Jalanan basah diguyur hujan sejak tadi siang dan aku baru beranjak pulang setelah hujan reda. Teman-teman ku sudah pulang sejak tadi itu karena mereka membawa payung. Di ujung jalan tempat pemberhentian bus aku berdiri memang sedikit melelahkan menunggu dengan berdiri itu karena Halte yang basah terguyur hujan dan aku nggak mau rok ku basah karena duduk di Halte itu.
Tiba-tiba sebuah mobil berhenti tepat didepan ku, Aku menoleh sebentar lalu melihat siapa dan mau apa dia berhenti tepat didepan ku.
"Anita? Anita Florenza Evelyn? " tanya seseorang itu dalam mobil sambil mendekat kekaca mobil.
Aku menjuk padaku bingung, meyakini apa dia memanggilku dia mengangguk lalu melambaikan tanganya mengisyaratkan padaku untuk mendekat. Walaupun ragu aku mendekatinya.
"Kamu Anita murid kelas 11 kan? " tanyanya lagi. Aku sedikit heran dan mengingat siapa dia kenapa dia mengenaliku, tapi aku segera mengangguk.
"Saya Pak Fariz guru kelas 12, kenapa kamu belum pulang? " dia bertanya aku hanya menjawab sekenanya
"nunggu hujan reda Pak ".
Dia tersenyum sebenernya Aku kurang familiar dengan wajahnya tapi Aku pernah melihatnya waktu upacara.
"Bagaimana kalau bareng dengan saya, saya mau kearah Jalan Anggrek" Aku sedikit terkejut dengan ajakannya dan menolak halus dengan alasan menunggu kakak ku.
Padahal hari ini Bang Ijal nggak akan jemput jadwal dia benar-benar padat di hari Rabu. Dengan alasan itu Pak Fariz segera pergi dan Aku dapat bernafas lega.
☀☀☀
Aku pulang dengan disambut simanis kucing kesayanganku. Saat bermain diluar dengan simanis tiba-tiba,
"Plaakk... " kepalaku dipukul oleh seseorang.
"Aaaaa... " teriak ku sambil menoleh, Aku segera memukul punggungnya
"Aaa.. Sakit!" teriaknya.
"Rasain haha emang yang tadi nggak sakit" kataku kesal.
"Harusnya Gue yang marah, liat jam berapa? jam segini baru pulang kemana aja sih lo!?." katanya kesal.
"Nunggu hujan reda bang." kataku santai.
"Dasar lo tuh ya bikin gue diomelin sama Bunda, gue juga gak latihan gara-gara nyariin lo di telfon ga dianggkat di SMS nggak dibales " Katanya dengan wajah sedikit kesal.
"Hp gue ketinggalan dilaci kamar " kataku sambil melenggang masuk kamar.
Dan bang Ijal masih menggerutu meneriaki kesal. Aku sudah biasa dengan sikap bang Ijal yang selalu khawatir kepadaku bahkan sudah seperti BodyGuard.
"Nita, cepet mandi terus makan" kata Bunda yang berada diluar kamar.
"Iya bun" teriakku dari kamar.
Meja makan dipenuhi dengan hidangan yang hangat pas untuk disantap saat cuaca dingin seperti ini. Bang Ijal sudah hampir selesai menyelesaikan makan begitu pula aku dan Bunda. Memang kita hanya makan malam bertiga tepatnya sejak Ayah meninggal kita selalu bersama kadang aku teringat gurauan Ayah saat makan bersama kini hanya kenangan.
"Nit, tadi kamu kemana? pulang sampe larut kaya gini sampe bikin abangmu itu khawatir?"
"Aku tadi cuman nunggu hujan reda Bun, terus nggak sempet ngasih kabar soalnya Handphone ku ketinggalan dikamar" jawab ku sambil melihat bang Ijal yang mengambil jeruk dan mengupasnya seolah tak mendengar percakapan kami.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE BEST FOR YOU
Teen FictionDia adalah makhluk Alien yang diciptakan oleh Tuhan entahlah atas dasar apa dia diciptakan dan terbuat dari apa dia diciptakan dia selalu membuat onar. Dan dengan lancar dia mengaku bahwa dirinya adalah makhluk penguasa angkasa, semua orang sangat...