8. Ada Apa dengan Sarah?

1.5K 123 7
                                    

YANG ia rasakan sekarang adalah kegelisahan, rasa khawatir yang terus menghantuinya. Farah tak mau lagi kejadian satu tahun lalu terulang. Daripada ia terus memikirkan hal itu, Farah memutuskan untuk mengajak teman-temannya jalan, mumpung hari ini adalah hari Minggu. Farah menulis pesan di grup chat.

Farah : Jalan yuk?

     4 menit kemudian Paula merespons.

Paula : Kemana? Kuy laa.

Ana : Mau kemana? Gue sih ikut-ikut ae sama Ani.

Farah : Ke kafe aja gitu? Bosen gue dirumah. Bisa stres gue lama-lama.

Oliv : Kafe mana nih?

Paula : Yang di plaza aja. Sekaligus window shopping.

Ana : Gue sama Ani OTW rumah lo, Far.

Sarah : y x g kuy, sist. Gue siap-siap ya.

Farah : Alay lo

Paula : Alay lo(2)

Ana : Alay lo(3)

     Farah berangkat bersama Ani dan Ana. Setelah 20 menit perjalanan, mereka sampai ke kafe yang dituju. Disana sudah ada Oliv dan Paula. Tinggal Sarah yang belum datang.

     Oliv dan Paula sudah memesan minuman terlebih dahulu. Farah dan Ani kekasir untuk memesan minuman.

     Pelayan kasir menyambut mereka dengan ramah. Farah menyebutkan pesanannya. "Saya iced chocolate aja satu yang large ya."

     "Hot cappucino cherry-nya dua. Mbak, gratis roti, kan?" Tanya Ani tidak tahu malu. Pelayan hanya mengangguk.

      Setelah mereka berdua mendapatkan pesanannya, mereka langsung menuju tempat duduk kawan-kawannya berkumpul. Lagi-lagi, Sarah belum datang juga. Membuat Paula dan Oliv jengkel.

     "Kita udah nunggu dari tadi belum dateng juga tuh anak." Paula mendengus jengkel, kemudian menyedot minumannya.

     "Lo ada masalah apaan emang dirumah? Di grup kok bilang bisa stres gitu?" Tanya Ana.

     Farah menggeleng. "Bukan masalah dirumah, masalah yang kemarin Kak Elina sama Kak Tata."

     Oliv menepuk bahu Farah. "Udah nggak usah dipikirin, Far. Mereka emang kerjaannya kayak gitu."

     "Tapi kali ini beda. Tujuan mereka beda. Bukan kayak biasanya."

     Paula menaikkan sebelah alisnya. "Beda gimana maksud lo, Far?" Bingung karena perkataan Farah kurang jelas.

     Belum sempat Farah menjawab, Sarah baru saja datang dari kejauhan melambaikan tangan dan berteriak-teriak nama mereka. "Malu gue punya temen kayak gini." Kata Paula bercanda.

     Saat Sarah baru sampai dihadapan mereka, ia langsung diserang berbagai pertanyaan. "Dari mana aja lo?!"

     "Kita udah setengah jam lebih disini, lo baru dateng." Kata Oliv.

     Ani sengaja menguap. "Lumutan gue nungguin lo."

     "Abis kencan ya sama Baim tercinta?" Ledek Farah.

     "Tadi gue dianter Baim, diperjalanan motornya mogok, yaudah gue disuruh dia naik gojek aja, katanya kasian gue nunggu lama." Kata Sarah dengan entengnya.

     Lima pasang mata itu menatap Sarah dengan tatapan yang tajam. Lantas, Sarah hanya cengar-cengir dan berjalan menuju meja kasir. Setelah itu ia kembali kemeja mereka.

AlfaranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang