Chapter 11

55.3K 2.7K 59
                                    

Sepulang dari acara reuni SMA Alex tidak henti hentinya memikirkan Alexa ya perempuan itu.

Alex seperti pernah mengenalnya, ia mencoba mengingat ingat cewek yang bernama Alexa itu tapi hasilnya Nihil.

Ia mengingat kembali wajah Alexa yang sangat cantik matanya yang berwarna Abu abu terang, bibirnya yang kecil, tubuhnya yang mungil.

Dan Alex teringst kembali dengan Anak anak Alexa, ia melihat Anak Alexa seperti ia melihat cermin memantulkan bayangan dirinya.

Kedua anaknya sangat mirip dengannya, apa dia anak gue? Batin Alex ia menggelengkan kepalanya.

Gak mungkin dia anak gue, gue aja baru ketemu dia 2 kali batinnya.

***

Matahari Terbit, Alexa sudah bangun karena ia akan melakukan wawancara kerja.

Si kembar juga sudah bangun karena hari ini adalah hari pertama mereka di sekolah dasar.

Sebelum berangkat mereka sarapan bersama yang lain.

"Xa lu yakin gak mau masuk perusahaan gue aja?" Tanya Rehan

"Gak kak gue gak mau nanti dikira gue cuman ngandelin keluarga, gue gak mau diremehin kak" Jawab Alexa Santai

Rehan menghela nafasnya "Yaudah, lu wawancara kerja di perusahaan mana?"

Alexa mengingat ngingat nama perusahaannya "emmm, Pattson Company"

Rehan menganggukan kepalanya.

"Lu kenal sama Ceo-nya?"Tanya Alexa dengan wajah penasaran

"Iya gua kenal, perusahaan Prasetya sering kerja sama sama perusahaan Pattson Company makaya gue Deket sama Ceo-nya"

Alexa menganggukan kepalanya " Duluan Ma,Pa,Ka Rehan, Bumil"

"Hati hati dijalan, jangan ngebut ngebut" ucap Riana

"Iya ma aku tau, udah duluan takut si kembar telat"

Alexa dan kedua anaknya melangkahkan kakinya ke arah mobilnya.

Lalu mereka langsung masuk dan memasang seftbelt.

"Udah siap?udah dipasang seftbeltnya?"

"Udah mom, ayo cepetan berangkat nanti kita telat"

Alexa melajukan mobilnya menuju sekolah.

Didalam mobil si kembar tidak bisa diam karena saking senangnya.

"Mom, masih jauh ya?"

"Kapan nyampenya?"

Alexa tersenyum melihat kedua anaknya sangat senang masuk sekolah.

Alexa sampai di depan sekolah dan langsung membuka seftbeltnya dan mengantar kedua anaknya ke guru yang berada didepan sekolah Untu k menyambut murid muridnya.

Alexa langsung kembali masuk ke dalam mobilnya dan melajukan mobilnya ke Perusahaan tempat dia akan diwawancara kerja.

Setelah sampai Alexa langsung memarkirkan mobilnya ditempat parkiran yang sudah tersedia,dan langsung masuk kedalam.

Alexa menuju meja resepsionis.

"Ada yang bisa saya bantu?" Ucap Wanita yang ada dihadapannya Alexa

"Kantor CEO ini di lantai berapa ya?"

"Apakah Anda sudah punya janji?"

"Iya sudah saya disini ingin wawancara kerja"

"Lantai 35"

"Terima kasih"

Alexa melangkahkan kakinya menuju lift TING! Pintu lift terbuka didalam lift Alexa masuk kedalam lift.

Didalam lift jantung Alexa tidak henti hentinya berdebar karena gugup tangannya gemetaran.

"Lu pasti bisa Alexa"ucapnya meyakinkan dirinya sendiri

Ting! Alexa sudah berada di lantai yang ia tuju dan ia langsung keluar.

Alexa melangkah kakinya keruangan satu satunya, ia melirik ke meja Sekertaris yang kosong.

Yang bakal nempatin itu meja pasti gue batinnya percaya diri

Sebelum ia membuka ia menarik nafas panjang, ia tersenyum tanpa menunjukkan giginya.

Ia membuka pintunya dan pertama kali ia masuk ia langsung kaget.

Ia melihat pria yang duduk di meja kerja CEO adalah cowok yang dia benci selama ini ya dia Alex.

Pria itu tersenyum ke Alexa dan mempersilahkan Alexa duduk, Alexa hanya tersenyum tipis untuk membalas dan duduk di hadapannya.

"Alexa kamu bisa kerja mulai hari ini"

Alexa memperhatikan wajah Alex apa dia udah ngelupain gue? Haha segampang itu ya dia ngelupain perbuatan keji dia ke gue Batin Alexa tertawa miris.

Rasanya Alexa ingin ngebatalin lamaran kerja sekarang juga kalau bisa, tapi apalah daya nyari kerja gak segampang ngebalikin telapak tangan.

Jika ingin kerja disini dia harus punya ekstra kesabaran agar tidak mengumpat Alex setiap bertemu.

"Jadi saya di bagian apa pak?"

"Kamu jadi sekertaris saya"

Alexa ijin keluar dan menuju Tempat kerjanya, ia duduk dan menahan air matanya.

Ia rasanya ingin menangis karena sampai saat ini Alexa masih sangat sayang kepada Alex, ia sangat merindukan Alex rasa sakit hati menjalar di hatinya melihat Alex segitu gampangnya melupakan dia.

Alexa lu harus ngelanjutin hidup lu, hidup ku gak bergantung ke Alex masih banyak cowok Laen! Batinnya meyakinkan diri.

Dan untuk hari ini dan seterusnya Alexa meyakinkan diri untuk segera melupakan Alex yang sudah jelas tidak akan pernah bersamanya.

***

Diposisi lain Alex tersenyum sesudah Alexa keluar dari kantornya, ada rasa senang dihatinya karena akan bersama Alexa setiap hari.

Saat bertemu Alexa pertama kalinya jantung Alex berdebar tidak stabil, dan sampai sekarang pun berdebar debar.

Ada rasa ia ingin memiliki Alexa untuk dirinya sendiri.

***

Alexa mengerjakan pekerjaannya yang diberi dari atasan sialannya itu.

Ia mengatur jadwal meeting dan pertemuan Alex ke kliennya.

Disaat mengerjakan Pekerjaannya, TING! Lift terbuka dan Seorang wanita berparas lumayan cantik tapi lebih cantik Alexa pastinya berjalan kearah pintu atasannya.

Ia melihat wajah cewek itu, dan Alexa sudah mengetahui siapa orang itu.

Ya dia adalah si Jablay Stella, cewek murahan yang selalu mengejar Alex tapi Alexa mendengar kabar bahwa mereka pacaran.

Alexa menghiraukan Stella yang sudah berada di depan pintu atasannya.

Stella melirik kearah Alexa "Lu ngijinin gue masuk? Sekertaris apaan lu? Kerja yang bener emang lu bakal ngijinin semua orang masuk ke kantor CEO seenaknya" ucapnya sambil menatap Alexa tajam.

Alexa menghela nafasnya "Kalo lu gak gue ijinin masuk ujung ujungnya lu keras kepala dan maksa masuk kan? Ya percuma lah gue larang lu masuk ngabis ngabisin tenaga gue!" Ucap Alexa Santai

"Lu berani ngebalas perkataan gue hah!Lu gak tau siapa gue? Lu mau dipecat!" Bentaknya

Alexa tertawa dalam hati "emang lu siapa? Anaknya Jokowi?perasaan Jokowi gak punya anak cewek yang murahan kayak elu!"

Alexa melihat muka Stella yang merah kayak Kepiting abis direbus.

Stella membuka pintu atasannya dan menutup nya dengan kencang.

Alexa tertawa "Maaf gue gak selemah dulu! Dulu lu boleh ngebully dan ngejelekin gue tapi sekarang?jangan harap!"

Alexa kembali mengerjakan pekerjaan yang tertunda karena Jablay Stella.

You're Mine AlexaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang