pisang is banana

531 94 46
                                    

Tepat pukul 2 dini hari, aku masih tidak dapat tidur karena terus memikirkan perjalanan yang akan ku jalani nantinya.

Sudah beberapa kali mengganti posisi untuk tidur, tetapi tetap saja aku tidak merasa nyaman. Berbagai cara sudah ku lakukan, mulai dari mendengarkan lagu melow, mengedipkan mata secara cepat, menghitung jumlah bintang glow in the dark dikamar sampai memeluk guling membayangkan kalau itu Justin Bieber.

"Can you hear me? Can you hear me?" Dengan bodohnya aku tidak sadar sudah berbicara dengan bantal yang ku kira itu adalah Justin.

Detik demi detik akhirnya aku pun ternyata bertemu dengan Justin didalam kamar.

Soalnya itu mimpi.

Hi or Hey

"(Y/n)!" Teriakkan membahana ditambah deritan pintu kamar membuatku terbangun dari tidur macam anak ayam itu.

Secara samar-samar karena baru bangun tidur, aku tidak dapat melihat orang itu dengan jelas. Namun, dari suaranya bisa ku pastikan itu si Cipuy.

"Wake up you sleepy head!" Dia pun menyibakkan selimut yang tengah ku pakai. "5 minutes." Gumamku sembari mencari-cari selimut yang tadi ia sibakkan.

"No! You must get ready, the boys already here." Dengan segenap nyawa yang baru dikumpulkan olehku, aku pun duduk dulu dipinggiran kasur.

"You look so horrible. Your hair is like a lion." Bantal guling pun akhirnya melayang ke kepalanya yang audah tertata rapih itu. "Shut up, Cal. Your hair look like a phoenix."

Menyalakan keran air untuk air hangat sangat menyegarkan untuk dipagi-pagi buta seperti ini. Sekitar jam 3 pagi, ini aku sudah siap-siap pergi ke bandara bersama-sama temanku dan juga nenekku.

Koper yang sudah ku persiapkan sudah berada dibelakang pintu dan sedikit berdebu karena akibat dari AC seperrinya. "Anjing, berat banget ya." Sekali tarik, roda-roda dari koper itu pun bergerak.

"Gua bawa apaan aja sih?" Mengingat-ingat benda apa saja yang ku bawa karena ini terlampau berat.

Terlihat Luke, Michael, Ashton, dan Calum yang sedang meminum secangkir teh hangat dan juga pisang goreng.

"What is this food called again?" Tanya Luke disela-sela mengunyah pisang goreng. "Pisang goreng." Jawab nenek yang berada didepannya yang sedang mengunyah pisang goreng juga.

"Not bad." Kata Luke yang menikmati setiap inchi pisang tersebut. Aku pun melihat anak-anak itu yang tengah memakan pisang dengan hikmat.

"Morning." Sapa mereka disela-sela mengunyah yang membuat tidak jelas saat berbicara.

"(Y/n) what is the meaning of banana in bahasa?" Tanya Ashton saat aku baru saja mendaratkan bokongku di kursi dapur bersama mereka semua. "Pisang. So pisang is banana." Jawabku dan Nenek memberiku jatah pisang goreng dipiring.

Terlalu biasa untuk memakan pisang goreng saja. Aku lebih suka bereksperimen untuk soal makanan. Saus adalah topping terbaik untuk memakan pisang goreng.

Manis bercampur pedas adalah kombinasi yang pas.

"What? That must be nasty." Cela Calum sembari melahap pisang gorengnya. "You haven't taste it, you haven't live bro." Jawabku seasalnya dan menggoreskan saus diatas setiap inchi pisang goreng.

"Michael, dude." Panggilku kearah Michael yang makan pisang goreng itu sembari dicelupkan ke tengah hangat. "Come here." Ucapku yang membuatnya bangkit dari duduknya dan berdiri didepanku.

Hi or Hey // 5SOSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang