42

3.1K 132 1
                                    


Sudah seminggu aku terbiasa dengan alkohol dan ya sekarang aku ngevape. Aku terbiasa pingsan dan siuman dengan sendirinya. Setiap malam aku selalu membuat club pribadi di kamarku.

Oh iya, om Kahfi dan mamah sudah menikah tiga hari yang lalu. Tidak ada yang beda.

Seminggu juga aku tidak masuk kesekolah, keluar rumah saja aku diam diam, itu juga untuk membeli vape dan minuman beralkohol, dan makanan ringan, dan aku membeli kompor gas kecil untukku sendiri, jadi aku membeli seperti daging, sayuran, atau yang lainnya sendiri dan kumasak sendiri. Aku makan makanan gosong, aku tidak bisa masak jadi setiap masakanku selalu beraneragam rasa. Jadi, sudah seminggu juga aku tidak turun kebawah, aku hanya dikamar. Hidup sendiri.

Jika dulu saat pagi pagi disambut dengan susu kalau sekarang aku disambut oleh vodka.

Ponselku sudah aku matikan daya semenjak seminggu yang lalu, jadi aku menyalakan musik dari ipod yang aku salur ke speaker.

Ini yang baru dinamakan 'bad'

***
Elang POV

Sudah seminggu Stefi hilang tanpa kabar, saat aku datang diacara pernikahan mamahnya pun, perempuan itu tidak ada.

Dan ketahuilah sudah seminggu pula aku setiap hari harus menerima tonjokkan dari Rafka dan Rizki yang notabene abang Stefi.

Mereka berdua tidak mau mendengar penjelasanku, mereka sangat marah padaku, katanya karna aku, aku sudah merusak hidup Stefi. Aku sudah membuat Stefi menjadi sangat dingin dan sangat tertutup. Aku juga yang membuatnya tidak pernah keluar dari kamar.

Aku sangat rindu dengan perempuan itu. Senyumannya, wajahnya, tingkah lakunya, aku rindu dengan semuanya.

Setiap kalinya aku ingin ke rumahnya, Rafka dan Rizki selalu melarang katanya aku akan hanya menambah masalah.

Aku takut Stefi kenapa napa, aku merasa kesepian dengan tidak adanya perempuan itu.

Sampai bu Susipun bilang padaku katanya
"Ibu kangen sama Stefi, emang sih dia nakal, tapi dia tuh punya hati yang baik banget
"Dia yang menyadarkan ibu untuk tidak kasar pada muridnya
"Lagian kelas ibu jadi sepi gak ada Stefi, gak ada yang bikin masalah, gak enak"

Itu kata bu Susu, guru saja merindukannya apalagi aku.

Aku hanya ingin menjelaskan semuanya dan memeluknya.

Aku sudah mencoba untuk menghubunginya tapi hasilnya nihil, dan ponselnya tidak aktif.

Satu sekolah mempertanyakan dimana keberadaan Stefi sekarang?

"Udah seminggu dia juga belum mau keluar dari kamarnya"ucap seseorang

Aku tahu pasti Rafka dan Rizki sudah siap untuk menjadikanku samsak. Aku tidak pernah membalas mereka, karna memang aku yang salah, dan juga ini tidak sesakit apa yang Stefi rasain, aku yakin akan hal itu.

Bugh
Bugh

Dua pukulan dari dua bersaudara mendarat dipipiku.
"Woy, ada razia!"
Karna teriakan itu Rafka dan Rizki meninggalkanku pergi.

Merelakan untuk tidak memukuliku hari ini.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Cute BadgirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang