34

3.3K 151 0
                                    


Lagi pengen update aja hehe

--------
Tanganku mengepal kuat. Menyesal aku pernah menyanggupi permintaannya.

Dia melangkah mendekat ke bangkar dimana tempat aku berbaring.
"Gimana kabarnya sama Stefi?baik baik aja ya?yang kata orang relationship goals ya"ucapnya
"Tapi sayang yang cowonya ternyata cuman ngaggep dia sebagai permintaan sahabatnya"tambahnya lagi"
"Brengsek lu!nyesel gw baik sama lu!nyesel gw nyanggupin permintaan lu!"seruku
"Kalau emang lu punya hati, lu gak bakal nyanggupi permintaan gw"ucapnya
"Itu karna gw gak tau apa alesan lu"ucapku
"Oh iya, lu belum tahu alesannya ya, ok gw kasih tau"ucapnya

Manusia sialan

"Jadi gini, lu harus tau ini, gw adalah CINTA PERTAMANYA"ucapnya dengan penekanan di kata 'cinta pertamanya' membuat aku terdiam
"Waktu itu pas SMP, gw ama dia sahabatan, terus gw nembak dia karena tod terus dia nerima dan gw lupa ngasih tau yang sebenarnya
pas dia tahu yang sebenernya, dia nangis sampe lemes, lu harus tau ekpresi saat dia patah hati, gw suka banget kaya ada kesenangan sendiri
"Terus tiba tiba gw ditonjokin sama Calvin sampe gw mau mati, nah makanya gw mau bales dendam
"Menarikkan?"jelasnya sambil tersenyum
"Sialan, lu nyakitin Stefi!"geramku
"Byeee, gw masih sibuk, see you again"ucapnya lalu pergi dari ruangan ini

See you again?maksudnya apa

***
Stefi POV

Aku melihat sekeliling. Rafka, Rizki, Della, dan Rossa sedang tidur di sofa panjang. Tinggal aku dan Elang yang belum tidur.
"Lang, lu tidur aja"suruhku ke Elang
"Gak ah, gak ngantuk"jawabnya
"Lu lagi sakit juga"ucapku sebal lalu aku menyalakan tv
"Gw mau tidur tapi ada syaratnya"ucapnya tiba tiba
"Bodo"cibirku
"Aaa bebepnya Elang ngambek"godanya
"Apasih"ucapku sebal
"Sini tidur disebelah gw"pintanya, sontak aku membulatkan mataku
"Ha?!sebelah gimana?"tanyaku
"Iya tidur disini"dia menepuk nepuk bangkarnya
"Tap-tap-"
"Stef mau yaa, plisss"mohonnya sambil puppy eyes
"Ok ok"jawabku

Aku naik ke bangkar rumah sakit itu, aku tidur di sebelah Elang. Pipiku sudah terasa panas.
"Ngadep sini dong"ucapnya

Ya, tubuhku memang tidak menghadap ke Elang.
"Ngapain?"tanyaku
"Ngadep sini"pintanya lagi

Aku membalikkam tubuhku agar menghadap ke Elang. Nafasku tercekat, saat Elang juga menghadapku, dia memegang satu batang coklat.
"Ini"dia memberiku coklat itu, lalu aku menerimanya. Mata kami bertabrakan, aku sadar sekarang. Aku benar benar mencintainya.
"Kapan belinya?"tanyaku
"Tadi malem nitip ke kak Hana"jawabnya
"Makasih"tanyaku sambil tersenyum lebar lalu menaruh coklat itu di meja
"Kamu cantik banget kalau senyum gitu"ucapnya, pipiku terasa panas, aku yakin diperutku sudah ada kupu kupu berterbangan
"Cieee pipinya merah gituu"ledeknya
"Ish, dia mah"gerutuku

Dia menatapku membuat aku terdiam, wajahnya makin mendekat, hidung kami bertebrakan, dia mengelus hidungku dengan hidungnya. Aku bisa merasakan hembusan nafasnya.

Cup

Dia mencium bibirku, aku membalas ciumannya. Bukan seperti kemarin, kalau kemarin hanya Elang yang menciumku, tapi beda sekarang, sekarang aku juga ikut menciumnya.

Aku menjauhkan wajahku, nafas kami tersengal sengal.
"Mau tidur"ucapku
"Sini tidur, aku juga mau tidur"ucapnya

Aku memyenderkan palaku di dada bidangnya. Sedangkan Elang menyenderkan kepalanya di atas kepalaku.

Aku merasakan nafas Elang yang teratur, pasti dia sudah tidur.

"Selamat tidur Lang"gumamku pelan lalu memejamkan mataku.

***
"Het, dua orang ini kebo banget ya"

"Ataghfirrr, anteng banget"

"Tobatlah kau nakk"

"Mantab jiwa sekali"

"Elang udah gede ya sekarang"

"Duh, jadi pengen"

"Tampol bego entar kebiasaan"

"Hahahaha"

Berisik banget sumpah, entah suara siapa itu yang pasti itu menganggu tidurku.
"Lang, berisik"gumamku lalu kembali memejamkan mataku

Tapi sebuah tangan mengelus pipiku pelan membuat aku membuka mataku.
"Stef, bangun"lirih Elang
"Hm"gumamku, aku kembali memejamkan mata
"Yailah Stef, posisinya mantab jiwa ya"ucap seseorang membuat aku menerjapkan mata

Orang yang pertama aku lihat adalah Elang yang tersenyum padaku lalu mencium keningku.
"Adueehhh kek berasa suami istri"

"Merasa dunia sendiri ya"

"Udah kali bersemeraannya"

Aku membulatkan mataku, lalu beralih menatap ke sekeliling.

Sial, malu banget gw

Tante Nesha, Om Gani, Kak Hana, Rizki, Rafka, Della, dan Rossa menatapku sambil tersenyum penuh arti.
"Elang sih"gerutuku lalu turun dari bangkar itu
"Hm-itu maaf tidur di-di-"
"Gapapa Stefi"potong tante Nesha
"Elang modus"ledek kak Hana ke Elang
"Tadi tuh so sweet banget liat deh"Della menunjukkan sebuah foto dari ponselnya. Foto itu, foto saat aku dan Elang tertidur tadi.

"Stefi juga mau"ucap Elang sambil tersenyum
"Apasih Lang ah"gerutuku
"Malu tauuu"ucapku
"Sok sok malu lu"ledek Rizki

Drtt drtt drtt

Aku melihat ke ponselku. Ternyata mamah menelpon.

"Halo?"ucapku

"Halo nak, kamu bisa pulang sekarang?"tanya mamah disebrang sana

"Kenapa?"aku malah bertanya balik

"Kita mau ketemuan ama calon mamah"jawabnya

Deg

"Gak"ucapku

"Mamah mohon sama kamu, untuk kali ini aja"pintanya

"Ok"

Aku langsung menutup telepon itu sepihak.

"Tante, aku pamit pulang ya"pamitku ke tante Nesha
"Yahh, emang kenapa?"tanya tanta Nesha
"Ada urusan tante"jawabku
"Yaudah hati hati ya"ucap tante Nesha, aku mencium punggung telapak tangannya, begitu juga dengan om Gani, lalu beralih ke Kak Hana, aku memeluknya begitu juga dengan kak Hana yang membalas pelukanku.
"Lang, pulang dulu ya"pamitku ke Elang
"Entar gw kesini lagi"ucapku
"Eh gak usah malem ini gw pulang"ucapnya
"Serius?"tanyaku
"Iya sayang"jawabnya membuat aku senyum senyum gak jelas
"Stef, sini deh"pintanya

Aku mendekatkan palaku ke wajahnya. Dia mencium keningku. Duh, merah dah ini pipi.
"Bye Elanggg"pamitku
"Stef, bareng aja, kita juga mau balik"ucap Rafka
"Gak ah entar jadi nyamuk"tolakku lalu berlari dari kamar rawat Elang

.

.

.

.

.

.

.

.

"Aku hanya ingin selalu dekat bersamamu karna aku tidak tahu kapan aku akan meninggalkanmu"

Cute BadgirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang