[22] I Love You, my husband

2.6K 118 8
                                    

[VotMen Please]

-Erza POV-

Untuk kedua kalinya aku menunggu Bunga yang belum juga pulang. Semenjak kejadian beberapa jam lalu di depan kampus, aku sama sekali tidak melihat batang hidungnya keluar dari gedung kampus. Apa dia marah kepadaku? Apa dia cemburu melihat gadis centil tadi yang mencoba merayuku? Kalau dia cemburu, kenapa tidak katakan saja dan marah-marah seperti biasanya.

Yaaahh... istriku itu bisa dikatakan egois. Dia melarangku mengatakan soal pernikahan kami di depan umum, aku tidak boleh mengakuinya sebagai istriku, dia selalu bersikap cuek kepadaku dan tidak sekalipun bersikap manja layaknya seorang wanita yang selalu ingin dimanja oleh suaminya. Tapi, belakangan ini dia selalu kesal bila melihatku bersama wanita lain. Dan aku... aku yang tahu itu, aku malah sengaja membuatnya kesal. Aku hanya ingin tahu, apakah dia cemburu? Apakah dia mencintaiku? 

Dia bukan Bungaku yang dulu. Bunga yang pendiam dan juga dewasa. Tapi, dari semua sifatnya yang aku tahu... aku lebih menyukai sifat Bunga yang sekarang. Sifat Bunga yang pemarah dan blak-blakkan. Aku menyukainya, aku mencintainya.

Kulirik jam di dinding, waktu sudah menunjukkan pukul sebelas malam. Tapi, Bunga tidak kunjung datang. Aku mondar-mandir di depan teras rumah, yaaa... sebaiknya aku menunggunya diteras daripada di dalam rumah.

Getaran ponsel bergetar di atas meja. Kupicingkan mata melihat nama yang tertera di layar LCD. Papi Naufal menelponku.

"Ya Pap?"

"Kenapa kamu tidak kemari? Bunga sudah menunggumu sejak tadi sore. Kalian baik-baik saja kan? Kalian tidak berteng -"

"Kami baik-baik saja Pap, sebentar lagi aku akan menjemputnya" langsung kupotong cepat kalimat papi sebelum dia mengira kami sedang bertengkar. Memang benar kenyataannya, kami sedang tidak baik-baik saja dan Bunga selalu berusaha menjauhiku belakangan ini.

Setelah kami memutuskan telepon, aku tersenyum simpul mengetahui keberadaan Bunga saat ini. Aku bergegas mengambil kuncil mobil dari dalam rumah dan segera meluncur kerumah papi Naufal.

❤❤❤❤❤

-Vania POV-

"Hmmmppphhh..." aku menggeram, menggeliat dalam tidurku. Dengan mata terpejam, aku bisa merasakan deruan nafas hangat menerpa leher belakangku serta tangan besar melingkar di pinggangku.

"Mami..." aku merengek merasakan geli disekitar leherku dan berusaha menjauhkan tangan besar itu dari pinggangku.

Aku kembali menggeliat saat kurasakan pelukan dipinggangku semakin erat dan dia semakin menjulurkan lidahnya di leher belakangku.

"Mam -"

"Biarkan seperti ini... maafkan aku Bunga, aku sangat merindukanmu..." katanya tanpa melepaskan jilatannya dileherku.

Aku terkesiap seketika saat menyadari seseorang yang tengah memelukku saat ini bukanlah Mami, melainkan Erza suamiku sekaligus kekasih kak Bunga.

Berusaha melepaskan dirinya dari diriku, sekuat tenaga aku berusaha menjauhkan dirinya. Tapi, semakin aku berusaha dia semakin memperkencang pelukannya. "Akkkhhh..." tanpa sadar aku mendesah ketika kurasakan tangan besar itu menangkup salah satu gunung kembarku lalu meremasnya.

"Ihhh... Lepas Mas..." dia tidak menghiraukanku. Dia terus saja melakukan aksinya berusaha membuatku bergairah terhadapnya.

"Kenapa Mas gak ngelakuin ini sama Mbak Gina aja? Seperti kemarin-kemarin Mas -"

"Apa?" tiba-tiba saja dia menghentikan aksinya dan menjauhkan bibirnya dari leher belakangku, dan... jujur saja itu membuatku sedikit kecewa. Karena aku baru saja terangsang olehnya, tapi dia malah menghentikannya.

[01] Cinta Salah JodohTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang