"Someday, I would be kodok prince like in the Disney movie." Kata Michael sembari sok cool layaknya pangeran, "You wish, boi." Jawabku yang dibalas dengan senyuman miringnya.
Michael mengkhayal jadi pangeran kodok karena terlalu kebanyakkan dengerin lagu Kodok dari Wan Khodir itu.
"And I will find someone who truly loves me, for the who I am not with the what I have." Lanjutnya yang sangat jarang akan warasnya itu.
"Wait, what do you have? Even your hair would be gone in weeks." Balas Calun yang membuatku ingin mengakak guling-guling.
"Listen you little Asian," ucap Michael sejenak mengambil nafas, "I'm trying to be poetic right now. You're not helping me."
"Tumben banget waras." Gumamku yang membuat Ashton dan Arjuna tertawa. Si Ashton gaya gayaan mending tau artinya.
"I'm hungry." Ucap Luke sembari mengusapi perutnya yang katanya berotot, "I need energy."
"Want to taste mie petir?"
"HA?!" Teriakku karena dulu aku pernah mencoba makanan dengan nama seperti itu, dan hasilnya sangat pedas. "Biasa aja goblog." Ucap Calum dari arah belakang.
Calum. Bahasa Indonesia nya akan lancar saat ia berkata-kata kasar kek amplas.
Setelah dirunding dan dirundingkan, kami semua memutuskan untuk makan mie petir tersebut di malam malam seperti ini.
Arjuna sangat pandai. Sepandai Spongebob.
"What if I got diarrhea after I ate this thing?" Ucap Calum yang baru tersadar saat makanan mie petir itu sudah disajikan.
"Simple, don't eat this mie." Ucap Michael yang sudah menyuapkan suapan pertamanya kedalam mulut. "Or just go to the toilet."
"Holy freaking cheese." Umpat Michael saat merasakan sensai geludug didalam mulutnya, " but there's no cheese in it." Balasku sembari makan mie petir dengan santai.
Michael, Calum, dan juga Luke memasan dengan paket cabai Professor yang mana itu adalah terpedas sekitar 25 cabai, sedangkan Arjuna dan Ashton memasan paket cabai Sarjana yang mana hanya 20 cabai lalu aku hanya paket cabe terendah, yaitu PAUD yang hanya 5 cabai.
"You're so lame, dude." Ejek Calum yang pastinya kalian tau untuk siapa. Setelah kalimat itu, banjir keringat menyerangnya. Bibirnya yang tebal dan merah tambah merah seiring ia menyendok kuah dari mie petir itu.
"At least, I'm the normal human who aren't ate spicy food at night, like this." Ucapku disela meneguk teh susu yang dingin. Susu dipercaya sebagai penawar rasa pedas, layaknya senyuman doi sebagai penawar kegalauan hati.
BHAK.
Tidak kurang dari setengah jam, kami pun sudah selesai memakan makanan mie petir itu. Kami pun bermaksud untuk melanjutkan perjalanan yang tidak tahu akan kemana. Mungkin, pulang ke villa dikarenakan bulan sudah berada diatas kepala kita.
"Where's my phone?" Tanya Ashton sembari merogoh-rogoh kantung celana miliknya.
Ashton memang kebiasaan suka meninggalkan ponselnya dimana saja ia berada. "Maybe it has left in that kedai or maybe it dropped?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Hi or Hey // 5SOS
Fanfiction"Hey guys." "Hi." "Is it hi or hey?" There will be a lots of shits and a lots of...us? Written in English and Bahasa Written by curhood [WARNING⚠: THIS STORY CONTAINS OF MATURE LANGUANGE, SWEARING AND MATURE STUFFS. READ AT YOUR OWN RISK]