Cinta itu Percaya (special part)

1.1K 121 17
                                    

Mohon perhatian sebentar, dialog dalam cerita ini menyesuaikan dengan yang di CiP pertama. Masih ingat? 😄
Udah hampir satu tahun yang lalu.
Ini special part ya,,,,

🌱🌱🌱🌱

" Stef, jika kau kira aku dan Al memiliki hubungan, kau benar.
Kami adalah teman.
Aku baru menyadari jika aku mulai menyukainya. Tapi tidak pada orangnya, karena aku tahu bahwa dia sudah memiliki kekasih. Aku menyukai caranya mencintai.
Cara yg tidak pernah kau gunakan padaku.
Aku tidak akan menunggu hingga esok atau lusa untuk membuktikan bahwa pendapatku mengenai Al adalah benar, tapi aku sadar kesalahanku.
Kau tahu apa?
Memilihmu untuk kucintai adalah kesalahan terbesarku. "

___________________________________


Yuki menahan kaki kanannya di atas lantai parkiran kampus. Setelah menarik napas beberapa kali, dia berdiri diikuti kaki kirinya.
Pintu mobil dia tutup. Kakinya mulai berjalan menuju ruang kelasnya.

Baru beberapa langkah menjauhi mobil, salah satu tangannya ditarik seseorang.

"Yuki,,, "

Yuki hafal suara itu.
Dia berbalik dengan tatapan malas. Segera tangan itu dia tarik paksa dan akhirnya terlepas.
"Kau tidak bisa seenaknya padaku, Yuki. " ucap lelaki itu.

Yuki mengangkat satu alisnya,
"Seenaknya? " tanya Yuki tidak percaya.

Kaki Yuki kini sejajar. Tubuhnya tepat berhadapan pada objek yang baru saja menarik tangannya itu.
"Bisa katakan sekali lagi, Stef? "

"Kau tidak bisa seenaknya mengatakan itu Yuki. Baiklah aku minta maaf. Aku mengaku salah. "

Yuki menggeleng.
"Tidak Stef. Aku yang minta maaf. Harusnya aku tidak mengetik pesan itu. " ucap Yuki sedikit menyesal.

Stef menarik bibirnya ke atas.
"Iya, kau tidak seharusnya mengatakan itu Yuki. Harusnya,,,, "

"Harusnya aku langsung mengatakan ini di depanmu. "
Stefan diam, sedikit terkejut. Dia tidak melanjutkan ucapannya yang sempat menggantung.

"Harusnya aku sadar jika Cinta yang selalu kau ucapkan padaku itu hanya omong kosong . Itu Hanya ucapan tanpa makna. Karena kau sendiri tidak tau apa itu cinta. Jika percaya saja kau tidak punya , lalu apa gunanya Cinta?"

"Yuki,,, itu kesalahanku.  maafkan aku. " pinta Stefan.

Yuki menggeleng. "Tidak perlu Stef. Itu tidak berguna. Silakan cari perempuan lain agar kau bisa belajar arti memiliki. "

Yuki berbalik meninggalkan Stef yang diam tidak berkutik.
"Oh ya Stef," Yuki berhenti, lalu kepalanya menoleh, "aku sedikit menyesal saat aku dengar dari mulutmu bahwa Al pernah menyukaiku. Andai dulu aku lebih peka, mungkin kita tidak akan pernah menjalin hubungan."

Lagi-lagi Stefan terpaku menelan ludahnya. Kini dirinya menyesal karena melakukan tindakan konyol itu. Lagipula, hanya ingin melakukan pembuktian, dia rela melepaskan satu-satunya perempuan yang bisa dibilang tangguh berada di sampingnya.



*******

"Hai,,,,,  " seorang perempuan menepuk pundak Yuki. Dia Beby, teman satu kelasnya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Short Story ( Alki Version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang