chains of friendship

379 67 74
                                    

"Where's my suitcase?"

Luke keluar dengan membawa Pengy -boneka penguinnya- keluar dari sarang Muke. "Michael, did you hide it from me?" Dengan sekali lirikkan dari mata Michael yang tengah duduk didepan televisi pun membuat Luke mendengus, "never mind." Ucapnya lalu berjalan kearah dapur.

"Have you all packed your stuff?" Tanya Ashton sembari menenteng jemuran yang baru saja ia ambil dari halaman belakang. Aku hanya mengangguk dan juga Michael yang sedang terfokus ke kartun yang sedang ia tonton. "Talk to you guys later." Ashton pun hilang masuk kedalam kamarnya untuk membereskan semua barang-barangnya.

"I can't believe we are moving on." Ucap Michael setelah melihat iklan yang muncul dan memalingkan wajahnya dari televisi. "I mean, two weeks isn't enough."

"Agree," ucapku sembari memainkan ujung bajuku yang sudah mulai belel, "but we still have one more week before the summer break really really over."

Michael hanya mengangguk dan terdengar suara gemuruh perut yang menyambarnya. Semua dari kami dari kemarin tengah sibuk untuk membereskan semua barang-barang kami untuk dibawa pulang lagi ke Sydney. Liburan kami yang singkat ini sudah mau memasuki masa tenggangnya. Jadi, kami harus mempersiapkan segalanya dan mengecek tidak boleh ada yang tertinggal.

"I don't know what to do." Ucapku yang sangat bosan menonton kartun atau pun acara yang berada di televisi itu. "Do you guys see my suitcase?" Suara gema dari suara Luke terdengar diantara musik yang tengah meramaikan kamar Cashton.

"Really?!" Pekik Luke dengan menyipitkan kedua matanya yang berwarna biru. "This is mine, Calum," ucap Luke yan lalu masuk kedalam kamar Cashton, "there's penguin sticker on each of the wheels."

Aku dan Michael yang berada di ruang tengah, hanya bisa melihat Luke hilang seakan dilahap oleh pintu kamar. Ibarat Alice baru saja memasuki pintu kecil yang akan ke Wonderland. Perbandingan tinggi pintu kamar dengan tinggi Luke mungkin 3:4.

"He found his suitcase." Ucapku sembari mencolek bahu Michael sembari memberi isyarat pandangan kearah Luke yang tengah menggeret kopernya. "Jadi orang ribet banget."

"What if our holiday was longer than we thought?" Ucap Michael yang tidak aku ketahui apa maksudnya. "What if we had a time machine then we could go back to wherever and whenever we want?"

"Michael, lu abis makan belalang apa yak?" Aku kesal sendiri dengan Michael yang suka ngomong aneh-aneh dan suka banyak mengkhayal.

"I have eaten nasi uduk this morning, thank you for asking." Dia mengejek sembari senyum selebar mungkin lalu kembali ke ekspresi datar.

"(Y/n), do you realize that these two weeks that we have spent, I'm so glad that-" Michael sedang menutuo kedua matanya dan menyembunyikan irisnya yang berwarna hijau, "-Ashton's didn't make something about knock knock jokes?" Ucapnya sembari tertawa renyah.

Tiba-tiba dari tawa Michael yang renyah itu, terdengar suara renyah kunyahan kerupuk. "Did someone just say jokes?" Calum datang dari belakang dengan memakan rengginang berwarna hijau.

"Dear lord, Calum. You scared me." Kata Michael sembari mebelalakan matanya. "Lullaby." Balas Calum yang tak aku mengerti, begitu juga dengan Michael.

"Lullaby?"

Calum mengangkat satu telunjuknya dan menunjuk ke mulutnya yang tengah mengunyah lalu jakunnya naik turun seiring ia menelan makanannya.

"Lullaby was like something you say to someone who done something overdramatic, in bahasa." Ucapnya dengan penuh percaya diri.

Lullaby?

Hi or Hey // 5SOSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang