inside out

750 143 109
                                    

Mereka meninggalkanku sendiri didepan pintu masuk, "guys! Where's the light switch?" Suara Luke menggema yang semakin membuatku merinding.

"Asu, bangsat, dugong, anoa. Gua sendirian." Aku pun lari ngibrit kedalam kearah orang yang jaraknya paling dekat denganku.

Aku pun memasuki kawasan Tiny Minimarket ini.

"Found it!" Setelah teriakkan Calum, lampu-lampu pun menyala, "YEAY!" Seru mereka semua senang, kecuali aku. "What if the ghosts here doesn't friendly?" Tanyaku karena aku takut kesurupan sekarang. Demi apa pun.

Hawa negatif menyapa.

"Just chill, (y/n), everything's gonna be-" tutur Luke menenangkanku, namun tiba-tiba saja semua lampunya menyala remang-remang dan padam.

"THE LIGHTS GO OUT GUYS! LET'S GET OUT PLEASE." Teriak ku histeris layaknya orang kesurupan dan mencengkram baju Luke kuat-kuat.

"IT'S NOT ALRIGHT! IT'S NOT ALRIGHT! THE LIGHTS GO OUT." Tambahku teriak-teriak.

"WHEN THE LIGHTS GO OUT, WILL YOU TAKE ME WITH YOU AND CARRY ALL THIS BROKEN BONE?!" Dalam situasi ini, Michael masih bercanda dan menyanyikan lagu dari My Chemical Romance untuk meledekku dengan perkataanku yang terakhir saat lampu mati.

"THROUGH STITCHES AND THE CROWED ROOMS HIGHWAYS I CALLED HOME." Sambung Calum entah dimana.

"(Y/n), chill, you're gonna ripped my shirt." Kata Luke yang menyingkirkan tanganku dari bajunya, jahat memang.

Tapi, dia malah sekarang mencengkram tanganku kuat-kuat dan aku bisa merasakan rasa dingin disela-sela jari jari tangannya. "Don't leave me here alone, please. Stay with me." Aku tidak percaya baru berkata itu pada Luke. Gila memang gila, ini karena rasa takutku akan tempat ini, namun Luke sudah melepaskan gandengan tangan kami.

"Chill (y/n)." Katanya dia lagi sembari berjalan kearah dimana Michael berada dan mengeluarkan ponselnya untuk menyalakan senter. "You know, you've talked like that for three times." Kataku yang dari tadi menghitungi perkataan chill yang keluar dari mulutnya.

"Have you checked that? It could be expired!" Tanyaku kearah Michael yang hendak membuka bungkusan chips. Michael pun menunjukkan bungkusan chips tersebut dan tertera tanggal expayetnya, ternyata belum expayet, masih sekitar 3 bulan lagi.

Kami pun menelusuri setiap lorong yang ada makanannya dan barang-barang yang sudah ditinggalkan. Aku masih berada disisi Luke.

"Do you hear that?" Ada suara kresek-kresek yang berlangsung layaknya backsound difilm horror.

Kresek Kresek Kresek

"Did you hear that?!" Kataku setengah berbisik karena takut, "hear what?" Kata Luke yang lagi nyemilin coklat m&m.

Kresek Kresek Kresek

Suara itu lagi.

Demi belatung yang ada dikebon,

Kalo itu suara salah satu dari anak curut itu bakalan gua tendang ampe empang.

"Maybe that was rats." Kata Luke yang membuatku berfikir, benar juga, ini tempat udah lama ditinggalin dan mungkin banyak hewan aneh disini. Termasuk tikus.

"No, I think maybe that was trolls, box trolls." Tanyaku yang kobam akan film dan juga disini banyak kardus yang sudah tidak terpakai. "Omg, they're just fictional character." Luke mendengus frustasi dan tertawa kecil.

Hi or Hey // 5SOSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang