48

4.5K 162 0
                                    


Sudah hampir satu bulan Stefi masih koma, harapan untuk Stefi bertahan makin kecil.

Semua orang sudah pasrah dengan keadaan, sudah lelah menangis karna itu tidak akan berpengaruh.

"Stef..."lirih Kelvin
"Bangun dong, gak bosen sebulan tidur terus?"tanya Kelvin
"Pasti mimpi indah ya makanya anteng banget, tapi jangan larut di mimpi itu, lu gak boleh pergi"ucap Kelvin
"Lu tau kak Hana gak?itu kakanya Elang, dia seminggu sekali dateng kesini nengokin lu terus bawain coklat, baik banget ya"ucap Kelvin

Saat mengetahui keadaan Stefi, Hana selalu menjenguk perempuan itu seminggu sekali, kadang kalau ada waktu kosong dia juga datang.

"Terus sekarang Rafka sama Rizki jadi sering nangis masa, gara gara lu"ucapnya
"Terus Della ama Rossa juga sering nangis, suka bengong, gara gara lu juga"ucapnya
"Terus geng lu pada gak mau tawuran dulu kalau belum ada lu, mereka jadi pasif gitu"ucapnya
"Agh, pokonya pada kangen sama lu"tambahnya
"Yah ngefly deh"candanya

"LU HARUS BANGUN!BANGUN!JANGAN LARUT DALAM MIMPI ITU!"teriak Kelvin
"BANGUN STEF!BANGUN!GW GAK BISA GINI TERUS!"teriaknya lagi
"DOKTER BILANG HARAPAN UNTUK LU BERTAHAN KECIL TAPI GW YAKIN LU BISA!"teriaknya

Tes

Cairan bening jatuh begitu saja dari matanya, tangan Kelvin masih terus menggenggam tangan Stefi.

Kelvin merasa ada yang janggal, ia merasa tangan yang sedari tadi digenggam bergerak, ikut menggegam tangannya.

Ia melihat ke bankar, Stefi mulai membuka matanya. Kelvin langsung keluar dari kamar itu sambil berteriak.
"Dokter!dokter!"teriaknya

Dokter yang bernama Fani langsung menghampiri Kelvin.
"Dok, Stefi membuka matanya dok!"pekik Kelvin senang
"Anda tunggu disini, saya akan memeriksanya"ucap dokter itu

Kelvin benar benar senang saat ini, bibirnya terus tertarik keatas.
Rafka dan Rizki saat melihat Kelvin senyum senyum seperti itu langsung menghampirimya.
"Woy, lu kenapa?"tanya Rizki ke Kelvin
"Stefi sadar!"pekik Kelvin

***
Dua hari sudah Stefi sadar dari masa komanya dan itu sangat disambut dengan suka cita, tapi sudah dua hari juga perempuan itu hanya melamun dengan pikiran kosong, tidak ada yang bisa buat dia berbicara walau hanya satu kata saja, makan saja dia gak mau.

Dirinya memang ada didunia tapi entah nyawanya sedang dimana, entah pikirannya sedang ada dimana. Semuanya kosong.

"Assallammualikum"salam seseorang, orang itu Hana
"Waalaikum salam kakak cantik"jawab Dika
"Sialan lo, punya gw itu"ucap Diaz
"Apa lu bilang?punya gw woyy"timpal Riki
"Kak Hana mana mau sama lu pada"celetuk Rafka

Hana sudah terbiasa dengan teman teman Stefi, dia juga sudah terbiasa jadi bahan godaan.

Hari ini Diaz, Riki, dan Dika kebagian buat menjaga Stefi, kalau Rafka, Rikzi, Della, Rossa, Kelvin menjadi penjaga permanent dikamar itu.

"Nihh ada kue buat kalian sama Stefi"ucap Hana
"Oh, iya maaf ya baru sempet kesini"tambahnya
"Kak, Stefi udah sadar"ucap Della membuat Hana terkejut
"Tapi dia kerjaannya melamun terus, ngomong aja gak pernah"tambah Rossa pelan

Hana menoleh ke bankar, disana ada perempuan yang dicintai oleh adiknya dengan posisi setengah duduk, pandangannya kosong, pipinya berubah jadi tirus, wajahnya pucat, wajah juteknya berubah menjadi lesu.

Hana duduk di kursi sebelah bankar, dia menghela nafas pelan.

"Hay Stef, masih inget gw kan?kak Hana!"pekik Hana
"Kita ngomongnya lu-gw aja ya"tambahnya
"Masa lu gak mau nyambut gw gitu?masa bengong mulu si, gw kangen banget sama lu"tambahnya lagi

Cute BadgirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang