Gua mau minta maaf nih kalau gue Repostnya agak lama ya, soalnya gua punya kehidupan nyata. Gua banyak pr, tugas, dll. Jadi mungkin gua bakal repostnya agak lama.
dan gua juga mau ngomong kalau cerita gua banyak banget yang gua ubah, dan mungkin chapternya nanti akan bertambah.
Ohiya, nama pemeran utama laki-lakinya gua ubah kaya cerita Awal. Axel Pattinson.
Happy Reading.
***
Alexa menonton permainan basket laki-laki, tetapi ia hanya tertuju pada satu laki-laki yang berperawakan tinggi, putih, dan bertubuh atletis. Laki- laki itu bernama Axel Pattinson, Axel laki-laki Most Wanted Di sekolahnya.
Alexa sudah menyukainya dari kelas 10, awalnya Alexa hanya menganggumi tapi lama-kelamaan setiap bertemu Axel jatungnya berdegub kencang. Disaat Axel tidak sengaja meliriknya membuat Pipi Alexa merona merah, Alexa menceritakan semua gejalanya ke sahabatnya yang bernama Risa Edna.
Risa menyimpulkan bahwa Alexa menyukai Axel, Alexa tidak percaya perkataan Risa. Tapi setiap Alexa bertemu Axel, entah mengapa jantung berdegub kencang. Dan sampai ia kelas 11 ia baru menyadari bahwa dirinya memang menyukai Axel.
Risa pernah menyarankan kepada Alexa, untuk mengungkapkan perasaannya kepada Axel. Tapi Alexa menolak, ia sangat malu jika harus mengungkapkan perasaannya. Tidak perlu mengungkapkan perasaannya, untuk bertatap wajah saja Alexa tidak berani.
Alexa juga berfikir dirinya tidak cocok dengan Axel yang sangat 'Perfect', Alexa berbanding terbalik dengan Axel. Jika Axel sangat 'Perfect', Alexa sangat buruk itu menurutnya karena menurut Risa sahabatnya Alexa sangat cantik. Memang Alexa bertubuh gemuk, bertubuh pendek,dan berwajah penuh dengan jerawat.
Tapi bagi Risa, Alexa sangat cantik didalamnya. Risa tidak perduli apa perkataan yang lain tentang Alexa, Risa akan peduli apa yang ia tahu bahwa Alexa baik untuk menjadi temannya. Alexa sangat fokus menonton permainan Axel, Alexa merasa ada yang menepuk pundaknya.
Alexa menggeliat untuk menepis tangan yang menepuk-nepuk pundaknya, bukannya menyerah tangan itu malah menggoyangkan tubuhnya. Alexa menghela nafasnya kasar, Ia menoleh dan orang itu langsung memarahi Alexa.
"Udah puas belom nontonin pria pujaan lu itu! Kalo belom gua balik duluan kekelas." Ucap Risa, Risa ingin meninggalkan Alexa di lapangan tapi urung dilakukan karena tangannya dicekal Alexa.
"Udah puas kok, nih gue mau balik." Alexa menyunggingkan senyumnya ke Risa, Risa memutar kedua bola matanya karena kesal.
"Yaudah ayo cepetan." Risa berjalan meninggalkan Alexa.
"Tungguin gue ris!"Teriak Alexa dan langsung berlari mendekati Risa.
Di koridor sekolah Alexa berpapasan dengan tiga perempuan populer, Alexa menundukkan kepalanya karena tidak berani kepada ketiga perempuan tersebut. Risa menoleh menatap Alexa.
"Ngapain lu nunduk! Udah gue bilang jangan pernah nunduk untuk mereka tapi untuk tuhan!"Ucap Risa kesal karena Alexa tidak pernah mau mendengarkan apa perkataannya.
"Udah Sa diem aja, gue gak mau nyari masalah." Risa menghela nafasnya jika memang itu kemauan Alexa, Risa akan mengikutinya.
Risa dan Alexa berjalan beriringan, setelah hampir mendekati ketiga wanita itu. Salah satu dari mereka menjegal kaki Alexa, membuatnya jatuh.
"Aduh!" Rintihnya.
Ketiga wanita itu tertawa sangat keras, membuat Risa geram. Bukan untuk pertama kalinya Alexa di ganggu seperti ini, tapi setiap hari Alexa diganggu. Alexa bangun karena ia melihat, Risa seperti ingin mendekati mereka bertiga. Dan pasti akan muncul masalah lagi, Alexa mencekal lengan Risa dan menggelengkan kepalanya menyuruhnya untuk berhenti.
Tapi Risa menghiraukan peringatan Alexa, Risa menghempaskan tangannya dan mendekati ketiga wanita itu yang masing-masing bernama Stella Louise, Intan Sara, dan Oliv Paula. Risa menatap tajam kepada ketiga wanita itu, dan di balas tak kalah tajamnya olek ketiga wanita itu.
"Mau apa lu? Mau jadi pahlawan kesiangan lagi?" Ucap Stella, dan mereka bertiga kembali tertawa.
Risa tersenyum meremehkan,"Gak kok, gua cuman mau liat ciptaan tuhan yang ketiga ini. Ternyata gak cuman hatinya aja yang busuk, mulutnya gak kalah busuknya."
Mereka bertiga mengepalkan tangannya, Stella maju seperti ingin menjambak rambutnya.
"Apa! Lu mau jambak rambut gue?" Ucap Risa " Dan sekarang waktunya membalas perbuataan lu ke sahabat gue!"
Risa menjambak rambut Stella, Stella memegangi tangan Risa untuk melepaskan tangannya dari rambutnya. Risa menggenggam rambutnya ketat dan menariknya kebawah, Stella merintih kesakitan sampai-sampai mukanya berubah merah karena marah.
"Sa udah Sa." Alexa mencoba menarik Risa untuk menjauh dari Stella, karena jika pertengkaran ini masih berlanjut dan diketahui BK. Bisa-bisa mereka dihukum lagi, tapi semuanya terlambat Bu Nunuk sebagai guru BK melihat peperangan dingin antara Risa dan Stella.
"Apa yang kalian lakukan disini!" Teriak Bu Nunuk.
Risa melepaskan jambakannya, Stella mengadu apa yang dilakukan Risa kepadanya.
"Risa buk, jambak rambut saya!"Ucap Risa.
"Simpan penjelasan kamu, ikut saya keruangan saya!" Bu Nunuk, pergi meninggalkan mereka.
Risa dan Stella saling melemparkan pandangan tajam, Stella berjalan terlebuh dahulu keruang BK dan diikuti Risa dan Alexa. Sesampainya disana, Bu Nunuk langsung menanyakan keterangan mengapa mereka bisa bertengkar.
"Ini semua salah Risa bu, saya gak salah apa-apa. Tiba-tiba dijambak sama dia." Bela Stella.
"Bohong bu, ini semua awalnya gara-gara dia buk. Dia jegal kaki temen saya." Risa juga membela dirinya sendiri.
"Tapi kan gue gak sengaja!" Ucap Stella Sewot.
"Kapan lu bilang kek gitu!" Jawab Risa tak kalah sewotnya.
Bu Nunuk menghela nafasnya, ia harus sabar meladeni anak remaja labil seperti mereka berdua.
"Sudah-sudah saya tidak mau mendengarkan alasan kalian lagi. Sekarang Stella,Oliv,Intan bersihkan lapangan. Dan kamu Risa dan Alexa bersihkan kamar mandi. Harus bersih, jika tidak bersih kalian tidak boleh pulang."
"Tapi bu ini.." Ucap Risa terpotong karena Bu Nunuk kembali menyuarakan suaranya " Saya tidak mau mendengkarkan lagi, kalian silahkan mengerjakan tugas masing masing."
Risa menghela nafasnya, Risa keluar dari ruang BK bersama Alexa dan berjalan menuju kamar mandi. Alexa dan Risa mengepel lantai kamar mandi, sudah beberapa jam mereka membersihkan kamar mandi yang Super besar ini.
Alexa menatap wajah Risa, Risa yang merasa diperhatikan menoleh dan menatap Wajah Alex balik.
"Kenapa?" Ucap Risa.
Alexa tersenyum, "Kan udah gue bilang, gakusah ladenin mereka. Bakal dihukum lagi kan."
"Tapi Xa mau sampe kapan lu digangguin mereka terus?" Jawab Risa putus asa.
"Gini deh, kalau lu ladenin mereka apa mereka akan berenti gangguin gue? Apa mereka akan berenti ngatain gua jelek? Gendut? Enggak kan?"
"Gue cuman mau bilang, gakusah ngeladenin mereka karena mereka gaktau apa-apa tentang kita. Lagian nanti juga mereka bakal cape sendiri kok."
Risa tersenyum, ia sangat mengagumi wanita yang dihadapannya ini. Bagi Risa, Alexa wanita satu-satunya yang terlihat sangat sabar dalam menghadapi masalah. Inilah salah satu sifat kesukaan Risa, yang membuat risa nyaman berteman dengan Alexa.
KAMU SEDANG MEMBACA
You're Mine Alexa
Romance#30 DALAM ROMANCE (27/12/16) #25 DALAM ROMANCE (29/01/17) #21 DALAM ROMANCE (03/02/17) Alexa Prasetya seorang cewe gemuk yang dikucilkan disekolah harus merasakan tekanan batin, karena dia harus hamil diusia 18 tahun dan ternyata cowo yang menghamil...