Sudah kukatakan kan, jika kehilanganmu tidak ada bedanya dengan membunuhku?
Ini bukan hiperbola, namun ini nyata. Tidakadanya kamu di sampingku membuat sebagian hidupku kosong. Hampa. Lupa akan segala sesuatu, karena di setiap detik yang kuingat hanya kamu. Di setiap sudut bibirku yang melengkung membentuk senyuman lebar itu, terbesit rasa kekhawatiran padamu.
Kamu mungkin tidak mengerti. Parahnya, tidak ingin mengerti. Namun kenapa, kamu memasuki hati jika tidak ingin singgah di dalamnya?
Aku membenci setiap detik bersamamu. Sebab, detik-detik itu membuatku tak ingin lagi berjauhan denganmu. Padahal kenyataannya, kamu diciptakan bukan untuk aku. Namun, aku juga menyukai setiap detik bersamamu. Sebab, aku tidak pernah merasa sebahagia ini sebelumnya.
Karena hanya kamu, lelaki yang membuatku merasa selalu diistimewakan, selain Ayahku.[]
KAMU SEDANG MEMBACA
Bittersweet Memories
PoetryIni bukan sajak, bukan juga cerita. Hanya sebagai sampah untuk menampung apa yang ingin kubuang.