[19] Penjual Mie Ayam

2.5K 112 4
                                    

[VotMen Please]

"Thanks Al, kau sudah membertahuku mengenai Bunga dan Vania" ujar Revaldo kepada Alfa dari balik telepon

"Sama-sama Al, ini semua aku lakukan karena Om Naufal ama-sama Al, inibegitu baik kepada keluargaku. Khususnya, Vania. Dia yang telah meminta Om Naufal membiayai pengobatan ibuku beberapa tahun lalu, kalau bukan karenanya... mungkin aku tidak akan bisa melihat ibuku lagi..."

"Ya, aku tahu itu. Dulu Vania sempat mogok makan saat Om Naufal tidak bisa membantumu. Dan sekarang, kau kuliah di Bali karena permintaan Om Naufal agar kau bisa selalu mengawasinya dan memberikan kabar mengenai Vania..."

"Ya, seperti yang pernah aku ceritakan padamu. Lalu, apakah kau sudah mengatakannya kepada Om Naufal mengenai Bunga? Dan membatalkan pernikahan Vania dengan pria itu?"

"Aku rasa tidak perlu"

"Kenapa?"

"Setelah mendengar ceritamu, bahwa pria yang akan menikah dengan Bunga adalah kakak tampan yang telah memberikan kalung kepada Vania beberapa tahun lalu dan akan dijodohkan dengan Vania. Hanya karena pria itu mengira Bunga adalah gadis kecilnya, maka dia sendiri yang meminta dijodohkan dengan Bunga. Tapi, takdir berkata lain. Takdir tetap menjodohkan Vania dengan Erza, meskipun caranya... salah...?"

"Ya itulah rencana awal Om Naufal"

"Lalu, bagaimana caramu mengetahui kalau yang di Bali itu Bunga?"

"Awalnya, aku memang tidak menyadari dia Bunga. Dia berperan sangat hebat, bisa menirukan sifat dan karakter Vania dengan sangat baik. Tapi, tanpa sengaja aku mendengar dia menelpon seseorang dengan nada ketus. Vania yang aku kenal tidak seperti itu, lalu... dia menyebut-nyebut nama Vania dan pernikahan itu"

-Flashback On-

Pria muda berusia 21 tahun itu terus berdiri dibalik pohon mendengar Bunga menelepon seseorang di bangku halaman kampus yang tidak jauh darinya. Pria itu mempertajam indera pendengaran yang dapat menarik perhatiannya.

"Kamu mengerti kan Van? Aku tidak perduli siapa pria itu, aku hanya mencintai kekasihku Erza. Jadi, aku harap kamu bisa menggantikanku untuk pernikahan itu. Dan ingat, apa yang pernah aku lakukan selama ini untuk kamu Van. Kamu berhutang budi kepadaku. Jangan pernah memintaku untuk pulang ke Jakarta sebelum kamu menikah dengan pria pilihan Papi, mengerti?!"

Setelah mengatakan itu dengan nada sedikit tinggi, Bunga mematikan ponselnya secara sepihak dan secara kasar menaruhnya didalam tas. "Dasar bodoh!!" geramnya kepada sang adik yang tidak ada didekatnya.

Alfa berjalan mendekati Bunga,  dia berdiri menyamping dengan tangan terlipat di depan dada. Memperhatikan Bunga dari ujung kaki hingga ujung kepala, duduk di bangku panjang. "Secara fisik, kamu memang mirip dengan Vania. Bahkan penampilan kamupun..." Gadis bernama Bunga langsung menegang mendengar suara bass didekatnya. Dia mendongakkan kepala, lalu berdiri berhadapan dengannya.

"Apa maksudmu?" keningnya berkerut melihat Alfa tersenyum miring kepadanya.

"Bunga, Bunga Clarissa Reynand"

"Kenapa kamu menyebut nama kakakku? Apa kamu menyukainya?" kata Bunga, berusaha menutupi kegugupannya. Tetapi, lagi-lagi pria itu menertawakannya.

"Hahaha... apa kamu pikir aku akan menyukai gadis pembohong seperti dirinya? Pantas saja tidak ada satupun pria yang menyukainya, bahkan... semua orang lebih menyayangi Vania daripada Bunga. Karena Vania bukan gadis pembohong seperti Bu-nga" sindir Alfa secara terang-terangan, dia mencondongkan wajahnya kepada Bunga. Menatap gadis itu dengan tatapan tajam, dan berlalu meninggalkan Bunga begitu saja. Meninggalkannya dengan tubuh gemetar.

[01] Cinta Salah JodohTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang