Epilog

37.6K 1.2K 43
                                    

Sudah berjam-jam Alex menunggu di depamln,  dokter tidak kunjung datang. Perasaan Alex sangat gusar dan gelisah, perasaan kehilangan muncuk dihatinya.

Aku tidak ingin kehilanganmu batin Alex.

Alex sudah berulang kali berdoa, entah sudah sepanjang apa doa yang di ucapkannya di dalam hati.

Lampu operasi dimatikan, dokter keluar dari ruang operasi. Alex langsung berdiri dan mendekati dokter, dengan rasa penasaran dan kekhawatiran yang tinggi Alex menanyakannya ke dokter.

"Dok gimana kondisi istri saya? "

"Istri saya tidak kenapa-napa kan dok?"

Dokter tersenyum ke Alex, "Istri anda tidak kenapa napa,  namun tadi ia sempat kritis namun kami sudah menanganinya."

Alex bernafas lega, ia sangat bersyukur ke tuhan karena tuhan tidak mengambil Alexa.

"Boleh saya masuk dok?"

"saat ini pasien tidak boleh di temui terlebih dahulu."

Alex menghela nafas, Alex ingin sekali bertemu Alexa. Alex ingin menggemgam tangannya,  ia ingin menjadi orang pertama yang dilihat Alexa saat sadar.

Karena dokter bilang di boleh menjenguk, Alex memilih pulang dahulu untuk mandi dab berganti pakaian yang sedari pagi belum dia ganti.

"Ma, aku mau pulang dulu nanti balik lagi." Ucap Alex.

Diana menatap Alex sendu dan pebuh kekhawatiran,  "sebaiknya kamu istirahat dulu dirumah, " Ucap Diaba diringi dengan senyuman.

"Anak-anak sementara tinggal dirumah dulu." Lanjut Diana.

Alex menganggukkan kepalanya,dab berjalan meninggalkan Diana. Alex berjalan kearah mobilnya dab langsung masuk, Alex melajukan mobilnya meninggalkan rumah sakit.

Sesampainya di rumah,  Alex langsung membersihkan dirinya. Selesai mandi, Alex langsung memakai baju santainya.

Ia merebahkan dirinya dikasur king sizenya, bayang-bayang wajah Alexa seketika memutar di kepalanya.
Ia mengingat setiap sudut Alexa, ia sangat merindukan Alexa.

Lama kelamaan matanya terasa berat,  kegelapan menyelimutinya. Matahari terbit di posisinya, Alex terbangun karena suara dering telepon. ia mengejapkan matanya menyesuaikan kecerahan, ia mengambil hpnya dan melihat layar hpnya siapa yang menelponenya.

Mama.

Alex langsung mengangkatnya mungkin ada kemajuan dari Alexa, " Halo,Ma."

"Lex, mama cuman mau ngomong kalo Alexa sudah di pindahkan di ruang inap. Dan sudah diperbolehkan untuk menjenguknya."

Alex langsung bergegas mengganti pakaiannya, dan langsung menuju mobilnya lalu masuk kedalam. Beberapa menit ia sampai ke rumah sakit, ia berlari masuk dan langsung ke resepsionis.

"Mbak, pasien bernama Alexa Pattinson berada dirawat dimana?" Ucap Alex terengah-engah.

"Ruang VIP no 13."Jawab Resepsionis.

"Makasih mbak." Ucap Alex, Alex langsung berlari ke lift dan menekan tombol lantai letak ruangan Alexa.

TING! Ia keluar dari lift dan bergegas ke ruangan Alexa, ia membuka pintu ruangan seketika ia menjadi pusat perhatian.

"Lex, kamu abis olahraga?" Tanya Diana.

Bagaimana Diana tidak bertanya seperti itu, Alex sekarang sudah bermandikan keringat di seluruh tubuhnya.

Alex menghiraukan pertanyaan Diana, dan langsung mendekati Alexa. Ia duduk samping kasur yang sudah tersedia bangku, ia menggenggam tangan Alexa dan mencium punggung tangan Alexa.

You're Mine AlexaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang