[29] Surat Dokter

3.2K 164 34
                                    

[VotMen Please]

"Van, charger hp kamu dimana? Mami pinjam, punya Mami rusak" kata Aileen setengah berteriak ketika berada didalam kamar Vania yang bernuansa doraemon. Sedangkan pemilik kamar itu, tidak nampak dikamar. Namun pendengarannya mendengar suara gemericik air dari asal kamar mandi didalam kamar Vania. Wanita paruh baya itu bisa memastikan bahwa putri kesayangannya itu berada didalam kamar mandi.

"Ada didalam tas Mam, ambil saja!!" teriak Vania dari dalam kamar mandi.

Huekkk hueeekkkk...

Langkah kaki Aileen yang sempat melangkah untuk meraih tas Vania yang tergantung dibelakang pintu, terhenti begitu saja mendengar suara mual-mual dari dalam kamar mandi. Langkah kaki itu berjalan mendekati pintu kamar mandi dan menempelkan telinganya ke daun pintu.

"Kamu kenapa Van? Kamu sakit?" cemas Aileen sambil mengetuk pintu.

"Gak apa-apa Mam, sepertinya Vania salah makan tadi... " kata Vania berusaha menutupi keadaan dirinya yang sebenarnya, tanpa membuka pintu sedikitpun.

"Oh... ya sudah, kalau gitu Mami ambil  chargeran kamu di tas ya..."

"Iya Mam..." Aileen kembali melangkah meraih tas Vania yang menggantung dibelakang pintu. Merogoh tas Vania mencari sesuatu yang dibutuhkannya. Tetapi... Tangannya terhenti sesaat, ketika kelima jarinya tanpa sengaja menyentuh sebuah amplop putih dengan logo rumah sakit.

"Surat? Surat apa ini? Rumah sakit? Apa Vania sakit??" karena rasa penasarannya, akhirnya Aileen memberanikan diri untuk meraih dan membuka amplop berlogo rumah sakit tersebut. Dan...

"Van..." satu kata yang ingin dia lontarkan tercekat begitu saja saat kedua matanya tanpa sengaja menemukan sebuah kata -hamil- diantara goresan tinta hitam yang terukir indah diatas selembar kertas putih.

Dengan perasaan was-was dan penuh kecemasan, Aileen membaca satu persatu kalimat yang tertera diatas kertas itu hingga menjadi sebuah keterangan dimana menyatakan kalau Vania positif hamil dua minggu dan tertera pula tanggal disana tertulis tanggal dua minggu yang lalu, dan itu artinya... usia kandungan Vania saat ini sudah menginjak satu bulan tanpa sepengetahuan siapapun.

"Va... Vania hamil? Ti... tidak mungkin..." Aileen menoleh ke arah pintu kamar mandi yang masih tertutup dengan tidak percaya atas apa yang dia temukan didalam tas milik Vania. Melupakan charger yang ingin dia pinjam, Aileen akhirnya beranjak dari tempat dengan membawa surat keterangan tersebut keluar dari kamar Vania.

Sedangkan, wanita yang bernama Vania menangis sesegukan didalam kamar mandi.

Wanita itu terus menangisi nasibnya sambil memegangi perut ratanya karena usia kandungannya yang masih sangat muda.

"Ya Tuhan... apa yang harus aku lakukan?? Sampai kapan aku harus menyembunyikan kehadiran calon anakku kepada semua keluargaku?" dia terdiam sebentar, mengatur nafasnya yang terasa sesak.

"Sedangkan... usia kandunganku semakin lama semakin bertambah dan perutku... secara perlahan akan membesar. Lalu, apa yang harus aku katakan kepada mereka? Jika mereka menanyakan perutku... Ataukah... aku harus menggugurkan anak ini??"

❤❤❤❤❤

Aileen yang baru saja keluar dari kamar Vania, langsung bergegas masuk kedalam ruang kerja suaminya. Terlihat disana Naufal tengah mengajari Farrel untuk menjalankan salah satu bisnisnya yang berada di daerah Bandung, seusai Farrel lulus skolah beberapa bulan lagi.

"Mas..."

"Ada apa Ai?" terlihat raut cemas dari wajah mungil istrinya yang masih terlihat menggemaskan seperti beberapa tahun lalu. Wanita paruh baya itu, melirik Farrel seakan memintanya untuk keluar sebentar memberikan kesempatan kepada kedua orangtuanya untuk berbicara pribadi. Farrel yang mengerti dengan maksud Maminya, hanya bisa bergegas keluar dari ruangan tersebut dan memberikan kesempatan kepada mereka berdua untuk bicara.

[01] Cinta Salah JodohTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang