Chapter 7

51.8K 2.9K 47
                                    

"Kamu yakin mau pindah?"

Alexa memberhentikan kegiatan yang dilakukannya yang tidak lain merapikan bajunya kedalam kopernya, ia menatap wajah ibunya.

"Tolong mah jangan nanya itu terus, nanti aku malah gak bisa ninggalin kalian"

Riana menghembuskan nafasnya kalau ini yang terbaik buat kamu, Mama gak akan nahan lagi Mama gak kuat liat kamu kaya kemaren Xa batin Riana

Karena ia sedikit merasa lega karena Alexa sudah akhirnya bersikap seperti biasanya.

"Oke selesai, ayo mah turun papa,Bella,Kak Rehan udah nungguin kita dibawah"

Mereka berdua turun kebawah,dan benar perkataan Alexa Rehan,Bella,dan Hery sedang menunggu mereka didalam mobil.

Akhirnya mereka juga masuk kedalam, dan Hery langsung melajukan mobilnya menuju bandara.

Didalam mobil Riana memberikan Nasihat nasihat kepada Alexa.

"Disana kamu jangan lupa makan, Dan ohiya kamu juga bakal kuliah juga kan? Jangan lupa belajar supaya bisa keterima di universitas yang bagus"

Mendengar perkataan Riana membuat hatinya seperti teriris, dia berbohong kepada Riana bahwa ia akan kuliah. Memang ia akan kuliah tetapi tidak dengan waktu dekat ini karena ia sedang mengandung setelah melahirkan ia akan kuliah.

Alexa menjawab pertanyaan Riana sengan senyuman sebagai jawabannya.

Setelah sampai di bandara mereka semua mengantar Alexa untuk checkin.

Sebelum Alexa masuk ke pesawat Alexa pamit dulu kepada mereka.

"Ma,pa,Ka Rehan,Bella aku pergi dulu ya"

"Xa bisa gak lu gak usah pergi? Gue tau ini salah gue kan? Gue selalu jahat sama lu? Sumpah gue gak bakal jahat lagi sama lu tolong jangan pergi ya?"

Alexa tersenyum "ini bukan kesalahan lu kak, gua pergi atau kemauan gue jadi tolong jangan salahin diri lu sendiri pesawat udah mau berangkat gue pergi dulu kak"

Setelah Alexa melangkah kakinya memasuki pesawatnya tangis Riana dan Bella tidak bisa tahan lagi.

Dan Alexa pun sama setelah ia duduk ditempat duduknya ia tidak bisa menahan air matanya, rasanya sangat sakit meninggalkan keluarganya. Tapi ia tidak bisa disana karena dia tidak ingin mempermalukan keluarganya.

Pesawat lepas landas dan Alexa akan memulai kehidupan barunya.

7 bukan kemudian

Alexa check up ke dokter kandungan diantar Adam yang tidak lain teman Alexa dan sekaligus bosnya Alexa Di tempatnya bekerja.

7 bulan setelah ia sampai di pekerjaan untuk menambah uang, memang ia sering dikirimkan uang tapi Alexa tidak ingin selalu menerima uang dari orangtuanya ia ingin mandiri dan mencari uang sendiri, Alexa ingin membuktikan ia tidak lemah karena nanti akan ada dua buah hati yang akan dia jaga. Dan masalah rumah orangtuanya memberinya apartemen.

Ia melangkahkan kakinya masuk keruang pemeriksaan.

"Hai Alexa"

"Hai dok"

"Ayo tiduran disini"

Alexa menahan nafasnya ia sangat gugup karena ia akan melihat jenis kelamin anaknya, ia tidak peduli anaknya cewek atau cowok tapi dia sangat penasaran dengan anak-anak yang dikandungnya.

Dokter itu membuka baju Alexa sampai sebatas atas perut buncitnya dan dokter menempel dengan alat yang untuk memeriksa kandungan.

Dokter itu mengelilingi perut ku dan dokter tersenyum kepada Alexa.

"Selamat Alexa"

Alexa mengerutkan keningnya ia penasaran dengan hasil pemeriksaannya.

"Kamu mengandung anak kembar cewek dan cowok"

Dan seketika saat itu Alexa merasakan Bahagia dan sedih, bahagia karena ia mempunyai dua buah hati yang akan mewarnai hari harinya dan sedih karena anak anaknya tidak akan mendapatkan kasih sayang seorang ayah.

Ia pergi meninggalkan rumah sakit diantar Adam.

You're Mine AlexaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang