"Kepergianmu, membunuhku."

18 1 0
                                    

Kamu tahu, apa yang menjadi ketakutanku dari dulu? Kehilangan kamu. Namun kini, hal yang aku takutkan terjadi. Aku kehilangan kamu. Bahkan yang lebih parahnya, aku kehilangan kita. Kita yang dulu pernah saling menggenggam. Kita yang menjadi alasan, mengapa aku tetap berdiri tegap di sini.

Kamu ingat, segala sesuatu yang pernah kita lewati bersama? Percayalah, bukan hal mudah bila kamu memintaku melupakan semuanya. Karena kamu adalah ingatan yang sama sekali tidak ingin kulupakan, tidak ingin kuhapus. Biarkan aku tetap mengenang semua yang telah menjadi kenang. Biarlah aku tetap menunggu dalam belenggu. Biarkan aku tetap bertahan walau kini perasaanku ditahan.

Dulu, aku berpikir bahwa kita diciptakan untuk melengkapi satu sama lain. Kamu dengan kedewasaanmu, serta aku dengan keegoisanku. Percayalah, kamu adalah satu-satunya lelaki selain Ayahku, yang mengerti bagaimana cara mencintaiku.

Namun sekarang, kamu pergi. Meninggalkan aku dengan sejuta kenangan yang pernah kita lewati bersama. Membiarkan aku memikirkan praduga-praduga penyebab kamu pergi begitu saja.

Ini bukan patah hati. Namun, kepergianmu membuat sebagian warasku hilang terbawa angin. Sampai saat ini, aku belum menemukan penawar dari luka yang kamu ciptakan. Ia terlalu dalam hingga membuatku sulit untuk bangkit.

Kepergianmu, membunuhku.
Karena semua yang aku butuh, hanya ada di kamu.

Bittersweet MemoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang