Orang berkata tidak ada yang paling menyebalkan selain jadi single alias jomblo, sebuah status yang sudah dua tahun belakangan menjadi predikatku.
Jones as Jomblo ngenes, teman-temanku bilang, kata itu cocok untuk panggilanku. Sialan.
Lembur di malam munggu bukan pertama kali aku alami, bahkan disetiap malam yg para pasangan bilang
"Satnite" inilah aku sering jadi korban untuk tetap berada di tempat kerja, mereka para karyawan yg mayoritas seusia denganku lebih memilih untuk pulang duluan.
Jika aku menolak, mereka akan menyogokku dengan berbagai tawaran manis.
" Ki, lo lembur ya malem ini. Cowok gue udah jemput tuh didepan. Besok gue traktir deh! "Atau
" Ki, lo lembur ya, gue udah beliin makan malem buat lo. "
Atau yg paling susah ditolak adalah-
" Ki, lo lembur ya. Gue udah siapin paket internet buat lo"Paket Internet yg jadi pelampiasan kesepianku yg tidak akan mungkin aku tolak.
gajian yg cuma didapat sebulan sekali membuatku menerima apa saja yg mereka suruh. Toh dimalam minggu aku tidak punya kegiatan, tidak seperti mereka yg kekasihnya sudah stanby di depan toko menunggu dengan senang. Lalu bermalam mingguan dengan datang disebuah tempat yg menyenangkan.
Ada yg nongkrong di alun-alun kota, belanja di mall atau nonton di bioskop.
Aku?
Apalah dayaku yg seorang jomblo ini.Lagipula, dimalam minggu pekerjaan di tempatku ini tidaklah banyak.
Hanya menunggu pembeli, lalu jika tidak ada aku hanya duduk diam di kursi depan sebuah alat kasir.Ah iya, satu orang yg tidak pernah absen, pak Amat. Dia penjaga keamanan di toko ini.
Dia yg selalu menemaniku disaat malam minggu untuk berjaga.
Aku duduk di dalam dan dia berjaga diluar.Bosan hanya duduk, aku membuka satu akun sosial milikku. Facebook.
Tidak begitu menarik, hanya beberapa pemberitahuan. Komentar tidak penting dari orang-orang yg sebenarnya tidak aku kenal. Lalu like dari mereka yg menyukai foto yg aku unggah atau status gila yg aku bagikan.Iseng, aku mencari sebuah grup dengan kata kunci ' cari jodoh'
Aku geli jika membayangkan aku mendapat pacar dari grup seperti ini.
Ikut gabung, lalu membagikan tulisan berisikan " jodoh buat gue mana?! "
Aku bisa tertawa seperti orang gila jika melakukan hal yg aku bayangkan tadi.Saat aku cari, sebuah grup dengan banyak anggota ku temukan. Sepertinya grup ini masih aktif dan ramai dipenuhi para jomblo yg tidak mengikuti ritual malam minggu.
Saat aku klik, benar, banyak para muda mudi membagikan status mereka yg bagiku sangat tidak penting.
" hay kenalan yuk! "
" yg serius inbox! "
" jalan yuk! "
Aku hanya tertawa, aku berpikir bahwa para penunggu di grup ini adalah anak alay.
" neng, ketawa sendiri aja, kayak orang gila deh.! "
Suara teh Nina mengagetkanku," eh teteh, nggak teh. Yuki lagi baca-baca cerita lucu. Jadinya ketawa. Teteh mau kemana? "
Kulihat teh Nina yg biasanya lebih memilih dibelakang, kini keluar." oh, teteh mau ke warung. Mumpung si bos belum datang! "
Oh ya, kalo ada si bos mana bisa kami keluar. Bos ku sangat galak, padahal masih muda.
tapi terkadang dirinya juga bisa baik.Jika sudah baik, aku terkadang terpesona dengan ketampanannya.
Iya, bos ku tampan, jika dilihat mukanya mirip seperti Christiano Ronaldo, pemain sepak bola yg terkenal itu.
Tapi sayangnya dia kaku, dan itu membosankan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Short Story ( Alki Version)
FanfictionIni fiksi tentang mereka, para idola yang juga diidolakan banyak orang. Bisa berakhir bahagia, dan bisa jadi berakhir dengan kesedihan. Judul awal One Shoot. Beberapa part diprivate Selamat membaca dan berkomentar. Salam manis, HumanMarch.