usah pegang aku!aku benci sama kamu!"teriakku memangkis tangannya yang ingin menyentuh bahuku

Aku segera berdiri dan langsung berlari menjauh dari laki laki itu. Tapi tubuhku malah menabrak seseorang. Calvin. Aku langsung berhambur dipelukannya sambil menangis
"Lu-lu kenapa Stef?siapa yang giniin lu?"tanya Calvin lalu melepaskan pelukan
"Hiks,hiks"air mataku tidak mau berhenti turun
"A-ataaa"ujarku
"Ternyata dia cuman nganggep aku sahabat padahal waktu itu dia nembak aku terus katanya itu cuman tod"ujarku sambil sesenggukan
"ATA!?"matanya melebar, wajahnya langsung merah padam

Dia langsung berjalan ke arah Ata berada, disusul denganku.

Bugh

Satu pukulan mendarat di pipi Ata

"Maksud lu apa baperin Stefi?!cuman bilang kalau lu nembak dia tod,hah?!"tanya Calvin dengan suara tinggi
"Mak-maksud lu apa?"tanya Ata
"Gw udah percaya sama lu?lu udah jadi teman baik gw tapi lu malah gini!"jawab Calvin
"Stef-stefi tolongin aku"pinta Ata sambil menatap mataku

Aku tidak bisa

Aku menggelengkan kepalaku ragu
"Stefff"lirihnya lagi

Aku menutup mataku dengan telapak tanganku lalu aku mendengar suara pukulan, sudah pasti Calvin sedang menghabisi Ata.

***

Cute BadgirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang