Chapter 5

52.2K 2.7K 43
                                    

Alexa pulang dengan keadaan basah kuyup, dan beruntung dirumah sedang tidak ada siapa siapa karena semuanya memiliki kesibukan masing masing kakaknya sedang kuliah, adiknya kerja kelompok dirumah temannya, ayahnya kerja,dan mamanya sedang arisan dengan ibu ibu komplek.

Ia merasa keberuntungan memihaknya sekarang, karena jika orangtuanya ada dirumah pasti mereka akan khawatir jadi sebaiknya mereka tidak ada dirumah.

Setelah sampai Alexa tanpa basa basi langsung menuju kamar mandi dan mengisi bathupnya dengan air hangat.

Setelah penuh Alexa berendam di bathup untuk menghapus rasa lelah fisik dan batinnya. Ia kembali mengingat apa yang terjadi, ucapan demi ucapan yang dilontarkan Oleh Alex kembali Memenuhi kepalanya seperti kaset rusak yang berputar putar.

Tanpa disadari Alexa lagi lagi kembali menitihkan air matanya, ia memeluk lututnya harus lu sadar dari awal Alexa, kalo gak ada satu cowo pun yang tertarik sama lu Ujar Alexa dari hati.

Setelah menurut Alexa ia sudah cukup untuk berendam, ia keluar dari bathup dan melilitkan badannya menggunakan handuk dan keluar.

Setelah ia memakai baju ia langsung merebahkan badannya di kasur. Ia melihat dijendela diluar masih hujan walaupun tidak sederas tadi. Ia menenggelamkan wajahnya kebantal dan ia menangis sekencang kencang ia tidak sanggup menahan rasa sakit yang dia terima. Dan tanpa sadar ia menangis sampai terlelap.

***

Tok.Tok.Tok sudah ketokan pintu dikamar Alexa membangunkannya ia melihat jam dan sekarang jam sudah menunjukan pukul 6 sore. Ia malas untuk bergerak akhirnya ia memilih hanya tiduran tanpa membuka pintu kamarnya.

Selang beberapa menit ada suara wanmeja yang tidak lain Riana " sayang, ayo turun bentar lagi makan malam"

Alexa menghela nafasnya saat ini ia sangat malas untuk bergerak dan nafsu makannya hilang entah kemana.

" Gakmah aku masih kenyang"

"Beneran kamu udah makan? "

"Ia mah beneran "

" Oh yaudah, Mama makan dulu"

Lalu ia membuka hpnya dan melihat grup chat mantan kelasnya yang masih ada dan disana semuanya sedang membicarakan Alex, Alexa penasaran apa yang dibicarakan anak anak sampai seheboh ini.

Lalu ia mescroll keatas dan melihat chat grupnya, ia menangis untuk ketiga kalinya sekarang ia melihat grupnya sedang membicarakan Alex sudah jadian dengan cewek terpopuler dimantan sekolahnya.

Ia menaruh hpnya diatas meja samping kasurnya dan kembali menenggelamkan kepalanya dibantalnya.

***

1 Minggu kemudian

Alexa tidak keluar kamar selama 1 Minggu dan orangtuanya khawatir dengan perubahan Alexa yang mendadak seperti ini dan juga tidak lupa dengan bentakan dari kakaknya.

Alexa merasa mual dan pusing ia berlari menuju kamar mandi dan memuntahkan cairan bening. Alexa menitihkan air matanya karena rasa sakit perutnya sangat sakit dan kepalanya yang sangat pusing dan ia lagi lagi memuntahkan cairan putih.

Alexa tidak bodoh dan ia tau gejala apa yang dialaminya, tapi untuk membuktikan bahwa dugaannya benar akhirnya berinisiatif pergi ke Puskesmas untuk membeli test pack.

Setelah ia sudah membeli test pack ia memakai dan hasilnya seperti dugaannya ternyata dia positif hamil, ia memasukan test pack ke kresek dan nanti ia akan membuang itu agar keluarganya tidak tau.

Dan Alexa sekarang menangis tanpa suara karena dia tidak ingin keluarganya tau bahwa dia sedang menangis, rasa depresi menyelimuti otak nya.

Otaknya sekarang sudah kosong dan tidak bisa berfikir jernih lagi, ia berjalan menuju meja disebelah kasurnya dan mengambil silet yang ada didalam laci meja itu.

You're Mine AlexaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang