[21] She Loves Me

2.3K 122 8
                                    

[VotMen Please]

"AKU BUKAN BUNGA!! AKU VANIA!! AKU VANIA CLARISSA REYNAND!! AKU HANYA GADIS BODOH YANG MENGGANTIKAN IDENTITAS KAKAKKU!! AKU LELAH!! AKU LELAH HARUS BERPURA-PURA MENJADI KAKAKKU!! APA KAU TAHU? BAGAIMANA RASANYA BERPERAN SEBAGAI ORANG LAIN??!!"

Hmmm... Bukannya terkejut mendengar kata-katanya yang bagaikan hilintar. Tapi, aku hanya tertawa mencemooh dirinya. "Kau, bukan hanya tidak mengakuiku sebagai suamimu. Tapi, demi tidak mengakui pernikahan kita... kau bahkan tidak mau mengakui dirimu. Malah mengkambinghitamkan adikmu... hahaha... " aku tertawa hambar, sama sekali tidak percaya apa yang baru saja dikatakan olehnya.

"ARRGGGGGHHH... TERSERAH!! TERSERAH KAU PERCAYA ATAU TIDAK, TAPI YANG PASTI AKU ADALAH VANIA!! BUKAN BUNGA!! DAN AKU SANGAT MEMBENCIMU!!" dia berteriak sambil menunjukkan jari telunjuknya ke arahku.

Lagi-lagi, aku hanya tertawa... tertawa mengejeknya. Lalu, bangun dari posisiku berdiri berhadapan dengannya. Kedua benda kenyal yang masih terbungkus dengan bra merah itu terlihat di depan mataku, meskipun tidak terlalu jelas karena lampu yang sengaja kupadamkan sebelum Bunga pulang. Andai saja keadaaanya tidak seperti ini, mungkin aku sudah langsung menerkamnya seperti sebelum-sebelumnya.

"Terserah... kau boleh membenciku... bukankah kau menginginkan agar kita tidak saling mengenal? Baiklah... sesuai permintaanmu, mulai detik ini anggap saja kita tidak pernah menikah dan jangan pernah mencampuri urusan masing-masing" kataku. Lalu berbalik meninggalkannya menuju kamarku.

Bruukk

"Awww" aku mengaduh. Dia berjalan cepat mendahuluiku, dengan sengaja menubrukku hingga tubuhku membentur dinding. Kali ini aku hanya geleng-geleng kepala melihat sikapnya yang sangat kekanak-kanakan.

Dia masuk kedalam kamar, membuka pintu dengan kasar. Lalu, hanya beberapa detik dia kembali keluar membawa selimut dan bantal ditangannya. Melempar dua benda tersebut ke tubuhku.

"AKU TIDAK MAU TIDUR SATU KAMAR DENGANMU!! SEBELUM AKU MEMAAFKANMU, AKU TIDAK AKAN MENGIZINKANMU TIDUR DI KAMAR!!"

Braaakkk!!

Katanya, dan langsung membanting pintu. Menutupnya hingga terdengar suara pintu terkunci dari dalam. Sekali lagi aku hanya menggelengkan kepala melihat tingkahnya. "Apa-apaan dia? Ini rumahku, aku yang membelinya dengan uangku sendiri. Tapi, dia melarangku untuk tidur dikamar?" keningku mengkerut. Tanpa ingin berdebat lagi, aku melangkah ke ruang kerja. Mungkin, untuk sementara aku akan tidur di ruang kerja saja sambil mengerjakan beberapa pekerjaan yang tertunda selama beberapa hari ini.

"Memaafkan? Dia memaafkanku? Bukankah seharusnya dia yang minta maaf kepadaku dan aku yang memaafkannya? Karena dia berusaha selingkuh dariku? Tapi, kenapa keadaanya terbalik? Aku yang bersalah dan harus meminta maaf? Tidak akan!!"

❤❤❤❤❤

-Author POV-

Pagi itu, dua hari sudah terlewatkan pertengkaran kecil diantara keduanya. Sudah dua hari pula mereka saling terdiam sibuk dengan pikiran masing-masing.

Berulang kali Erza mengusap perutnya yang telah berbunyi, menandakan cacing-cacing didalamnya menuntut minta diisi makanan. Dia melirik sekilas kepada Vania yang serius membaca sebuah komik ditangannya. 'Sejak kapan dia suka baca komik? Seingatku, dulu dia pernah berkata kalau hobinya adalah membaca novel. Tapi, sekarang...' Erza menggeleng cepat, tidak ingin memikirkan hal-hal yang tidak begitu penting baginya. 'Ah sudahlah, untuk apa aku memikirkan hal kecil seperti itu' pria itu beranjak dari posisi duduknya, meletakkan remote tivi tanpa mematikannya terlebih dahulu.

Dia menghampiri Vania yang duduk tidak begitu jauh darinya. "Aku lapar, apa kau ingin makan sesuatu? Kalau kau mau aku akan membuatkannya untukmu" kata Erza. Mencoba mengalah, berharap istrinya mau bicara setelah dua hari mendiaminya.

[01] Cinta Salah JodohTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang