[20] Aku Bukan Bunga

2.6K 121 9
                                    

[VotMen Please]

"Kamuuuuuuu??!!!" pekiknya melihat penjual mie ayam itu tersenyum dan melambaikan tangan ke arahnya.

Untuk kesekian kali, Vania melebarkan matanya melihat pria yang amat sangat dia kenal tersenyum santai ke arahnya.

Gadis bernama Vania-pun akhirnya menerobos masuk ke dalam keramaian para pembeli yang mengelilingi gerobak dorong mie ayam. "Minggir... minggir... hush... hush..." dengan kedua tangannya yang halus serta melupakan identitasnya sebagai Bunga yang feminim, dia menyingkirkan beberapa pembeli yang menghalangi jalannya.

Begitu dekat dengan pria itu, tanpa-tanpa aba-aba Vania langsung menarik kerah baju penjual mie ayam dan menyeretnya hingga menjauh dari para pembeli disana, membuat pria itu berjalan terseok-seok mengikuti langkahnya.

"Aduuuhh... kamu itu apa-apaan sih say? Kenapa main tarik-tarik saja?? Disini kan banyak orang. Kalau kamu mau tarik-tarik aku nanti malam saja dirumah kan lebih..." kata pria penjual mie ayam yang tidak lain adalah Erza, suami dari wanita yang ada dihadapannya saat ini diakhiri dengan nada berbisik ditelinga Vania sambil merangkul pundaknya.

"Issshhh..." Vania menoyor pipi Erza, jengah melihat sikap Erza yang kepedean.

"Kamu tuh yang apa-apaan!! Apa maksud kamu dagang mie ayam di depan kampusku? Dan juga..." dia mengamati penampilan Erza dari ujung kaki hingga ujung kepala. "Mana ada penjual mie ayam pakai pakaian seperti ini??" tangannya memegang sisi kemeja Erza "Tuuuhh... penjual mie ayam lebih cocok dengan pakaian seperti itu!!" gerutu Vania sambil menunjuk ke arah tukang bakso yang hanya mengenakan kaos oblong, celana panjang serta sendal jepit.

"Ohhh..." gumam Erza manggut-manggut mengikuti arah pandang Vania.

"Saltum kan?? Malu-maluin saja!!" kesal Vania dan berlalu darinya tanpa berkata apa-apa lagi.

Setelah wanita itu pergi, Erza tersenyum miring melihat punggung Vania yang menjauh darinya. "Kamu yang telah membuat aku saltum Bunga, kamu juga yang telah membuatku untuk jualan di depan kampus ini. Kalau saja tadi pagi kamu tidak berkata seperti itu, aku tidak mungkin berada disini sambil jualan mie ayam"

- FLASHBACK ON -

"Ingat ya, setelah keluar dari rumah ini kita harus pura-pura tidak saling kenal. Aku gak mau kalau semua orang tahu aku sudah menikah" ancam Vania sambil menyuap sesuap nasi uduk buatan Erza.

"Kenapa? Kenapa kita harus pura-pura tidak saling kenal? Memang apa salahnya kalau semua orang tahu kita sudah menikah?" tanya Erza meneguk segelas air.

"Tentu saja salah, aku ini masih 20 tahun dan belum lulus kuliah. Gimana kalau semua teman-temanku tahu aku sudah menikah? Dan nanti aku... hamil? Hiiiiiiiii..." kata Vania sambil bergidik merinding membayangkan dirinya hamil seperti kebayanyakan wanita yang telah menikah. "Lagipula... nanti tidak akan ada yang naksir aku lagi, kalau mereka tahu aku sudah menikah..." ujarnya dengan nada amat pelan hampir tidak terdengar oleh Erza.

"Apa? Tadi kamu bilang apa Bunga?"

"Bukan apa-apa, pokoknya kita harus saling tidak kenal di luaran. Titit!! Eh salah, titik!!" kata Vania penuh penekanan sambil menekan ujung sendok ke piring.

mata Erza memicing mendengar kalimat terakhir yang dilontarkan oleh Vania. "Apa? Tadi kamu bilang apa? Ti... ti... t?? Kamu masih penasaran sama anu aku ya??" goda Erza mencondongkan tubuhnya kepada Vania yang berada diseberang mejanya.

"Apa sih??!!" gerutu Vania langsung pergi meninggalkan Erza yang menertawakan dirinya tanpa menghabiskan sisa nasi di atas piring.

"Bunga... Bunga... semakin kesini kamu semakin memggemaskan saja hahahahaha" dia tertawa lebar terbahak-bahak.

[01] Cinta Salah JodohTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang