Setelah kemarin sore menaiki Gunung Gamping dengan sok-sokan. Akhirnya, kami semua pun merasakan tonjokkan betis yang luar biasa.
"Oh, my calf." Ucap Luke sembari memijat-mijat betisnya yang terasa digebuki oleh orang sekampung.
"Ini, terasa ada anak sapi diatas petisku." Ucap Ashton yang sembari tidur tengkurap di atas sofa luar. Ya, kami lagi menikmati semilir angin disamping luar villa.
"Betis goblo." Ujarku yang membaluri arak disekitar betis. Kata Mbok Warsih pake itu aja biar berasa dipijet-pijet tapi lama kelamaan aku mendapatkan sensasi yang sangat mengerikan.
"KEBAKAR!" Belum ada satu menit, cairan itu meresap kedalam kulitku yang menyebabkan rasa terbakar luar dan dalam. "Tai. Kucing. Tai. Kucing." Aku pun bangun dari tempat duduk disamping Calum mencari sumber air.
Tenang ae.
Bukan mau endorse kek si tante.
"What did she say?" Ucap Luke kearah Ashton sepertinya, "she's swearing something." Kata Ashton yang sudah mengerti bahasa umpatan untuk orang Indonesia.
Segala kotoran.
Segala hewan.
Segala benda.
Segala nama orang.
Semua itu bisa jadi umpatan.
"Tie? Seriously? Swearing with a tie?" Ucap Calum sembari menggelengkan kepala. Karena radius sumber air alias keran berada hanya sekitar 3 meter dari dia berada, aku dapat mendengarnya.
Emang anak gobs, kuping congean.
"Tai not tie. Tai mean shit." Ucap Ashton yang sembari memainkan botol cairan arak ditangannya. "Smells weird." Katanya sembari gegayaan membaca petunjuk dan juga kegunannya pada sticker yang tertempel dibelakang bagian botol.
"Calum, please translate this." Ashton menyodorkan botol geliga itu ke Calum, "i barely speak bahasa, why me? Ask the blonde boy."
"Who is the blonde boy you talking about? We have two blondie boys here." Ucapku melihat kearah Luke dan Michael.
"Shut up! It because the blue has faded." Ucap Michael dengan wajah cembetut. "I told you guys, I NEED hair dye ASAP, but all of you didn't listen to me."
"And mine is dirty blonde not blonde." Ujar Luke memijat betis satunya yang telah ia taikan keatas pahanya.
"I'm blonde too," ucap Ashton dengan wajah yang sangat aneh, "No, just look at it, I'm sure you understand what it means."
Calum pun mengambil botol itu dan baru saja ia melihat apa yang tertera disitu ia pun memasang mukanya yang ingin digebukkin orang sekampung karena terlalu datar.
"It's Chinese," ujar Calum datar menatap Ashton, tawa aku, Michael dan yang laninnya sudah meledak, "ching chang ching chong?" Ledek Michael yang sudah hampir mati terhimpit bangkunya dan juga milik Luke.
Hi or Hey
"No bro! You have to be on that black side!"
"It's the L, stupid. I'm on the white side!"
Teriakkan-teriakkan itu hanya membuatku meloho dan memijat kening serta betisku secara bersamaan.
"Cal, you move 3 blocks to the E5." Kata Luke dengan menunjuk-nunjuk tempat dimana Calum berada.
Apa yang mereka lakukan sangat tidak berfaedah. Bayangkan, mereka main catur, namun dengan badan mereka sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hi or Hey // 5SOS
Fanfiction"Hey guys." "Hi." "Is it hi or hey?" There will be a lots of shits and a lots of...us? Written in English and Bahasa Written by curhood [WARNING⚠: THIS STORY CONTAINS OF MATURE LANGUANGE, SWEARING AND MATURE STUFFS. READ AT YOUR OWN RISK]