40

3.4K 138 0
                                    

Stefi POV

Aku menerjapkan mataku berkali kali, apa sudah pagi?

Aku melihat ke jam dinding, masih jam sebelas malam. Aku teringat tentang kejadian tadi di gedung, aku mengganti pakaian lalu aku turun dari balkon ke kamarku.

Aku tahu, aku harus kemana

Lagu Closer yang sudah diremix bergema diruangan ini. Semua orang berjoget mengikuti irama lagu ini.

Aku hanya duduk sambil meminum vodka sambil memandangi orang yang sedang bercumbu mesra, ck segampang itu dia melepaskan first kissnya.

"Stefi!ini bener Stefi?!"tanya seseorang, aku menoleh ke sumber suara
"Hey Kelvin"sapaku
"Ck, tumben tumbenan lu ke club"ucapnya
"Hahaha, melepas penat"ucapku sambil tertawa hambar
"Dance?"tawarnya
"Jangan cari kesempatan karna gw lagi mabok"ancamku
"Hahaha ok ok"ucapnya
"Ayo, dance"ajakku

Aku dan Kelvin loncat loncat mengikuti irama. Benar kata orang, satu satunya pelampiasan yang paling enak adalah ke club.
"Duduk dulu Vin, cape anjir"ucapku
"Ha?!apa?!"tanyanya sedikit berteriak

Ah, aku lupa dentaman musiknya sangat keras.
"DUDUK DULU"teriakku
"Oh ok"ucapnya

Aku dan Kelvin duduk, aku memesan segelas vodka.
"Pesen satu botol Li"ucapku ke Lia
"Lia jangan"ucap Kelvin
"Apasih Vin"ucapku sebal
"Lu kalau emosi jangan kaya gini, jangan over, gak baik"ucap Kelvin
"Peduli apa lu, ha?"tanyaku
"Lu lagi kenapa sih?"tanya Kelvin
"Heart attack?maybe hahaha"jawabku sambik tertawa
"Atau broken home?hm hidup gw tragis hahaha"tambahku lagi

Aku langsung keluar dari club, sekarang sudah jam dua pagi. Aku akan masuk ke rumah melewati balkon. Sudah pasti, aku harus manjat lagi.

Aku memutuskan untuk tetap sekolah, aku memakai kaca mata hitam untuk menutupi mataku yang bengkak karena menangis. Aku mengikat dasi dikepalaku, lalu lengan seragamku aku tekuk, seperti biasa kemeja seragam aku keluarkan dari rok. Oh iya, ada tambaham baru, dikantung seragam kemejaku ada tulisan 'Fuck For Love', bodo amat nanti guru guru pada marahin.

Aku turun melewati balkon, aku sedang ingin sendiri, aku langsung melajukan mobilku dengan kecepatan tinggi.

Aku sudah telat dua puluh menit aku memilih untuk ke gerbang belakang, dimana pasti pada nongkrong disana.

Aku memanjat gerbangnya, benar mereka sedang nongkrong.
"Woyyy"teriakku membuat mereka semua terkejut
"Dik, parkirin mobil gw"suruhku lalu melemparkan kunci mobil ke Dika

Aku duduk di kursi sendirian sambil memijat pelipisku, efek aku minum vodka terlalu banyak.
"Stef, lu ngapain pake kaca mata hitam?"tanya Riki
"Mata gw lagi sakit"jawabku bohong
"Eh, ada yang ngevape gk?"tanyaku membuat semua orang yang ada disini membelalakan matanya
"Anjir, rokok udah cukup gak vape gw mah Stef, lebih bahaya"ucap Dika tiba tiba, dia sudah memakirkan mobilku
"Jadi disini gak ada yang ngevape?"tanyaku dibalas dengan gelengan kepala mereka
"Ada yang tau tempatnya gk?"tanyaku
"Gw tau"jawab Dika
"Pesenin gw, gk mau yang abal, besok bawa"suruhku
"Stef lu gila ya?"tanya Dirga
"Pokoknya Dik lu besok lu bawa!"teriakku
"I-iya"
"Rasanya lu yang atur, kasih gw aja rasa yang terbaik"ucapku
"Iya Stef"jawab Dika
"Lu lagi ada masalah ya Stef?"tanya Diaz
"No problem"jawabku
"Cerita sama kita Stef"ucap Riki
"Gak,gw gak ada masalah"ucapku
"E-eh ada pak Bowo!"teriak Diaz
"Demi apa?!"tanya Dika
"Anjir kebiasaan kalau guru rapat selalu deh razia"gerutu Dirga
"Emang kenapa?"tanyaku
"Kalau guru rapat selalu pak Bowo razia takut ada yang macem macem katanya"jawab Dika
"Sialan, cepet cabut"suruhku

Kami semua langsung bubar, begitu juga dengan aku. Sepanjang korirdor hampir semua pasang mata melihatku, kenapa gw keren ya pake kacamata hitam di kepalaku?.

Cute BadgirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang