Pada langit malam, aku bercerita perihal kamu yang perlahan lelah. Tanpa adanya tanggapan, aku berpasrah.
Pada genggam tangan yang mulai mengurai, kupasrahkan semua padamu. Terbukti sekarang, berada di pertengahan antara bertahan dengan lepas memang lebih sakit dari apapun.
Pada langkah yang berjalannya mulai tak konstan, kupasrahkan semua padamu. Kamu mempercepat langkahmu, sedang aku mulai melambat sebab kehabisan energi.
Pada titik jenuh dan akhirnya semua tak lagi sama, kupasrahkan semua padamu.
Selamat merebah lelah, Tuan yang selama ini berjuang dan mempertahankan.
Semoga lekas bangkit, dan menjemput aku yang sudah tertinggal jauh dari kemarin.
2017, hari terakhir di bulan Mei.

KAMU SEDANG MEMBACA
Bittersweet Memories
PoetryIni bukan sajak, bukan juga cerita. Hanya sebagai sampah untuk menampung apa yang ingin kubuang.