"Kamu brengsek! "
"Kamu gak pantes aku cintai! "
"Bodoh,,, "Yuki terisak. Gelas pecah berserakan. Serpihan beling itu terlontar jauh hingga ruang tengah. Ia terduduk lemas memegang lututnya yang hampir sejajar dengan wajah putih mulus miliknya . Airmata yang sejak satu jam lalu itu enggan terhenti, terlebih rekaman dari matanya menampakkan kemesaraan calon suaminya dengan perempuan lain itu berputar terus-menerus.
"Aku salah apa, Al? "
Kedua tangannya meraih kepala hingga tertunduk mencium lutut.
Perempuan itu kembali terisak. Pikirannya kacau tak karuan.
Letih terisak, Yuki melirik jarinya.
"Cincin ini,, " dengan wajah memerah dan kesal, cincin putih yang melingkar di jari manisnya itu ia lepas dan ia lempar sembarangan."Aku benci kamu,!" teriaknya lagi .
"Aku akan buang kamu seperti cincin itu dari hati aku, Al . Aku gak akan maafin kamu .!"
[•••••]
Tok tok tok,,,
Tok tok tok,,
"Ck,,, Yuki ke mana sih? Ini pintu dari tadi gue pencetin bellnya gak dibuka-buka juga . Diketok sama aja ."
Perempuan dengan penampilan santai itu menarik ponselnya dari saku jeans.
Mencari kontak dengan nama yang sama saat ia menggerutu tadi .Panggilan tidak tersambung. Nomor itu tidak aktif.
"Ck,,, " decaknya lagi.
"Bener-bener deh ni anak satu. Nomor gak aktif lagi. Udah buat janji, dia malah ngilang. Bikin tambah khawatir aja ."Putus asa, perempuan itu berbalik badan.
Suara pintu dibuka terdengar, perempuan itu menoleh dan mendapati orang yang ia cari berdiri di sana.
"Yuki, lo kenapa? " Rautnya berubah panik.
****
"Bener-bener kaya' kapal pecah ini tempat. Gelas pada pecah gak karuan. Segala bantal sofa mental ke mana-mana. "
"Gara-gara si Al nih. Sialan emang tu cowok. Sahabat gue dimainin.! "
Dari pertama melihat ruangan tempat tinggal sahabatnya itu berantakan tak karuan, perempuan bernama Kinal itu merutuk sepanjang tangannya memungut beling-beling tajam itu dari lantai ke dalam sebuah wadah sampah yang sudah dilapisi kantung.
"Tapi gue sangsi deh si Al bisa ngelakuin itu sama Yuki. !" dahinya berkerut, "Al kan Cinta banget. Bahkan tiga Bulan lalu dia udah berani lamar Yuki di depan orang banyak. Masa' iya dia selingkuh.! " monolognya seperti berperang.
"Tapi kan bisa aja sih dia gitu. Cowok kan kaya' kucing. Dikasih kesempatan, mana bisa nolak. Kali aja cewek selingkuhannya gampangan, ya kan? " monolognya lagi mematahkan argumen sebelumnya.
"Ah gila gue. Pokoknya gue mau minta penjelasan dari Al setelah ini. "
Kinal berhenti mengoceh. Tangannya dengan cekatan membereskan satu per satu barang yang tidak tertata dengan benar pada tempatnya setelah selesai membersihkan lantai dari serpihan beling.
**
Yuki di dalam kamar. Matanya terpejam sempurna karena tertidur. Kinal masuk dengan langkah pelan takut-takut membangunkan sahabat baiknya itu.
Kinal menghela napas. Hatinya ngilu saat mendengar curhatan Yuki yang begitu melukai hati.
Beberapa jam lalu saat pintu terbuka dan menampilkan tubuh kacau Yuki , Kinal masuk dengan rasa panik dan khawatir.
Sahabatnya itu memeluk tubuhnya erat sambil terisak dan berbicara panjang nyaris tak berjeda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Short Story ( Alki Version)
FanfictionIni fiksi tentang mereka, para idola yang juga diidolakan banyak orang. Bisa berakhir bahagia, dan bisa jadi berakhir dengan kesedihan. Judul awal One Shoot. Beberapa part diprivate Selamat membaca dan berkomentar. Salam manis, HumanMarch.