ToD part. 2

1.1K 203 12
                                    

Prilly, Febby dan Jessie masih duduk dengan gelisah kala melihat Al berdiri di depan pintu sambil menunduk ketakutan akan amarah Yuki.

" Taruhan.  Apa yang akan Yuki lakuin setelah ini? " Jessie bertanya pada dua sahabatnya,
" Yuki ngusir tu anak cupu. " jawab Febby yakin.
" Enak aja, Yuki udah sepakat bakal nembak tu cowok. Kan semuanya masuk syarat gue? " ucap Prilly membantah.
" Ya kali, Yuki nembak dia. Lo nggak liat penampilannya gimana? " sangkal Jessie. Prilly tetap menggeleng dan yakin jika Yuki akan menyelesaikan permainan mereka dengan baik.
" kita liat!  Kalian siap-siap traktir gue tiga hari. Lumayan hemat duit jajan gue. Hahah " Prilly tertawa lebar dengan percaya diri.

....

" Lo tau alamat gue dari siapa? " tanya Yuki tanpa basa basi. Al menjawab dengan terbata bahwa dirinya mencari info lewat staf kantor di sekolah.
Yuki mengangguk, lalu menghela napas kala mengingat apa yang harus ia lakukan setelah ini.

" Masuk! " perintah Yuki ketus. Al hanya menurut. Masuk dengan langkah kaki berat sedikit ragu.

" Lo, udah punya pacar? " tanya Yuki langsung. Al terkejut dan menautkan dua alisnya bingung.

" Pacar? " tanya Al memastikan. Yuki mengangguk.

" Ada! " jawab Al. Kini Yuki yang terkejut.
Cowok secupu ini punya pacar?  batinnya.

" Putusin pacar lo! " ucap Yuki cepat.

" Hah? "

" Iya, dan jadian sama gue! "
Al membelalakkan mata terkejut. Aku ditembak cewek? Ucapnya dalam hati tak percaya.

Al menggeleng, " Maaf, aku nggak bisa. Dan mungkin kamu lagi kurang sehat. Kamu istirahat aja dulu ya. Eee-  aku pulang. Cepet sembuh Yuki! " Al terburu, keluar dengan langkah cepat.

" Tunggu!  Lo nggak boleh pergi. Oke, gue jadi yang kedua! "

Al tetap berjalan sambil menggeleng tidak setuju.
" Separah itu kah tabrakanku sampe buat cewek kayak Yuki nembak aku? " monolognya pelan.

" Gue akan tuntut lo kalo lo nolak gue!  " ancam Yuki.
Al sukses berhenti mendengar ancaman Yuki.
Masalah besar.

" Gue menang. Yeay..!  " teriak Prilly girang. Sedang dua gadis di depannya melongo tak percaya.

[•••]

" Eh, kita pacaran kalo di depan mereka ber-tiga doang. Selain mereka, lo bukan siapa-siapa! " Yuki berjalan di koridor sekolah bersama 'kekasih barunya'. Al. 
Yuki Memberitahu pada lelaki cupu di sampingnya atas permintaan gilanya, namun Yuki tidak memberitahu Al, jika ia akan menjadi 'pacar' selama seminggu. Baginya itu tidak penting. Cukup Al menerima, dan itu sudah membuat dirinya memenuhi tantangan Prilly.
Al yang mendengar perintah Yuki hanya mengangguk bahkan terkesan pasrah. Dirinya berjanji dengan syarat agar kekasih aslinya tidak mengetahui tentang 'jadian paksa' itu.

" Ngomong-ngomong, cewek lo anak mana? Maksud gue, sekolah di mana? " tanya Yuki basa-basi. Al yang berjalan sedikit berjarak harus menoleh pada Yuki agar gadis itu bisa mendengar ucapannya.

" Dia sekolah di sekolah lama aku! " jelas Al. Yuki berhenti sejenak. Lalu tersenyum bingung. " Sekolah lama lo?  Terus kenapa lo pindah? " tanya Yuki.

" Aku,  e - aku dapet beasiswa di sini.! " jawab Al sedikit ragu, lalu berjalan cepat meninggalkan Yuki dengan tanda tanya besar.
Melihat reaksi Al setelah dirinya menanyakan tentang kekasih yang Al ceritakan,  membuat gadis itu sedikit penasaran.

****

Jam pulang sekolah, Yuki mengajak ketiga sahabatnya membuntuti Al yang mengatakan bahwa dia akan menjemput kekasih yang  ceritakan pada Yuki . 

Short Story ( Alki Version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang