Di suatu hari, kamu datang dan mengulurkan tanganmu, membawaku bangkit dan melangkah bersama.
Namun di suatu ketika, kamu melepaskan uluran tanganmu saat aku telah bergantung padamu, mati rasa pada tangan-tangan lain yang siap menggantikan genggaman tanganmu yang kini telah terlepas.
Dulu, genggaman hangat itu kurasa sudah cukup erat hingga aku berpikir, tidak akan ada yang bisa melepaskannya. Namun, aku salah. Genggaman tangan kita belum terlalu kuat untuk menghadapi aral yang siap melintang di depan kita saat itu.[]

KAMU SEDANG MEMBACA
Bittersweet Memories
PuisiIni bukan sajak, bukan juga cerita. Hanya sebagai sampah untuk menampung apa yang ingin kubuang.