[13] GoodBye, Axel

2.1K 118 14
                                    

[VotMen Please]

"Ax... xello Ivander Al... fredo?"

"Iya?" jawabku dengan nada bingung.

Terlebih... aku begitu kaget saat dia menepis tanganku dari wajahnya secara kasar, dia tidak seperti Vania yang aku kenal. "DENGAR BAIK-BAIK AXELLO IVANDER ALFREDO, AKU!! AKU VANIA CLARISSA REYNAND TIDAK PERNAH MENCINTAIMU SEDIKITPUN!! TIDAK PERNAH!!"

"Bohong" ujarku tidak percaya dengan suara bergetar.

"Bukankah kau pintar? Seharusnya kau bisa menggunakan akal sehatmu, mana mungkin seorang gadis yang telah kau permalukan di depan umum akan terus mengejar dan menyukaimu!! Hanya gadis bodoh yang bisa melakukan itu!!"

"Ya... hanya gadis bodoh yang melakukan itu. Dan kau lah gadis bodoh itu, yang telah berhasil membuatku jatuh cinta kepadamu..." Vania tertawa mengejekku, untuk pertama kalinya Vania berkata kasar kepadaku. Selama ini... sekasar apapun aku berkata kepadanya, dia hanya tertawa dan tersenyum menanggapi kekasaranku kepadanya. Tapi, kali ini... Vaniaku telah berubah... Dia bukan Vaniaku yang dulu.

"Kau benar, aku telah berhasil membuatmu jatuh cinta kepadaku. Dan tanpa kau sadari... aku telah berhasil mempermalukanmu didepan banyak orang, seperti yang kau lakukan dulu terhadapku... Hahaha..." dia mengejekku sekaligus tertawa hambar. Aku tahu... itu bukan kata-kata dari hatinya. Vaniaku tidak mungkin seperti itu, balas dendam kepada orang yang telah menyakitinya. Delapan tahun dia mengekoriku dan secara tidak langsung aku telah mengetahui sifatnya.

Aku meraih tangannya yang mencoba berlalu melewatiku. "Aku tidak perduli kau menyukaiku atau tidak. Tapi... untuk kesekian kalinya aku katakan... kalau aku akan membuatmu kembali menyukaiku..." Tidak menjawab ucapanku, Vania melepas tanganku dan berlalu dariku.

❤❤❤❤❤

-Author POV-

Selang setengah jam berlalu, seorang pria yang baru saja tiba di sana menepikan mobilnya. Mengembangkan senyum hangat untuk seorang gadis yang akan dia temui di sekitar sana. Pria itu mengernyit, ketika dia sudah berada diluar mobil. Bukan menemukan gadis yang sudah dijanjikan satu jam lalu, tetapi dia menemukan pria yang sudah tidak asing lagi di ingatannya. Axel, pria itu menatap heran melihat Axel terduduk lemah di rerumputan taman menyentuh kepala dengan kedua tangan. Wajahnya terlihat kacau dengan air mata yang membasahi kedua pipinya.

"Axel?" ujar Erza menepuk pundak Axel. Pria itu menoleh dengan pandangan berkabut.

"Kak Er...??" Axel menarik tubuh Erza hingga pria itu setengah berjongkok mensejajarkan dirinya. Axel memeluk kuat Erza, melampiaskan kekecewaan yang di dapatkan beberapa menit lalu.

"Ada apa?" tanya Erza hati-hati. Dia melihat ke sekitar, beberapa orang yang berada di sana masih membiacarakannya dengan suara amat pelan.

"Dia... menolakku Kak...Vania tidak memaafkanku, dia membenciku..." kata Axel dengan suara serak. Erza memeluk erat Axel, memberinya kekuatan untuk tetap kuat. Dia sama sekali tidak menyangka kalau Axel akan selemah ini hanya karena seorang wanita. Axel yang cuek, masa bodoh dengan semua wanita, angkuh, selalu ingin menjadi nomor satu disetiap segala hal, hilang sudah hanya karena Vania. Akankah Erza akan sama seperti dirinya? menjadi pria lemah hanya karena seorang gadis?

"Sebaiknya... kita cari tempat duduk dulu Xel, setelah itu jelaskan apa yang terjadi denganmu" Erza membantu Axel berdiri, dirinya sempat limbung saat Axel mencoba berdiri.

Setelah setengah jam mendengar masalah yang diceritakan oleh Axel, Erza manggut-manggut seakan mengerti apa yang dirasakan oleh adik sepupunya itu. Dia menepuk lembut pundak Axel.

[01] Cinta Salah JodohTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang