SatNite 3

1.7K 239 17
                                    

Pernah merasakan GeEr?
Dua tahun jomblo seharusnya tidak membuat pikiranku segesrek ini.
Kenal baru beberapa hari dan satu kali pertemuan saja membuatku jadi merasa kalau Willy punya perasaan lebih terhadapku.

Malam minggu kemarin kami habiskan berdua, candaan serta tawa selalu terlontar dari mulut kami.
Willy sangat baik, dia juga sopan, tapi dia lebih tertutup dari pada aku.
Itu terlihat karena percakapan kami didominasi dengan dia yang selalu bertanya, saat kutanya tentang dirinya lebih dalam, dia akan menjawab dengan singkat atau membanting topic untuk bertanya hal lain.
Tapi aku tidak peduli itu, mungkin saja hal itu terlalu pribadi dan dia belum sepenuhnya mempercayaiku karena kami baru mengenal.
Lagipula setiap orang punya pemikiran masing-masing kan?

Baiklah, Lupakan tentang Willy, aku akan membahas boss mudaku.

Aku tidak tahu sejak kapan Al mulai berubah. yang ku ingat sejak aku yang dia kira marah, kini dia jadi sangat perhatian padaku.
Contohnya saja dua hari kemarin, Al yang biasanya selalu cuek jika aku datang telat di shift pagi entah karena macet atau aku yang memang bangun kesiangan, justru memasang muka manis untuk bertanya apa alasanku.
Itu memang seharusnya semua boss lakukan, tapi apa yang dia lakukan padaku justru aku dapat setelah kejadian malam itu.

Kutepis semua pikiran anehku, namun setiap kali aku mencoba biasa, aku selalu mendapat perhatian lebih darinya. aku justru lebih suka dia cuek padaku, karena dia akan lebih tampan jika bersikap tenang, tidak kepo seperti sekarang. Bayangkan saja, dia bertanya ini itu bahkan sampai hal pribadi, apa dia pikir karena dia boss, dia bisa seenaknya bertanya hal pribadiku?
Cerewet.

Lagi gabut, aku buka akun Cinta ku.

Cinta.
"punya boss kepo enaknya diapain ya? "
Ketikku asal.

👨 : " pecat! "

👨: " buang kelaut! "

👨 : " cari boss baru! "

👨: " ajak pacaran! "

Aku geleng-geleng kepala saat membaca beberapa komentar teman-teman di dunia maya ini, jawaban mereka semua tidak memberikan solusi, tapi justru memberikan umpatan-umpatan tawa dari bibirku.

Pecat?
Kan gue karyawannya?

Kringg kringg kringg

Sebuah dering telepon berbunyi di atas meja kasir mengagetkanku,

" hallo! Yuki di sini! "
Sapa ku cepat setelah mengangkatnya.

" ke ruangan saya sekarang! "

" baik "

Ada apa si boss memanggilku?

***

" kamu siap-siap! "

Aku mengernyit bingung mendengar perintahnya sesaat setelah aku meminta ijin masuk keruangannya.

" siap-siap? Maksud boss? "
Tanyaku bingung.

" iya, kamu saya suruh siap-siap untuk ikut saya ketemu klien lagi. Buruan! "

Perintahnya lagi,

Aku menggeleng cepat.

" tidak! "
Tolakku.

Kini giliran dia yang bingung.

" kenapa? Saya boss kamu! "

" saya trauma ikut boss,! "

" trauma? "
Tanyanya heran,
Lalu seperti teringat sesuatu, dia melanjutkan ucapannya.

Short Story ( Alki Version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang