"Coba katakan sekali lagi pada saya."

22 3 2
                                    

Nyatanya, mencintai seseorang yang sampai kapan pun tak akan dapat saya gapai lebih sakit dari apa pun.

Bisa saja kamu berbalik mencintai saya. Namun selamanya, kisah kami takkan pernah ada. Sebab dinding besar mahakokoh membentengi masing-masing dari kita.

Coba katakan, apa bisa, saya yang beribadah lima kali dalam sehari dapat bersatu dengan kamu yang menjalankan rutinitas sekali dalam seminggu?

Coba katakan pada saya, apa saya yang dapat bersalawat ini bisa menggapai seseorang yang seringkali menyanyikan pujian?

Coba katakan sekali lagi pada saya, apa saya yang sering memanjatkan doa pada salat sepertiga malam pantas mengharap menjalin kasih dengan seseorang yang tengah bersimpuh di hadapan altar?

Lalu, sampaikan pada Bapa-mu. Saya, seseorang yang bukan salah satu dari pengunjung rutin gereja setiap minggu ini mencintai salah satu dari umatnya.

Setelah itu, tanyakan pula pada Bapa-mu. Apa pantas, saya yang bukan salah satu dari sekian orang yang berdoa kepadanya, boleh mengharap dipersatukan dengan kamu yang selalu taat kepadanya?

Bittersweet MemoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang