"Sama persis seperti keadaan hati saya; sunyi."

13 2 0
                                    

#HariKe3

Tema:
луна [luna] = Rembulan

Kemarin malam, langit Rembang sepi. Tak ada satu pun bintang yang menghiasi. Bahkan bulan pun tertutup mega. Sama persis seperti keadaan hati saya; sunyi.

Ditemani alunan lagu Kasih Tak Sampai yang saya dengar melalui earphone, saya bercerita dalam diam kepada bulan. Saya harap kerinduan yang saya ceritakan dapat disampaikan bulan kepada kamu. Namun nihil, bulan tak memberikan reaksi dari aksi yang saya ciptakan. Tidak seperti Hukum Newton Ketiga, ya?

Tak lama kemudian ponsel saya berdering. Menandakan ada sebuah pesan. Saya tak berharap pesan tersebut datangnya dari kamu, sebab saya pikir kamu sudah tak peduli perihal saya. Pun, tidak mungkin pula bulan menyampaikan rindu saya secepat itu, ini bukan negeri dongeng.

Saya buka pemberitahuannya,
dan,
itu
memang
benar
dari
kamu.

Satu tetes air mata pertanda haru terjatuh. Entah apa yang membuat diri saya selemah ini, namun saya benar-benar rindu.

"Langit sepi ya?" Saya meminta persetujuan.

"Sepi?" balasmu atas tanya saya.

"Bintangnya nggak ada," jawab saya lagi, "padahal, aku lagi pengen lihat."

"Bintangnya sembunyi. Mereka malu dilihat sama kamu." Begitu balasan yang kamu kirim dari jarak 606 kilometer.

"Bintangnya sembunyi di Bogor ya?" canda saya. "Kamu kan bintang."

"Aku nggak mau jadi bintang," jedamu, "bintang banyak. Aku nggak mau nanti kamu salah mengira bintang mana jelmaan aku."

Begitu percakapan kita malam itu yang membuat saya sedikit lega.

Uraian pesan singkat yang datangnya dari Bogor itu selalu saja menimbulkan senyum.

Teruntuk bulan, terima kasih, sebab telah menyampaikan rindu pada Tuan di Kota Bogor yang sebelumnya tak tersampaikan ini.

—Tyolana Desta

[ 10 Hari Dalam Diksi merupakan kegiatan tantangan menulis yang diadakan oleh OA Bersajak. #Bersajak #10HariDalamDiksi #10HDDAgustus #Agustus ]

Bittersweet MemoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang